2849 Rema : Menyelaraskan 3 Aspek
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan malam ini dengan tema:
*Menyelaraskan 3 Aspek*
Dasar firmanNya dari:
*Matius 23:1-3 (TB)* *Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.*
Nats:
*Matius 23: 3*
__Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya._
Saudara terkasih,
Dunia pendidikan mengenal tiga aspek yaitu koqnitif, afektif dan psikomotor. Aspek koqnitif adalah segala hal menyangkut pikiran, ide, gagasan , daya tangkap, daya serap manusia. Aspek afektif adalah segala hal berkaitan dengan perasaan, empati, dan rasa manusia. Aspek psikomotor adalah segala hal menyangkut tindakan, perilaku, dan perbuatan manusia.
Idealnya pendidikan bertujuan proses terencana menyelaraskan, mengharmoniskan ketiga aspek.
Firman hari ini tentang Ahli Taurat dan kaum Farisi, dalam hal adanya perbedaan antara ucapan dan tindakan. Bagaimana kepintaran Ahli Tautan dan Kaum Farisi menyampaikan, mengucapkan, berkata-kata tetapi perilaku dan tindakan tiidak sama demikian.
Realita sosialnya ialah banyak ditemukan gab antara ucapan dan tindakan, seperti gerakan anti korupsi ternyata melakukan korupsi, gerakan anti narkoba ternyata ditangkap pengedar narboka. Bentuk lain ialah munculnya kasus hoax.
Firman hari ini mengingatkan agar keselarasan antara ucapan dan tindakan.
Ahli Taurat dan Kaum Farisi adalah contoh kasus kecil. Tetapi bisa jadi kita juga demikian yaitu "ahli taurat dan kaum farisi".
Pendidikan tidak hanya dilakukan disekolah atau bangku formal tetapi pendidikan dilakukan secara non formal seperti kelompok, komunitas, dan persekutuan serta aneka grup.
Proses terus mengupayakan keselarasan pikiran, ucapan dan tindakan tidaklah mudah dan sederhana, melainkan butuh kesungguhan.
Kesungguhan tidak cukup secara manusiawi saja.
Sisi manusiawi kita untuk belajar sangat lemah maka butuh melibatkan Roh Kudus.
Mari terus berjuang berproses mengundang Roh Allah Bapa agar berkenan memampukan kita meluangkan waktu memproses aspek dalam diri manusia agar mau belajar. Persembahan yang berkenan Allah Bapa adalah kita berjuang memperoses agar mau terus belajar kepada Allah Bapa. Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
*Menyelaraskan 3 Aspek*
Dasar firmanNya dari:
*Matius 23:1-3 (TB)* *Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.*
Nats:
*Matius 23: 3*
__Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya._
Saudara terkasih,
Dunia pendidikan mengenal tiga aspek yaitu koqnitif, afektif dan psikomotor. Aspek koqnitif adalah segala hal menyangkut pikiran, ide, gagasan , daya tangkap, daya serap manusia. Aspek afektif adalah segala hal berkaitan dengan perasaan, empati, dan rasa manusia. Aspek psikomotor adalah segala hal menyangkut tindakan, perilaku, dan perbuatan manusia.
Idealnya pendidikan bertujuan proses terencana menyelaraskan, mengharmoniskan ketiga aspek.
Firman hari ini tentang Ahli Taurat dan kaum Farisi, dalam hal adanya perbedaan antara ucapan dan tindakan. Bagaimana kepintaran Ahli Tautan dan Kaum Farisi menyampaikan, mengucapkan, berkata-kata tetapi perilaku dan tindakan tiidak sama demikian.
Realita sosialnya ialah banyak ditemukan gab antara ucapan dan tindakan, seperti gerakan anti korupsi ternyata melakukan korupsi, gerakan anti narkoba ternyata ditangkap pengedar narboka. Bentuk lain ialah munculnya kasus hoax.
Firman hari ini mengingatkan agar keselarasan antara ucapan dan tindakan.
Ahli Taurat dan Kaum Farisi adalah contoh kasus kecil. Tetapi bisa jadi kita juga demikian yaitu "ahli taurat dan kaum farisi".
Pendidikan tidak hanya dilakukan disekolah atau bangku formal tetapi pendidikan dilakukan secara non formal seperti kelompok, komunitas, dan persekutuan serta aneka grup.
Proses terus mengupayakan keselarasan pikiran, ucapan dan tindakan tidaklah mudah dan sederhana, melainkan butuh kesungguhan.
Kesungguhan tidak cukup secara manusiawi saja.
Sisi manusiawi kita untuk belajar sangat lemah maka butuh melibatkan Roh Kudus.
Mari terus berjuang berproses mengundang Roh Allah Bapa agar berkenan memampukan kita meluangkan waktu memproses aspek dalam diri manusia agar mau belajar. Persembahan yang berkenan Allah Bapa adalah kita berjuang memperoses agar mau terus belajar kepada Allah Bapa. Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
Komentar
Posting Komentar