480 Regi: Murka Allah
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach,renungan pagi ini dengan tema:
*Murka Allah*
*Nahum 1:2-3*
*TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.*
*TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.*
Kita sering sekali dimanjakan dengan pemahaman bahwa Allah itu baik dan panjang sabar. Hal ini membuat kita lengah dan menganggap berbuat dosa itu hal yang biasa dan pasti Allah mau mengampuni. Padahal kenyataannya, Allah tetap murka ketika kita berbuat dosa. Pengampunan memang akan diberikan, tetapi hukuman atas dosa juga tetap akan dilaksanakan.
Matius 5:18 (TB) Karena *Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.*
Keadilan Allah tetap dari dulu hingga sekarang. Tidak ada satu pun hukum-Nya yang dihilangkan. Ia setia untuk menepatinya. Yesus datang memang untuk orang berdosa, tetapi bukan agar orang boleh tetap berdosa, melainkan untuk segera bertobat.
Mazmur 119:155 (TB) *Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Mu tidaklah mereka cari.*
Keselamatan, berkat, dan pengampunan akan menjauh dari kita jika kita juga menjauh dari Allah. Tapi yang kita lakukan justru sebaliknya, yaitu malah menjadi fasik. Padahal Tuhan membenci orang fasik. Kata fasik berarti secara sadar melakukan kejahatan. Kita secara sadar melawan perintah Allah.
Akibat melawan Allah adalah seperti yang tertulis di
Ulangan 28:28-29 (TB) *TUHAN akan menghajar engkau dengan kegilaan, kebutaan dan kehilangan akal,*
sehingga engkau meraba-raba pada waktu tengah hari, seperti seorang buta meraba-raba di dalam gelap; perjalananmu tidak akan beruntung, tetapi engkau selalu diperas dan dirampasi, dengan tidak ada seorang yang datang menolong.
Hukuman Allah akan orang-orang yang tidak mau bertobat nyata, tetap, dan mengerikan. Beranikah kita menerima murka Allah? Jika tidak, mari kita semakin mencari Allah.
Tuhan Yesus memberkati.
*by PD AUTOPIA Malang*
25112016
Susi Indung
*Murka Allah*
*Nahum 1:2-3*
*TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.*
*TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.*
Kita sering sekali dimanjakan dengan pemahaman bahwa Allah itu baik dan panjang sabar. Hal ini membuat kita lengah dan menganggap berbuat dosa itu hal yang biasa dan pasti Allah mau mengampuni. Padahal kenyataannya, Allah tetap murka ketika kita berbuat dosa. Pengampunan memang akan diberikan, tetapi hukuman atas dosa juga tetap akan dilaksanakan.
Matius 5:18 (TB) Karena *Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.*
Keadilan Allah tetap dari dulu hingga sekarang. Tidak ada satu pun hukum-Nya yang dihilangkan. Ia setia untuk menepatinya. Yesus datang memang untuk orang berdosa, tetapi bukan agar orang boleh tetap berdosa, melainkan untuk segera bertobat.
Mazmur 119:155 (TB) *Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Mu tidaklah mereka cari.*
Keselamatan, berkat, dan pengampunan akan menjauh dari kita jika kita juga menjauh dari Allah. Tapi yang kita lakukan justru sebaliknya, yaitu malah menjadi fasik. Padahal Tuhan membenci orang fasik. Kata fasik berarti secara sadar melakukan kejahatan. Kita secara sadar melawan perintah Allah.
Akibat melawan Allah adalah seperti yang tertulis di
Ulangan 28:28-29 (TB) *TUHAN akan menghajar engkau dengan kegilaan, kebutaan dan kehilangan akal,*
sehingga engkau meraba-raba pada waktu tengah hari, seperti seorang buta meraba-raba di dalam gelap; perjalananmu tidak akan beruntung, tetapi engkau selalu diperas dan dirampasi, dengan tidak ada seorang yang datang menolong.
Hukuman Allah akan orang-orang yang tidak mau bertobat nyata, tetap, dan mengerikan. Beranikah kita menerima murka Allah? Jika tidak, mari kita semakin mencari Allah.
Tuhan Yesus memberkati.
*by PD AUTOPIA Malang*
25112016
Susi Indung
Komentar
Posting Komentar