2869 Rema : YANG TERLUPAKAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Pengkotbah 9 : 13-18*
Nats
*Pengkotbah 9 : 15* di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, *tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu*
Tema:
*YANG TERLUPAKAN*
Perikop ini diberi judul oleh LAI “Hikmat Lebih Baik daripada Kuasa”, saat berulang-ulang membaca perikop ini, terbersit dalam hati, Tuhan Allah bisa memakai siapapun untuk menyatakan hikmatNYA, Allah tidak memandang identitas diri manusia yang ditunjuknya bahkan tidak memandang muka,
*Ayub 34 : 19* Dia yang tidak memihak kepada para pembesar, dan tidak mengutamakan orang yang terkemuka dari pada orang kecil, karena mereka sekalian adalah buatan tangan-Nya?
Bahkan
*1 Petrus 2 : 4* Sebab itu, datanglah kepada Tuhan. Ia bagaikan batu yang hidup, *batu yang dibuang oleh manusia karena dianggap tidak berguna; tetapi yang dipilih oleh Allah sebagai batu yang berharga*.
Allah bahkan memakai manusia yang dianggap tidak berguna untuk dipilih sebagai batu yang berharga untuk menyatakan hikmatNYA.
Masalahnya adalah, seringkali diantara kita yang merasa menjadi umat pilihan Allah, memandang rendah bahkan tidak memandang orang lain lebih berharga. Sementara firman Tuhan Yesus diatas sudah sangat jelas, bahwa Tuhan Yesus bisa menggunakan orang-orang yang dianggap tidak berguna menjadi berharga untuk menyatakan kekayaan hikmatNYA.
Karena Tuhan Yesus tidak melihat rupa tapi melihat hati,
*1 Samuel 16:7b* “…Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi *TUHAN melihat hati*.”
Saudaraku, marilah kita mencoba menemukan arti dari hikmat Tuhan Yesus, yang menurut Alkitab antara lain :
Pola pikir yang sesuai dengan pola pikir Allah.
Pola pikir Allah diperoleh dari sabda-sabdaNYA, yaitu dengan sering mendengar suaraNYA, membaca dan melakukan perintahNYA,
*Yohanes 10:27* Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
Seseorang yang mengenal dan mendengar suara Tuhan Yesus maka mereka akan mengikut Tuhan Yesus, karena mengerti pola pikirNYA tanpa menimbang-nimbang dengan akal budinya.
*1 Tesalonika 2 : 13* Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya
Allah berhak memakai siapa saja untuk menyatakan hikmat Allah bagi kehidupan manusia berupa firmanNYA, asalkan manusia itupun bersedia dengan segenap hati dan percaya.
Pelajaran berharga yang bisa diambil kali ini, adalah *janganlah memandang rendah orang lain*, karena dalam diri orang lain maupun kita sendiri, tersembunyi rahasia Allah, untuk mengungkapkan sesuatu yang dikehendakiNYA.
Selain itu berusahalah untuk berterimakasih atas hikmat yang diberikan, minimal doakan orang tersebut, sehingga diapun mendapatkan berkat dari Allah untuk kehidupannya baik kehidupan di dunia ini maupun kelak.
Dan alangkah indahnya bila memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan sebagai wujud saling mengasihi antar sesama manusia.
Dengan demikian kita tidak akan melupakan orang-orang yang telah Tuhan Yesus pakai untuk menyalurkan rahasiaNYA melalui hikmat yang diberikan, sementara
Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu
*Lukas 14:14a*
*Matius 10 : 41-42* Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Berbahagialah kita yang dimampukan hidup mengerti dan melakukan kegiatan Allah melalui firmanNya.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Pengkotbah 9 : 13-18*
Nats
*Pengkotbah 9 : 15* di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, *tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu*
Tema:
*YANG TERLUPAKAN*
Perikop ini diberi judul oleh LAI “Hikmat Lebih Baik daripada Kuasa”, saat berulang-ulang membaca perikop ini, terbersit dalam hati, Tuhan Allah bisa memakai siapapun untuk menyatakan hikmatNYA, Allah tidak memandang identitas diri manusia yang ditunjuknya bahkan tidak memandang muka,
*Ayub 34 : 19* Dia yang tidak memihak kepada para pembesar, dan tidak mengutamakan orang yang terkemuka dari pada orang kecil, karena mereka sekalian adalah buatan tangan-Nya?
Bahkan
*1 Petrus 2 : 4* Sebab itu, datanglah kepada Tuhan. Ia bagaikan batu yang hidup, *batu yang dibuang oleh manusia karena dianggap tidak berguna; tetapi yang dipilih oleh Allah sebagai batu yang berharga*.
Allah bahkan memakai manusia yang dianggap tidak berguna untuk dipilih sebagai batu yang berharga untuk menyatakan hikmatNYA.
Masalahnya adalah, seringkali diantara kita yang merasa menjadi umat pilihan Allah, memandang rendah bahkan tidak memandang orang lain lebih berharga. Sementara firman Tuhan Yesus diatas sudah sangat jelas, bahwa Tuhan Yesus bisa menggunakan orang-orang yang dianggap tidak berguna menjadi berharga untuk menyatakan kekayaan hikmatNYA.
Karena Tuhan Yesus tidak melihat rupa tapi melihat hati,
*1 Samuel 16:7b* “…Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi *TUHAN melihat hati*.”
Saudaraku, marilah kita mencoba menemukan arti dari hikmat Tuhan Yesus, yang menurut Alkitab antara lain :
Pola pikir yang sesuai dengan pola pikir Allah.
Pola pikir Allah diperoleh dari sabda-sabdaNYA, yaitu dengan sering mendengar suaraNYA, membaca dan melakukan perintahNYA,
*Yohanes 10:27* Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
Seseorang yang mengenal dan mendengar suara Tuhan Yesus maka mereka akan mengikut Tuhan Yesus, karena mengerti pola pikirNYA tanpa menimbang-nimbang dengan akal budinya.
*1 Tesalonika 2 : 13* Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya
Allah berhak memakai siapa saja untuk menyatakan hikmat Allah bagi kehidupan manusia berupa firmanNYA, asalkan manusia itupun bersedia dengan segenap hati dan percaya.
Pelajaran berharga yang bisa diambil kali ini, adalah *janganlah memandang rendah orang lain*, karena dalam diri orang lain maupun kita sendiri, tersembunyi rahasia Allah, untuk mengungkapkan sesuatu yang dikehendakiNYA.
Selain itu berusahalah untuk berterimakasih atas hikmat yang diberikan, minimal doakan orang tersebut, sehingga diapun mendapatkan berkat dari Allah untuk kehidupannya baik kehidupan di dunia ini maupun kelak.
Dan alangkah indahnya bila memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan sebagai wujud saling mengasihi antar sesama manusia.
Dengan demikian kita tidak akan melupakan orang-orang yang telah Tuhan Yesus pakai untuk menyalurkan rahasiaNYA melalui hikmat yang diberikan, sementara
Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu
*Lukas 14:14a*
*Matius 10 : 41-42* Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Berbahagialah kita yang dimampukan hidup mengerti dan melakukan kegiatan Allah melalui firmanNya.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar