1516 Rensi: Damai (3)
Damai Sejahtera ALLAH didalam KRISTUS YESUS, melalui persekutuan dengan ROH KUDUS menyertai kita semua
Renungan siang ini dengan tema:
*Damai (3)*
Dasar firmannya dari:
📖 *Matius 5:9*
*Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.*
Saudaraku kekasih, renungan hari ini kita akan melihat hal yang terakhir tentang *damai*
3⃣ Yang ketiga, ketika kita membawa damai *(Shalom),* kita akan disebut anak-anak ALLAH.
Mengapa kita membawa *Shalom?*
★ Karena kita mempunyai hati yang sama dengan hati ALLAH BAPA, yaitu "hati yang mengasihi jiwa yang terhilang."
Paulus mengatakan dalam *1 Korintus 13*.
Barangsiapa melakukan penginjilan tetapi tidak ada kasih itu sia-sia.
Kita bersyukur bahwa kita sudah diselamatkan, dan *hasil dari keselamatan itu* adalah kita berbuat baik (kasih), dengan kita menginjili."
Pengajaran iman Kristen *tidak* seperti dalam agama lain kalau kita berbuat baik kita bisa selamat.
Kita *harus* pahami ini dengan *benar!* firman Tuhan dalam
*Efesus 2:8-9* Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jadi perbuatan baik adalah *dampak* dari keselamatan yang adalah anugerah ALLAH, yang telah kita terima, *bukan* untuk mendapatkan keselamatan!
Ketika kita berbuat sesuatu itu harus keluar dari hati yang *genuine*,seperti hati BAPA.
★ Point yang terakhir , waktu kita membawa *Shalom,* kita membawa damai, tidak sebatas penginjilan (keluar).
Sinclair Ferguson mengatakan ketika kita melihat Shalom itu sebagai pembawa damai tidak terbatas pada penginjilan saja (keluar), tetapi antara orang Kristen juga (didalam).
*1 Tesalonika5:14-15*
menyimpulkan: Hiduplah dengan *damai* satu dengan yang lain.
ℹ Harus diingat! Damai itu bukan berarti *kompromi* dengan dosa, kelaliman, ke-tidakdisiplinan, dlsb.
Seperti *1 Tesalonika 5:14*, hal-hal tersebut harus *ditegor!* Itulah kasih, seperti kasih ALLAH BAPA,
*Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!*
Hidup dengan orang Kristen di dalam damai, menjauhi kejahatan, memuliakan TUHAN YESUS itu juga merupakan suatu kesaksian damai. Firman TUHAN mengatakan kita harus *proaktif,* "kalau kita yang bersalah kita yang harus pergi minta maaf," tetapi Firman TUHAN juga mengatakan kalau pihak lain yang salah, kita juga yang harus lebih dulu membawa *damai.*
Tapi kalau hal-hal yang melawan iman Kristen, hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran TUHAN kita tidak bisa untuk tidak konflik.
Dalam *Zakharia 8:19b* dikatakan *“Maka cintailah kebenaran dan damai!”,* 2 hal ini bersama-sama.
Inilah yang harus dikerjakan dan diperjuangkan setiap umat Kristen yaitu Kebenaran dan kedamaian.
• John Stott mengatakan Shalom itu bukan hanya *menjadi saksi* diantara orang kristen tetapi *harus diterapkan* dalam masyarakat kita. Kita tetap bisa menjadi shalom ditengah-tengah masyarakat kita.
• William Burner mengatakan shalom itu *peace maker, pembawa damai,* bukan peace- lover, peace- lover itu pecinta damai, selama tidak gaduh dia akan melakukannya.
• Agustinus itu mengatakan, kebenaran dan kedamaian itu tidak bisa dikompromikan.
🔹 TUHAN YESUS mengatakan: *_"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang._* (Matius 10:34)
Apa artinya? Jika satu orang yang percaya KRISTUS diantara keluarganya yang bukan Kristen, maka dia *akan* dikucilkan, dibenci.
Artinya ketika seseorang mau menjadi orang Kristen dia harus *memproklamasikan* dirinya, harus mau *menyangkal diri,* dia harus *memikul salibnya.*
🔶 *Penerapannya:*
1. Damai seperti apa yang saudara dan saya mau bawa di dalam masyarakat? Kembali disini kita pertaruhkan , apakah kita menjadi *peace-makers atau peace-lovers.*
2. Menjelang tahun 2019 mari kita tekun berdoa untuk Bangsa dan Negara kita, memohon belas kasihan TUHAN YESUS agar Indonesia kita diberikan pemimpin yang baik, yang membawa Shalom, yang membawa damai, yang membawa kemuliaan TUHAN.
TUHAN YESUS memberkati ,amin
*PD Imanuel Jakarta*
29042018
Roberto Mogot
Renungan siang ini dengan tema:
*Damai (3)*
Dasar firmannya dari:
📖 *Matius 5:9*
*Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.*
Saudaraku kekasih, renungan hari ini kita akan melihat hal yang terakhir tentang *damai*
3⃣ Yang ketiga, ketika kita membawa damai *(Shalom),* kita akan disebut anak-anak ALLAH.
Mengapa kita membawa *Shalom?*
★ Karena kita mempunyai hati yang sama dengan hati ALLAH BAPA, yaitu "hati yang mengasihi jiwa yang terhilang."
Paulus mengatakan dalam *1 Korintus 13*.
Barangsiapa melakukan penginjilan tetapi tidak ada kasih itu sia-sia.
Kita bersyukur bahwa kita sudah diselamatkan, dan *hasil dari keselamatan itu* adalah kita berbuat baik (kasih), dengan kita menginjili."
Pengajaran iman Kristen *tidak* seperti dalam agama lain kalau kita berbuat baik kita bisa selamat.
Kita *harus* pahami ini dengan *benar!* firman Tuhan dalam
*Efesus 2:8-9* Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jadi perbuatan baik adalah *dampak* dari keselamatan yang adalah anugerah ALLAH, yang telah kita terima, *bukan* untuk mendapatkan keselamatan!
Ketika kita berbuat sesuatu itu harus keluar dari hati yang *genuine*,seperti hati BAPA.
★ Point yang terakhir , waktu kita membawa *Shalom,* kita membawa damai, tidak sebatas penginjilan (keluar).
Sinclair Ferguson mengatakan ketika kita melihat Shalom itu sebagai pembawa damai tidak terbatas pada penginjilan saja (keluar), tetapi antara orang Kristen juga (didalam).
*1 Tesalonika5:14-15*
menyimpulkan: Hiduplah dengan *damai* satu dengan yang lain.
ℹ Harus diingat! Damai itu bukan berarti *kompromi* dengan dosa, kelaliman, ke-tidakdisiplinan, dlsb.
Seperti *1 Tesalonika 5:14*, hal-hal tersebut harus *ditegor!* Itulah kasih, seperti kasih ALLAH BAPA,
*Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!*
Hidup dengan orang Kristen di dalam damai, menjauhi kejahatan, memuliakan TUHAN YESUS itu juga merupakan suatu kesaksian damai. Firman TUHAN mengatakan kita harus *proaktif,* "kalau kita yang bersalah kita yang harus pergi minta maaf," tetapi Firman TUHAN juga mengatakan kalau pihak lain yang salah, kita juga yang harus lebih dulu membawa *damai.*
Tapi kalau hal-hal yang melawan iman Kristen, hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran TUHAN kita tidak bisa untuk tidak konflik.
Dalam *Zakharia 8:19b* dikatakan *“Maka cintailah kebenaran dan damai!”,* 2 hal ini bersama-sama.
Inilah yang harus dikerjakan dan diperjuangkan setiap umat Kristen yaitu Kebenaran dan kedamaian.
• John Stott mengatakan Shalom itu bukan hanya *menjadi saksi* diantara orang kristen tetapi *harus diterapkan* dalam masyarakat kita. Kita tetap bisa menjadi shalom ditengah-tengah masyarakat kita.
• William Burner mengatakan shalom itu *peace maker, pembawa damai,* bukan peace- lover, peace- lover itu pecinta damai, selama tidak gaduh dia akan melakukannya.
• Agustinus itu mengatakan, kebenaran dan kedamaian itu tidak bisa dikompromikan.
🔹 TUHAN YESUS mengatakan: *_"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang._* (Matius 10:34)
Apa artinya? Jika satu orang yang percaya KRISTUS diantara keluarganya yang bukan Kristen, maka dia *akan* dikucilkan, dibenci.
Artinya ketika seseorang mau menjadi orang Kristen dia harus *memproklamasikan* dirinya, harus mau *menyangkal diri,* dia harus *memikul salibnya.*
🔶 *Penerapannya:*
1. Damai seperti apa yang saudara dan saya mau bawa di dalam masyarakat? Kembali disini kita pertaruhkan , apakah kita menjadi *peace-makers atau peace-lovers.*
2. Menjelang tahun 2019 mari kita tekun berdoa untuk Bangsa dan Negara kita, memohon belas kasihan TUHAN YESUS agar Indonesia kita diberikan pemimpin yang baik, yang membawa Shalom, yang membawa damai, yang membawa kemuliaan TUHAN.
TUHAN YESUS memberkati ,amin
*PD Imanuel Jakarta*
29042018
Roberto Mogot
Komentar
Posting Komentar