1465 Rensi: Mencari Pertolongan TUHAN
Shalom Aleichem b'shem Yeshua ha Mashiach.
Renungan siang ini didasari firman:
*Mazmur 17:13-15 (BIMK)* Bangkitlah, ya "TUHAN, lawanlah musuhku dan kalahkanlah mereka. Selamatkanlah aku dengan pedang-Mu terhadap serangan orang jahat. Lepaskanlah aku dari orang-orang yang menimbun harta di dunia. Hukumlah mereka dengan malapetaka yang telah Kausediakan bagi mereka. Biarlah anak cucu mereka dihukum juga. Tetapi aku akan memandang Engkau, sebab aku tidak bersalah. Pada waktu aku bangun, kehadiran-Mu membuat hatiku gembira."
Dengan tema:
*Mencari Pertolongan TUHAN*
Kita sering mendengar tentang betapa besar kasih Allah kepada kita, dan tak terhingga kasih Allah, kekuatan Nya pun maha dahsyat.
Kekuatan hukum menurut paham sejarah adalah kekuatan dari *aturan yang dibuat para pemenang*.
Di Indonesia, hukum yang diterapkan sangat kental dengan pengaruh Kerajaan Belanda dalam setiap aspek kehidupan orang-orang Indonesia.
Dalam sejarah kitab-kitab Perjanjian Lama, Allah Israel sering diceritakan dalam situasi perang adalah untuk menunjukkan kepada manusia, bahwa Allah Israel (Allah bangsa Yahudi) adalah Allah Yang Paling Berkuasa.
Dari kisah Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Daud, TUHAN Allah (YAHWE) adalah Allah yang sejati. Sedangkan dewa-dewi bangsa lain seperti Mesir adalah allah yang tidak berkuasa. Jadi kuasa atau hukum yang paling kuat atau mumpuni adalah hukum yang disusun oleh bangsa yang memiliki Allah di atas segala allah; dalam konteks ini, Allah bangsa Yahudi lah yang kemudian kita imani penggenapan sosok Allah tersebut dalam diri TUHAN Yesus Kristus dan persekutuan Roh Kudus.
Pada ayat di atas, Daud berseru kepada Allah ketika mengalami serangan, ketika ia merasa tidak bersalah namun diburu oleh musuh yang ganas, suka membual dan menimbun harta dan munafik. Ketika para umat kesayangan TUHAN Allah yang maha berkuasa itu mengalami kesesakan dan merasakan himpitan dari penguasa-penguasa dunia yang jahat, apakah Allah akan berdiam diri saja melihat umat Nya diperlakukan seperti itu?
Pasti tidak. Lanjutan dari Mazmur 17 yakni Mazmur 18 menunjukkan bahwa Allah tidak tinggal diam ketika umat Nya disesah oleh penguasa dunia.
Mari meletakkan segala ke"aku"an kita dan memandang Allah yang bertahta di atas segala allah dalam TUHAN Yesus Kristus untuk bertindak atas perkara kita.
Mazmur 121:1-2 (TB) Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Tuhan Yesus memberkati ,Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
03042018
Andrias Trisusanto
Renungan siang ini didasari firman:
*Mazmur 17:13-15 (BIMK)* Bangkitlah, ya "TUHAN, lawanlah musuhku dan kalahkanlah mereka. Selamatkanlah aku dengan pedang-Mu terhadap serangan orang jahat. Lepaskanlah aku dari orang-orang yang menimbun harta di dunia. Hukumlah mereka dengan malapetaka yang telah Kausediakan bagi mereka. Biarlah anak cucu mereka dihukum juga. Tetapi aku akan memandang Engkau, sebab aku tidak bersalah. Pada waktu aku bangun, kehadiran-Mu membuat hatiku gembira."
Dengan tema:
*Mencari Pertolongan TUHAN*
Kita sering mendengar tentang betapa besar kasih Allah kepada kita, dan tak terhingga kasih Allah, kekuatan Nya pun maha dahsyat.
Kekuatan hukum menurut paham sejarah adalah kekuatan dari *aturan yang dibuat para pemenang*.
Di Indonesia, hukum yang diterapkan sangat kental dengan pengaruh Kerajaan Belanda dalam setiap aspek kehidupan orang-orang Indonesia.
Dalam sejarah kitab-kitab Perjanjian Lama, Allah Israel sering diceritakan dalam situasi perang adalah untuk menunjukkan kepada manusia, bahwa Allah Israel (Allah bangsa Yahudi) adalah Allah Yang Paling Berkuasa.
Dari kisah Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Daud, TUHAN Allah (YAHWE) adalah Allah yang sejati. Sedangkan dewa-dewi bangsa lain seperti Mesir adalah allah yang tidak berkuasa. Jadi kuasa atau hukum yang paling kuat atau mumpuni adalah hukum yang disusun oleh bangsa yang memiliki Allah di atas segala allah; dalam konteks ini, Allah bangsa Yahudi lah yang kemudian kita imani penggenapan sosok Allah tersebut dalam diri TUHAN Yesus Kristus dan persekutuan Roh Kudus.
Pada ayat di atas, Daud berseru kepada Allah ketika mengalami serangan, ketika ia merasa tidak bersalah namun diburu oleh musuh yang ganas, suka membual dan menimbun harta dan munafik. Ketika para umat kesayangan TUHAN Allah yang maha berkuasa itu mengalami kesesakan dan merasakan himpitan dari penguasa-penguasa dunia yang jahat, apakah Allah akan berdiam diri saja melihat umat Nya diperlakukan seperti itu?
Pasti tidak. Lanjutan dari Mazmur 17 yakni Mazmur 18 menunjukkan bahwa Allah tidak tinggal diam ketika umat Nya disesah oleh penguasa dunia.
Mari meletakkan segala ke"aku"an kita dan memandang Allah yang bertahta di atas segala allah dalam TUHAN Yesus Kristus untuk bertindak atas perkara kita.
Mazmur 121:1-2 (TB) Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Tuhan Yesus memberkati ,Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
03042018
Andrias Trisusanto
Komentar
Posting Komentar