1484 Rensi: KU UTUS KAU UNTUK MENJEMPUT BOLA

Shalom Aleichem b' Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan kali  ini bertema :

*KU UTUS KAU UNTUK MENJEMPUT BOLA*

Dasar firmannya dari :

*Kisah Para Rasul 7:34* (TB) Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir.

Dahulu ada seorang raja yang memesan sepatu kepada tukang sepatu terkenal sebagai salah seorang rakyatnya. Pesanan itu terasa lama sehingga dia menyamar menjadi rakyat biasa.  Dalam penyamarannya itu sang raja berlaku sebagai seorang musafir.
Ceritanya sampailah si musafir ke rumah tukang sepatu. Rumahnya sederhana, namun tukang sepatu itu ramah dan baik hati. Raja  dijamu bukan sebagai orang asing, melainkan dianggap seperti anaknya sendiri yang terhilang.

Di situ si tukang sepatu bercerita bahwa belum ditemukan kulit yang bagus. Hanya kulit rusalah yang lunak, teksturnya lembut, dan bagus sebagai bahan dasar sepatu. Maka ditunggunya dengan sabar kiriman kulit rusa dari pemburu langganannya agar dapat dipersembahkan sepatu lentur untuk raja yang dikagumi, dibanggakan, dan disayangi rakyatnya itu. 

Demikianlah sang raja paham, mengapa lama benar penantiannya. Raja tahu persis bagaimana kondisi rakyatnya secara jelas melalui kegiatan turba (turun ke bawah) nya.

Sebagai presiden seperti halnya raja zaman dahulu, Jokowi juga sering blusukan ke daerah-daerah. Dengan blusukan itu diketahu secara pasti kondisi masyarakat, khususnya yang berada pada level bawah.

Tuhan Yesus melalui karya Roh Kudus mengutus kita untuk blusukan juga. Dengan begini Tuhan Yesus menjemput bola dalam mencurahkan kasih-Nya melalui kita. Dengan melalui gang-gang sempit mencari domba yang terhilang dan yang sedang dalam penderitaan. Kita ini kepanjangan tangan Bapa yang diutus-Nya mendengar langsung keluh kesah anak-anak-Nya yang menderita itu  sebab Bapa akan membangun kembali dan meneguhkan imannya supaya mencari Tuhan, sebagaimana firman ini:

*Markus 16:15, 20* (TB) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Tentu saja bukan dengan kekuatan kita, melainkan dengan kekuatan Roh ul Kudus semata:

*Yohanes 15:26-27* (TB) Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

Jangan kita hanya menjadi pendengar setia di persekutuan doa, di ibadah petuwen, gereja, atau yang lain tanpa menghasilkan buah, sebab

*Yohanes 5:17* (TB) Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."

Mari sanggupi dan wujud nyatakan pesan serta  perintah Bapa ini tanpa berdalih:

*Yeremia 1:7* (TB) Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.

Berikan kesempatan kepada sesama untuk menerima kasih Bapa melalui kasih kita, perhatian kita, dan kepedulian kita kepada sesama, teristimewa yang sedang menderita melalui proyek kasih kita masing-masing:

*Yohanes 13:20* (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Mari kita hayati lirik lagu wajib sebelum melakukan proyek kasih ini dan kemudian kita amalkan dalam kehidupan sesehari.

KUUTUS KAU

Kuutus kau mengabdi tanpa pamrih
Berkarya terus dengan hati teguh
Meski dihina dan menanggung duka
Kuutus kau mengabdi bagi Ku

Kuutus kau membalut yang terluka
Menolong jiwa sarat berkeluh
Menanggung susah dan derita dunia
Kuutus kau berkurban bagi Ku

Kuutus kau kepada yang tersisih
Yang hatinya diliputi sendu
Sebatang kara tanpa handai taulan
Kuutus kau membagi kasih Ku

Kuutus kau tinggalkan ambisimu
Padamkanlahnsegala nafsumu
Namun berkaryalah dengan sesama
Kuutus kau bersatulah teguh

Kuutus kau mencari sesamamu
Yang hatinya tegar terbelenggu
‘tuk menyelami karya di Kalvari
Kuutus kau mengiring langkah Ku
Karena Bapa mengutus-Ku, Kuutus kau

Tuhan Yesus memampukan kita  melaksanakan pesan indah-Nya ini dan sekaligus memberkati kita. Imanuel

*PD AUTOPIA MALANG*
13042018
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR