463 Rensi: Pilihan Yang Benar
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach
Tema renungan siang ini
*PILIHAN YANG BENAR*
Saudara terkasih dalam Kristus, masih seperti renungan pagi kemarin (tentang Yosua), sekarang mari kita mencermati dan belajar pada sikap hidup Yosua. Selain termasuk salah seorang dari yang tergabung dalam 12 pengintai, Yosua adalah seorang Abdi Musa, yang juga adalah Abdi Allah yang sangat berprinsip. Yosua tahu Siapa yang diyakininya..
*Yosua 24:14-15* (TB) Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, *_pilihlah_* pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. *_Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"_*
Ini adalah pesan-pesan terakhir Yosua sebelum dia meninggal, sudah banyak pengalaman spiritual yang didapatkan Yosua selama memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian, dan pilihan Yosua *sangat tepat*. Lagi-lagi Yosua menantang bangsa Israel dengan 2 pilihan, *_beribadah kepada Allah yang benar atau beribadah kepada allah orang-orang fasik._* , dan Yosua teguh pada pendiriannya, bahwa dia dan seisi rumahnya memilih untuk beribadah kepada Tuhan.
Dan setelah meninggalnya Yosua, bangsa Israel yang tadinya sudah mengikat perjanjian dengan Allah dan Yosua ,seperti firmannya di
Yosua 24:22-27 (TB) Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, *bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya."* Jawab mereka: "Kamilah saksi!"
Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel."
Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: *"Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."*
Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.
Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. *Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu."*
Namun bangsa Israel kembali melenceng, menyembah kepada allah-allah asing, hal itu terjadi tidak lama setelah orang-orang seangkatan Yosua meninggal, bangsa Israel sudah beribadah lagi kepada Baal
Hakim-hakim 2:10-13 (TB) Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.
*Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.*
Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.
Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
Sungguh, seandainya bukan karena Kasih Karunia Allah, maka manusia sudah dipunahkan karena kehangatan amarah Allah, karena sifat dasar manusia selalu jahat saja dan mereka selalu sesat hati
Ibrani 3:10 (TB) Itulah sebabnya *Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,*
Dan apa yang dilakukan orang Israel, sering juga kita seperti orang Israel untuk melakukan hal yang sama. Iman yang timbul tenggelam, sebentar bertobat sebentar kumat, sebentar rohnya menyala-nyala, sebentar kemudian padam lagi, itulah kita, sama dengan apa yang dilakukan oleh orang Israel dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.. persis..!
Tetapi, bukanlah demikian yang dikehendaki Allah di dalam Tuhan Yesus,kita dipimpin menuju kesempurnaan, memang, jatuh bangun itu ada, dan itu adalah proses, tetapi keteguhan seperti yang dimiliki Yosua dan berpegang pada kekuatan Allah itulah yang di kehendakiNya, semangat untuk hidup menjauhi dosa harus terus dibangun dan dengan semakin sedikitnya waktu hidup kita, kita harus terus berupaya untuk menghindari pencemaran jasmani maupun rohani
2 Korintus 7:1 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, *marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.*
Saudara terkasih, mari bersama terus berjuang, selama masih ada nafas, inilah kesempatan kita untuk berubah, menjatuhkan pilihan untuk terus beribadah kepada TuhanYesus, menjadi lebih baik dari hari kemarin, terus mendekat kepadaNya dan lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah difirmankanNya, supaya jangan kita hanyut dibawa arus
Ibrani 2:1-4 (TB) *Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.*
Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan *setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,*
bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Selamat berjuang, tetap semangat, Tuhan Yesus memberkati.. Amin
by PD AUTOPIA Malang
14112016
_hasannysantoso_
Tema renungan siang ini
*PILIHAN YANG BENAR*
Saudara terkasih dalam Kristus, masih seperti renungan pagi kemarin (tentang Yosua), sekarang mari kita mencermati dan belajar pada sikap hidup Yosua. Selain termasuk salah seorang dari yang tergabung dalam 12 pengintai, Yosua adalah seorang Abdi Musa, yang juga adalah Abdi Allah yang sangat berprinsip. Yosua tahu Siapa yang diyakininya..
*Yosua 24:14-15* (TB) Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, *_pilihlah_* pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. *_Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"_*
Ini adalah pesan-pesan terakhir Yosua sebelum dia meninggal, sudah banyak pengalaman spiritual yang didapatkan Yosua selama memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian, dan pilihan Yosua *sangat tepat*. Lagi-lagi Yosua menantang bangsa Israel dengan 2 pilihan, *_beribadah kepada Allah yang benar atau beribadah kepada allah orang-orang fasik._* , dan Yosua teguh pada pendiriannya, bahwa dia dan seisi rumahnya memilih untuk beribadah kepada Tuhan.
Dan setelah meninggalnya Yosua, bangsa Israel yang tadinya sudah mengikat perjanjian dengan Allah dan Yosua ,seperti firmannya di
Yosua 24:22-27 (TB) Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, *bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya."* Jawab mereka: "Kamilah saksi!"
Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel."
Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: *"Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."*
Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.
Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. *Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu."*
Namun bangsa Israel kembali melenceng, menyembah kepada allah-allah asing, hal itu terjadi tidak lama setelah orang-orang seangkatan Yosua meninggal, bangsa Israel sudah beribadah lagi kepada Baal
Hakim-hakim 2:10-13 (TB) Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.
*Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.*
Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.
Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
Sungguh, seandainya bukan karena Kasih Karunia Allah, maka manusia sudah dipunahkan karena kehangatan amarah Allah, karena sifat dasar manusia selalu jahat saja dan mereka selalu sesat hati
Ibrani 3:10 (TB) Itulah sebabnya *Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,*
Dan apa yang dilakukan orang Israel, sering juga kita seperti orang Israel untuk melakukan hal yang sama. Iman yang timbul tenggelam, sebentar bertobat sebentar kumat, sebentar rohnya menyala-nyala, sebentar kemudian padam lagi, itulah kita, sama dengan apa yang dilakukan oleh orang Israel dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.. persis..!
Tetapi, bukanlah demikian yang dikehendaki Allah di dalam Tuhan Yesus,kita dipimpin menuju kesempurnaan, memang, jatuh bangun itu ada, dan itu adalah proses, tetapi keteguhan seperti yang dimiliki Yosua dan berpegang pada kekuatan Allah itulah yang di kehendakiNya, semangat untuk hidup menjauhi dosa harus terus dibangun dan dengan semakin sedikitnya waktu hidup kita, kita harus terus berupaya untuk menghindari pencemaran jasmani maupun rohani
2 Korintus 7:1 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, *marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.*
Saudara terkasih, mari bersama terus berjuang, selama masih ada nafas, inilah kesempatan kita untuk berubah, menjatuhkan pilihan untuk terus beribadah kepada TuhanYesus, menjadi lebih baik dari hari kemarin, terus mendekat kepadaNya dan lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah difirmankanNya, supaya jangan kita hanyut dibawa arus
Ibrani 2:1-4 (TB) *Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.*
Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan *setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,*
bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Selamat berjuang, tetap semangat, Tuhan Yesus memberkati.. Amin
by PD AUTOPIA Malang
14112016
_hasannysantoso_
Komentar
Posting Komentar