487 Rensi: Kegagalanmu Bukan Kegagalan Allah

Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach

Saudara terkasih dalam TuhanYesus Kristus,  renungan siang ini dengan tema:

*Kegagalanmu bukan kegagalan Allah*

Siapa didunia ini yang tidak pernah gagal? Semua pasti pernah mengalami kegagalan, entah gagal dalam mencapai cita-cita yang diinginkan, entah gagal dalam studi, dalam pekerjaan, pergaulan, perjodohan, atau apapun itu bentuknya, mulai kegagalan sepele ,sampai yang sangat besar (menurut kita).‎

Dan kegagalan sering diiringi dengan kekecewaan, keputus asaan, patah hati, patah semangat, tawar hati dan bahkan tidak sedikit orang mengakhiri hidupnya karena merasa gagal.

Tidak sedikit juga yang gagal, menjadikan orang lain kambing hitam, "saya gagal gara-gara si A", atau menyalahkan keadaan, "ini semua karena kondisi saya yang seperti ini, yang membuat saya tidak berhasil" dan *bahkan menyalahkan Tuhan, "mengapa Tuhan tidak mendukung keinginan saya, mengapa Tuhan membuat saya gagal"* dsbnya

Mari kita coba intropeksi diri, bagaimana sikap kita saat menghadapi kegagalan dalam hidup.

Kita harus ingat bahwa didalam hidup kita, tidak ada satu halpun yang terjadi tanpa ijin Allah, karena sejak dalam kandungan semua sudah dirancang Allah bagi kita, termasuk "kegagalan" kita.

Mazmur 139:16 (TB)   *mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.*

Sebelum semuanya terjadi, skenario besar kehidupan kita sudah ditulisNya sejak kita belum lahir sampai kita mati, semuanya tertulis dan pasti terjadi, termasuk didalamnya adalah kegagalan kita.

Jadi , mari kita ubah mindset kita, disaat kita menghadapi kegagalan, kita percaya bahwa kegagalan inipun diperkenanNya. seperti kata Pengkotbah.

Pengkhotbah 7:14 (TB)   *Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur* , supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

Jadi mengapa kita menjadi lemah, putus asa, seakan-akan dunia akan berhenti, kiamat, disaat kita menghadapi kegagalan, ingat belum, dunia belum akan berakhir, bahkan saat kita gagal dengan kesehatan kita, bahkan sekalipun semua dokter sudah menentukan kekuatan kita untuk hidup sampai kapan, tapi percayalah kita masih memiliki harapan, karena jika kita percaya bahwa rancanganNya adalah rancangan kebaikan, maka kebaikan itulah yang akan kita terima, namun ingat *kebaikan versinya Allah* ya, bukan kebaikan menurut versi kita, yang pasti adalah damai sejahteraNya melingkupi kita...

Yeremia 29:11 (TB)  Sebab *Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.*

Sudah banyak dibuktikan dalam Alkitab, salah satu diantaranya bagaimana jalan hidup Yusuf, kalau kita lihat begitu banyak sekali kegagalan dalam hidupnya, bahkan Yusuf sampai  dipenjara, namun kesemuanya itu Tuhan sudah merancangnya dalam rencana besar untuk menyelamatkan umat Israel...

Kejadian 45:5-8 (TB)
5 Tetapi sekarang, *janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.*‎
6 Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
7 *Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu,* sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.
8 Jadi *bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah;* Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.‎

Yusuf memahami betul, bahwa Allahlah yang merancang "kegagalan" dia, untuk menyelamatkan umat Israel jauh sebelum hal ini terjadi.

Jadi, jika anda mengalami kegagalan, percayalah kepadaNya dan jangan bimbang, jangan berputus asa, berjuang terus, makin mendekat, seperti Yusuf yang tetap menjaga kesetiaannya sampai digenapi rancangan Allah baginya.

Tuhan Yesus memberkati  kita, Amin‎

*PD AUTOPIA Malang*
28112016
Andika Zakharia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR