1493 Regi : Dengan Bersungguh-sungguh Memilih Kehidupan Kekal
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema regi hari ini adalah:
*Dengan Bersungguh-sungguh Memilih Kehidupan Kekal*
Dasar firmannya dari:
*Kejadian 2: 7 (BIS).*
Kemudian TUHAN Allah mengambil sedikit tanah, membentuknya menjadi seorang manusia, lalu menghembuskan napas yang memberi hidup ke dalam lubang hidungnya; maka hiduplah manusia itu
Firman TUHAN di atas menegaskan bahwa komponen manusia hidup itu terdiri atas: 1) tanah; dan 2) napas Allah.
Kedua unsur tersebut memiliki karakter yang berbeda: tanah berasal dari dunia yang fana, sedangkan napas Allah berasal dari TUHAN Allah yang kekal.
Sesungguhnya, semua umat manusia menghendaki hidup kekal, namun dalam prakteknya kecenderungan manusia hidup justru menuruti daging yang menjadi permusuhan dengan Allah. (Yakobus 4: 4)
Maka untuk mencegah kehidupan dalam daging, *kita dikehendaki untuk hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh itu sebagaimana (Galatia 5: 25).*
Sebaliknya, kemauan daging yang berujung pada maut harus kita buang dengan cara *sungguh-sungguh mengakui pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita di hadapan TUHAN tanpa ada yang ditutup-tutupi, memohon pengampunan-Nya dan bertobat berjanji tidak mengulanginya lagi (Mazmur 32: 5)*;
dengan demikian *pelanggaran kita akan diampuni, dosa kita akan ditutupi serta kesalahan kita akan tidak diperhitungkan Allah (Mazmur 32: 1-2).*
Dengan bersungguh-sungguh memilih kehidupan kekal, maka kita pun berupaya terus untuk hidup benar. Jikalau kita bertekun dalam kebenaran, maka *roh kita akan dimampukan untuk memahami akan karunia-karunia Allah yang merupakan hikmat dari Allah sendiri:
*1 Korintus 2: 13b*
“… kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah *dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.*
Kebanggaan kita sudah *bukan lagi terhadap hal-hal duniawi,* tetapi *berada di dekat Allah.*
*Di dekat-Nya kita merasakan karunia rohani dengan adanya ketenangan hidup*. Seperti halnya Daud, maka hati kitapun mengatakan:
*Mazmur 62:2*
“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku”.
*Di dalam ketenangan hidup, kita akan dimampukan untuk mempraktekkan hidup secara benar, hidup dalam kekudusan dan hidup penuh kasih.* Tidak lagi hidup dengan menyimpan dendam, marah, kecewa, malu dan menyalahkan Allah. Namun yang terjadi adalah *sebaliknya, yaitu pelepasan rasa dendam, bersabar, bersyukur, bersukacita dan memuliakan Allah* dalam setiap waktu.
Apabila kita sudah dimampukan melakukan hal-hal baik di atas, maka sebagaimana yang difirmankan dalam *Matius 6: 33* akan berlaku dalam kehidupan kita, sehingga dengan demikian *berkat-berkat-Nya akan dicurahkan* kepada kita sekalian.
Haleluya! Selamat mempraktekkan sungguh-sungguh memilih hidup menurut Roh, karena segalanya akan ditambahkan kepada kita, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
18042018
_gunawanwibisono_
Tema regi hari ini adalah:
*Dengan Bersungguh-sungguh Memilih Kehidupan Kekal*
Dasar firmannya dari:
*Kejadian 2: 7 (BIS).*
Kemudian TUHAN Allah mengambil sedikit tanah, membentuknya menjadi seorang manusia, lalu menghembuskan napas yang memberi hidup ke dalam lubang hidungnya; maka hiduplah manusia itu
Firman TUHAN di atas menegaskan bahwa komponen manusia hidup itu terdiri atas: 1) tanah; dan 2) napas Allah.
Kedua unsur tersebut memiliki karakter yang berbeda: tanah berasal dari dunia yang fana, sedangkan napas Allah berasal dari TUHAN Allah yang kekal.
Sesungguhnya, semua umat manusia menghendaki hidup kekal, namun dalam prakteknya kecenderungan manusia hidup justru menuruti daging yang menjadi permusuhan dengan Allah. (Yakobus 4: 4)
Maka untuk mencegah kehidupan dalam daging, *kita dikehendaki untuk hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh itu sebagaimana (Galatia 5: 25).*
Sebaliknya, kemauan daging yang berujung pada maut harus kita buang dengan cara *sungguh-sungguh mengakui pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita di hadapan TUHAN tanpa ada yang ditutup-tutupi, memohon pengampunan-Nya dan bertobat berjanji tidak mengulanginya lagi (Mazmur 32: 5)*;
dengan demikian *pelanggaran kita akan diampuni, dosa kita akan ditutupi serta kesalahan kita akan tidak diperhitungkan Allah (Mazmur 32: 1-2).*
Dengan bersungguh-sungguh memilih kehidupan kekal, maka kita pun berupaya terus untuk hidup benar. Jikalau kita bertekun dalam kebenaran, maka *roh kita akan dimampukan untuk memahami akan karunia-karunia Allah yang merupakan hikmat dari Allah sendiri:
*1 Korintus 2: 13b*
“… kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah *dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.*
Kebanggaan kita sudah *bukan lagi terhadap hal-hal duniawi,* tetapi *berada di dekat Allah.*
*Di dekat-Nya kita merasakan karunia rohani dengan adanya ketenangan hidup*. Seperti halnya Daud, maka hati kitapun mengatakan:
*Mazmur 62:2*
“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku”.
*Di dalam ketenangan hidup, kita akan dimampukan untuk mempraktekkan hidup secara benar, hidup dalam kekudusan dan hidup penuh kasih.* Tidak lagi hidup dengan menyimpan dendam, marah, kecewa, malu dan menyalahkan Allah. Namun yang terjadi adalah *sebaliknya, yaitu pelepasan rasa dendam, bersabar, bersyukur, bersukacita dan memuliakan Allah* dalam setiap waktu.
Apabila kita sudah dimampukan melakukan hal-hal baik di atas, maka sebagaimana yang difirmankan dalam *Matius 6: 33* akan berlaku dalam kehidupan kita, sehingga dengan demikian *berkat-berkat-Nya akan dicurahkan* kepada kita sekalian.
Haleluya! Selamat mempraktekkan sungguh-sungguh memilih hidup menurut Roh, karena segalanya akan ditambahkan kepada kita, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
18042018
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar