466 Regi: Mengabaikan Pesan
_Shalom alaihem b'shem Jeshua ha maschiah_. Renungan pagi ini berthemakan:
*Mengabaikan Pesan*
Sebelum kapal megah Titanic menabrak gunung es, pada hari Minggu 14 April 1912, sesungguhnya kapal ini telah mendapatkan pesan dari kapal-kapal lain sebanyak 5x. Namun pesan-pesan itu diabaikan, bahkan dianggap mengganggu, hingga akhirnya Titanic menabrak gunung es pada pukul 23.50 pada hari itu, tenggelam dan menewaskan awak serta penumpangnya yang berjumlah lebih dari 1500 orang. Betapa tragisnya dampak dari mengabaikan pesan di atas bagi kapal pesiar ini. Jika kisah tadi merupakan gambaran dari mengabaikan pesan manusia, lalu apa dampak dari *mengabaikan pesan Allah?*
*Adam* dan *Hawa* merupakan profil sempurna yang pertama-tama *mengabaikan pesan Allah* yaitu agar mereka *tidak memakan buah* dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, *Kej. 2: 16&17*. *Sebaliknya mereka malah menyantapnya*: *Kej. 3: 6*, dan *dampak* akan *perbuatan* ini sungguh luar biasa. *Seluruh keturunannya* (umat manusia) mengalami *kematian*, kematian secara *rohani*. Manusia telah *terpisah kehidupannya* dari *kehidupan TUHAN*. Keturunan Adam cenderung *mengandalkan akal budinya sendiri* mengabaikan pesan Allah. Seperti *Kain membunuh Habel* atas kecemburuan terhadap adiknya, karena korban persembahannya diabaikan Allah, *Kej. 4: 4 & 5*. *Musa kecewa* dan merasa *diperlakukan dengan buruk* oleh Allah, *Bil. 11: 11-15*. Setelah terjadi pemisahan Kerajaan Israel dan Yehuda, para rajanya banyak yang *tidak taat* bahkan *menyembah berhala*. Hingga pada zaman Nabi Maleakhi, bangsa Israel tetap mengabaikan firman TUHAN karena mereka secara *gegabah* mempersembahkan persembahan yang tidak layak dan melakukan *kawin campur* serta perceraian *(Mal. 1: 6-8 dan 2: 11)*.
Dampak mengabaikan pesan Allah, terjadi hingga pada jaman Tuhan Yesus, Petrus “sempat” mempunyai *persepsi yang keliru* tentang Sang Mahaguru-nya, katanya: *“Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali tidak akan menimpa Engkau”. (Mat. 16: 22b)*. Tetapi Tuhan Yesus dengan tegas menjawab: *"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mat. 16: 23)*.
Mengabaikan pesan ini juga *bisa terjadi pada diri kita* pada jaman akhir ini, terutama pesan melalui petunjuk-petunjuk dalam *karya Roh Kudus*. Sungguh mengerikan, karena akibat dari mengabaikan pesan itu adalah *kematian*, bukan saja kematian kita, tetapi juga *kematian bagi anak cucu kita!*
Marilah kita *senantiasa waspada* dan *mawas diri* serta *berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa henti* guna *berupaya memenuhi pesan* Roh Kudus, *taat* dan *setia* serta *berjalan dalam pertobatan*, agar yang terjadi adalah *rancangan damai sejahtera-Nya. (Yer. 29: 11)*. Haleluya dan selamat beraktivitas tanpa melupakan pesan Roh Kudus pada hari ini dan hari-hari selanjutnya. *Immanuel!*
*PD Autopia*
16112016
Gunawan Wibisono
*Mengabaikan Pesan*
Sebelum kapal megah Titanic menabrak gunung es, pada hari Minggu 14 April 1912, sesungguhnya kapal ini telah mendapatkan pesan dari kapal-kapal lain sebanyak 5x. Namun pesan-pesan itu diabaikan, bahkan dianggap mengganggu, hingga akhirnya Titanic menabrak gunung es pada pukul 23.50 pada hari itu, tenggelam dan menewaskan awak serta penumpangnya yang berjumlah lebih dari 1500 orang. Betapa tragisnya dampak dari mengabaikan pesan di atas bagi kapal pesiar ini. Jika kisah tadi merupakan gambaran dari mengabaikan pesan manusia, lalu apa dampak dari *mengabaikan pesan Allah?*
*Adam* dan *Hawa* merupakan profil sempurna yang pertama-tama *mengabaikan pesan Allah* yaitu agar mereka *tidak memakan buah* dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, *Kej. 2: 16&17*. *Sebaliknya mereka malah menyantapnya*: *Kej. 3: 6*, dan *dampak* akan *perbuatan* ini sungguh luar biasa. *Seluruh keturunannya* (umat manusia) mengalami *kematian*, kematian secara *rohani*. Manusia telah *terpisah kehidupannya* dari *kehidupan TUHAN*. Keturunan Adam cenderung *mengandalkan akal budinya sendiri* mengabaikan pesan Allah. Seperti *Kain membunuh Habel* atas kecemburuan terhadap adiknya, karena korban persembahannya diabaikan Allah, *Kej. 4: 4 & 5*. *Musa kecewa* dan merasa *diperlakukan dengan buruk* oleh Allah, *Bil. 11: 11-15*. Setelah terjadi pemisahan Kerajaan Israel dan Yehuda, para rajanya banyak yang *tidak taat* bahkan *menyembah berhala*. Hingga pada zaman Nabi Maleakhi, bangsa Israel tetap mengabaikan firman TUHAN karena mereka secara *gegabah* mempersembahkan persembahan yang tidak layak dan melakukan *kawin campur* serta perceraian *(Mal. 1: 6-8 dan 2: 11)*.
Dampak mengabaikan pesan Allah, terjadi hingga pada jaman Tuhan Yesus, Petrus “sempat” mempunyai *persepsi yang keliru* tentang Sang Mahaguru-nya, katanya: *“Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali tidak akan menimpa Engkau”. (Mat. 16: 22b)*. Tetapi Tuhan Yesus dengan tegas menjawab: *"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mat. 16: 23)*.
Mengabaikan pesan ini juga *bisa terjadi pada diri kita* pada jaman akhir ini, terutama pesan melalui petunjuk-petunjuk dalam *karya Roh Kudus*. Sungguh mengerikan, karena akibat dari mengabaikan pesan itu adalah *kematian*, bukan saja kematian kita, tetapi juga *kematian bagi anak cucu kita!*
Marilah kita *senantiasa waspada* dan *mawas diri* serta *berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa henti* guna *berupaya memenuhi pesan* Roh Kudus, *taat* dan *setia* serta *berjalan dalam pertobatan*, agar yang terjadi adalah *rancangan damai sejahtera-Nya. (Yer. 29: 11)*. Haleluya dan selamat beraktivitas tanpa melupakan pesan Roh Kudus pada hari ini dan hari-hari selanjutnya. *Immanuel!*
*PD Autopia*
16112016
Gunawan Wibisono
Komentar
Posting Komentar