489 Rensi: Seratus Kali Lipat

_Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach_

Firman renungan siang hari ini dengan tema

*SERATUS KALI LIPAT⁠*

Matius 19:29 (TB)  Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan *_menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal._*


Masih hangat pemberitaan tentang penipuan penggandaan uang oleh Dimas Kanjeng. Seperti yang ada dalam tayangan video di jejaring sosial,  nampak bahwa memang dari tangan orang ini, uang kertas berlembar-lembar seratus ribuan keluar dari tangannya dan ketika dikumpulkan, ada puluhan juta uang yang dihasilkan dari penggandaan ini.  Semua orang yang menyaksikan hanya melongo saja. Antara percaya dan tidak,  tapi terbukti.  Ternyata usut punya usut,  itu hanyalah aksi tipu-tipu seorang Dimas Kanjeng. Anehnya atau mungkin (bodohnya), meskipun sudah banyak orang tertipu, masih ada saja korban baru. Seorang guru, misal nya, kehilangan 40 juta rupiah gara-gara tergiur tawaran dukun untuk menggandakan uangnya dengan ritual tertentu. Guru itu menjalani ritual menurut arahan si dukun, tetapi tidak ada hasilnya. Bukannya bertambah banyak, seluruh uangnya raib dibawa kabur si dukun.

Janji Yesus lebih hebat lagi: para pendengar-Nya akan mendapatkan ganti seratus kali lipat dan hidup yg kekal! Benarkah? Yang perlu di ingat dan di pahami,

Yohanes 4:24 (TB)  *Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."*

Karena yang menjanjikan adalah Tuhan Yesus yang adalah Roh, maka janji Tuhan Yesus ini berbicara tentang harta yang nilainya *jauh lebih berharga* dari harta dunia, dan bersifat rohani.

Dan janji itu diberikan kepada mereka yang berani meninggalkan rumahnya,  saudara-saudaranya, segala miliknya, demi mengikuti Yesus. Artinya disini,  berani meninggalkan hal-hal duniawi,  hal-hal yang selama ini membuat hidup nyaman. Bukan perkara mudah, sebab diperlukan *penyangkalan diri* sebelum mengikut Dia berarti kita kehilangan segala sesuatu dan mengutamakan Dia dalam hidup kita.  Karena ingatlah,  bagaimana kehidupan Yesus selama di dunia.. seperti di dalam

Matius 8:20 (TB)  Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, *tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."*

Bila benar-benar kita dapat melakukannya,  di sinilah pemenuhan janji terjadi: bukan pelipatgandaan harta di dunia, tetapi bersatunya kita bersama Allah, Sumber Berkat dan Sumber Kehidupan Kekal itu

Yohanes 17:2-3 (TB)  Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, *demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.*
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Menakjubkan, bukan?

Bersatunya kita dengan Allah adalah penggenapan janji itu. Tuhan Yesus menggenapinya saat Dia mati di kayu salib dan mempersatukan kembali hubungan kita dengan Allah. Bukankah karunia Allah ini sudah lebih dari cukup untuk kita? Ketika kita bersatu dengan Allah, kita mengalami kedamaian, ketenangan, dan sukacita yang tak terkatakan. Inilah penggandaan harta yang sejati, tak lekang oleh panas,  tak lapuk oleh hujan..
Terpujilah kekal namaNya selama-lamanya.. amin..

Selamat siang,  TuhanYesus memberkati


*PD AUTOPIA Malang*
29112016
_hasansantoso_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu