467 Rensi: Hai Anakku Sayang

Shalom Aleichem be Shem Yeshua ha Mashiach

Saudara-saudari kekasih dalam TUHAN Yesus Kristus, renungan siang ini dengan judul:

*_"Hai anakku sayang"_*

1 Tesalonika 2: 7
_(7) Tetapi kami berlaku *ramah* di antara kamu, sama seperti seorang *ibu mengasuh dan merawati anaknya*._

Mama Endang-Sonny baru belajar pegang hape dan Whatsapp. Setiap mengawali pesan, beliau selalu menyapa kami dgn kata: *"Hai anakku sayang"*

Betapa saya merasa sangat tersentuh dengan sapaan Mama ini, karena saya merasakan betapa kasih sayang seorang ibu yang senantiasa berusaha menjaga hubungan baik dengan anaknya.

dengan posisi saya yang jauh dari rumah, saya lebih merasakan bagaimana pentingnya arti *keluarga*. Rasul Paulus bahkan mengajarkan bahwa *taat  dan kasih* dimulai dari kita sebagai anak-anak dalam hubungan dengan orang tua:

Efesus 6:
_(1) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. (2) Hormatilah ayahmu dan ibumu ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: (3)supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi._

Berkat bahagia dan panjang umur di bumi memang berkat luar biasa, tapi dengan hormat menghormati dalam keluarga maka kasih sayang yang tumbuh diantara anggota keluarga sebenarnya melebihi kebahagiaan harta duniawi.

Keluarga adalah tempat kita *pulang*. Kata pulang disini penting karena mengandung makna "aman, nyaman, kasih dan kebahagiaan". Ketika makna itu hilang dan keluarga bukan lagi tempat kita *pulang* betapa menyedihkannya. Bahkan si anak bungsu yang jahat pun ingin pulang ke rumah bapa nya.

Lukas 15:
_(20) Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. (21) Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa."_

Ketika kehilangan arah, keluarga hendaknya menjadi tujuan pertama dan yang utama dalam menjanjikan keamanan dan kenyamanan bagi semua anggota keluarga, dimana semua merasa diterima dan dihargai dalam kasih.

Bayangkan bila kita menghadap TUHAN Yesus nanti disambut dengan  *"Hai anakku sayang..."*

Lukas 15: 22-24
_(22) Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. (23) Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. (24) Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria._

Maka pelajaran siang ini adalah agar kita terus semangat dalam kasih dan ketaatan dala m TUHAN Yesus sebagai BAPA yang maha kasih agar ketika pulang, BAPA di sorga berkenan menyambut kita anak-anak kesayangan Nya yang setia sampai kesudahannya dan memulai dari ketaatan dan kasih dalam keluarga adalah pondasi awal yang fundamental untuk dibangun.

Amin.
🙏

*PD AUTOPIA malang*
16112016
Andrias Tri Susanto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR