3083 Regi : Sudahkah Kita Diubahkan-Nya?

 Shalom Aleichem b’shem Yeshua Ha Machiah

Selamat pagi dan salam sejahtera di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.


Renungan pagi hari ini berjudul: 


*Sudahkah Kita Diubahkan-Nya?*



Dasar firmanNya dari


*Yohanes 1: 42* TB

_Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."_


Siapakah sebenarnya Petrus itu? Nama sesungguhnya adalah Simon sebelum dipanggil sebagai murid Yesus yang dapat diartikan sebagai: _“buluh yang terkulai.”_ Hal itu sesuai dengan kepribadian Petrus yang tidak stabil. Setelah Tuhan Yesus memanggilnya, Ia menggantinya menjadi Kefas atau Petrus yang dalam bahasa Aram berarti batu karang yang teguh.


Nama baru ini mengubah perilaku Petrus meskipun tidak serta merta, melainkan membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun, melalui beberapa peristiwa, di antaranya:


1. *Penyangkalan atas diri Tuhan Yesus, Guru-nya*: 

Dengan seenaknya dan tanpa dipikir panjang Petrus mengatakan bahwa ia bersedia mati bersama-sama Yesus dan takkan menyangkali-Nya *(Mat. 26: 35)*, namun sesaat kemudian sebelum ayam berkokok ia telah menyangkal tiga kali *(Mat. 26: 69-75)*.


2. *Peneguran terhadap Tuhan Yesus, karena menganggap dirinya benar*: 

_Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.”_ *(Mat. 16: 22)*.


3. *Peragu-ragu yang tampak jelas pada peristiwa berjalan di atas air*:

_Ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"_ *(Mat. 14: 20-21)*.


4. Bahkan setelah kematian Yesus, *Petrus hampir putus asa dan kembali sebagai penangkap ikan* hingga Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya bersama beberapa murid yang lain *(Yoh. 21: 3)*. Pertemuan dengan Tuhan Yesus ini diwarnai dengan perintah kepada Petrus: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Sebanyak tiga kali!


Hal-hal di atas menjelaskan bahwa *karakter Simon sesungguhnya penuh kekurangan dan kelemahan*. Namun, Tuhan Yesus telah menetapkan pemanggilan-Nya atas pribadi yang tidak sempurna ini. Sehingga melalui kesungguhan penyesalan dan penyerahan diri Petrus, Tuhan Yesus memberikan pengampunan kepadanya, menggenapi janji-Nya dalam *Yesaya 1: 18* yang mengatakan: 


_“Marilah, baiklah kita berperkara! – firman TUHAN – Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”_


Melalui peristiwa pentakosta sifat-sifat Petrus semakin diubahkan. Ia semakin tampak menjadi batu karang yang sungguh-sungguh teguh. Bersama para rasul dia menjawab: 


_"Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."_ - *Kis. 5: 29-32* TB


Meskipun sebagai konsekuensi dari jawaban di atas, dia harus mati martir dengan disalibkan terbalik, *dia menerimanya dengan keteguhan hati demi ketaatannya terhadap janjinya kepada Tuhan Yesus tanpa rasa bimbang sedikitpun.*


Bagaimanakah dengan kita? Allah telah menetapkan kita sebagai pribadi-pribadi yang diutus-Nya untuk memberitakan berita sukacita. *(Mat. 28: 19-20)*.


_Adakah diri kita merasa sudah diubahkan?_ Marilah kita masing-masing menggumulinya, mengundang kuasa Roh Kudus menolong kita sebagaimana Dia telah menolong Petrus memenuhi janji-nya dalam menggembalakan domba-domba Kristus. Immanuel.


*PD Autopia*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR