2853 Rema : Melakukan Apapun Yang Diperintahkan Allah

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudara-saudari kekasih di dalam Kristus, renungan malam ini berdasarkan firman:

*1 Samuel 28:15-18 (TB)*
Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur dari padaku. Ia tidak menjawab aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi. Sebab itu aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus kuperbuat." Lalu berbicaralah Samuel: "Mengapa engkau bertanya kepadaku, padahal TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu? TUHAN telah melakukan kepadamu seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku, yakni TUHAN telah mengoyakkan kerajaan dari tanganmu dan telah memberikannya kepada orang lain, kepada Daud. Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini.

dengan tema:

*Melakukan Apapun Yang Diperintahkan Allah*


Kita harus menyadari bahwa kita memiliki kehendak bebas yang bertanggung jawab. Apapun keputusan kita yang kita ambil dengan bebas, pasti ada konsekuensinya. Ketika Allah *memerintahkan* berarti kita sebagai perpanjangan tangan-Nya. Kita dipercaya Allah untuk melakukan kehendak-Nya. Dengan kata lain, rencana Allah akan dinyatakan melalui tindakan hidup kita. Kutipan firman di atas bila dipasangkan di bawah ini akan lebih jelas.

*1 Samuel 27:11 (TB)*
Daud tidak membiarkan hidup seorang pun, baik laki-laki maupun perempuan, untuk dibawa ke Gat, sebab pikirnya: "Jangan-jangan mereka mengabarkan tentang kami, dengan berkata: Beginilah dilakukan Daud." Itulah kebiasaannya, selama ia tinggal di daerah orang Filistin.


Allah kita adalah Allah yang hidup perkasa dan berkuasa dari segala allah-allah atau dewa-dewa ciptaan manusia. Kekuatan dan keperkasaan Allah yang mutlak akan dinyatakan dalam hidup kita *bila kita bersedia Allah memakai hidup kita ini*.
Namun, bila kita mengikuti akal budi kita ini, tidak akan cocok.
Tidak akan rencana Allah dinyatakan dalam hidup kita.
Akibatnya? Kita akan menjadi SAUL atau DAUD ada di tangan kita.
Maukah kita menjadi prajurit Kristus atau tidak.

Pada saat Perjanjian Lama, Allah berkenan hadir dalam karya *pembuktian* Allah yang perkasa dibanding dewa-dewa Mesir atau bangsa-bangsa lain yang belum mengenal Allah bangsa Israel. Dalam karya jaman ini, pembunuhan atas hawa nafsu duniawi adalah yang utama karena musuh terbesar kita sebenarnya adalah diri kita sendiri.

TUHAN Yesus memberkati menurut kekayaan kemurahan-Nya.
Halleluya!
Amin.

*PD Autopia Malang*
Andrias

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR