446 Regi : Tetap Bertekun Dalam Didikan Allah

Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiah. Firman Tuhan hari ini dengan judul

*TETAP BERTEKUN DALAM DIDIKAN ALLAH*

Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan Yesus, didikan bagi seorang anak mutlak diperlukan dengan maksud agar anak mengalami perubahan cara berpikir, sikap dan tingkah laku ke arah yang lebih baik; dan kelak akan menjadi orang yang dewasa dan berhasil dalam segala hal. Demikianpun Tuhan Allah menghajar bahkan menyesah kepada anak-anakNya. Ketika berada dalam proses pendidikan, seringkali anak merasakan dukacita, gelisah bahkan hampir putus asa. Tetapi, pada saatnya nanti akan merasakan buah yang sangat berarti bagi kehidupannya. Didikan Kristus kepada anak-anakNya akan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai sejahtera.

*Ibrani 12:6, 1* (TB)  karena *Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."*
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. *Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka* yang dilatih olehnya.

Seringkali seorang anak berjalan menurut kemauannya sendiri dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang benar. Padahal berujung kepada maut, maka seharusnyalah kita sebagai anak-anakNya mau menerima ajaran dan didikan Sang Bijaksana karena hal itu adalah sumber kehidupan yang membawa kita terhindar dari jerat maut; sekalipun proses ajaran atau didikan Allah itu acapkali terasa mengecewakan, menyedihkan serta menyakitkan. Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus, kita diingatkan untuk tidak menolak didikan Yang Mahakuasa. DidikanNya kadang terasa seakan melukai dan memukuli diri kita tetapi yakinlah Ia juga yang membebat serta menyembuhkan pula dan sesungguhnya didikan Allah itu membawa kita kepada kehidupan yang bahagia.

*Ayub 5:17-18* (TB)  Sesungguhnya, *berbahagialah manusia yang ditegur Allah;* sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
*Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.*

Dalam hal ini jelaslah kalau Allah bertanggung jawab atas apa yang dilakukan kepada orang yang dikasihi nya ,maka janganlah takut, jangan gentar dan jangan tawat hati pada saat mengalami  didikan Tuhan, amin.
Imanuel.

PD AUTOPIA Malang
05112016
Dwi Cahyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR