3061 Regi : IMAN DIUJI MELALUI PERGUMULAN HIDUP

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Masciach. 

Renungan  hari ini dengan tema:


*"IMAN DIUJI  MELALUI PERGUMULAN HIDUP"*


Diambil dari Firman Allah:


*Markus 4: 38-40 (TB)* 

Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"



Saudaraku kekasih Kristus,

Perjalanan hidup setiap manusia tentu pernah melewati pergumulan, permasalahan serta berbagai kesulitan.

Ketika hal tersebut di atas kita alami, sering kali timbul rasa galau, khawatir, takut;

bahkan sebagai murid Kristus mulai timbul keraguan akan kuasa dan kasihNya. 


Para murid juga pernah mengalami hal serupa.

Dalam  perjalanan, mereka bersama Yesus dalam satu perahu.

Secara fisik mereka ada pada jarak yang sangat dekat dengan Tuhan Yesus.

Tetapi ketika secara tiba tiba badai menerpa, mereka sangat panik dan ketakutan. Mereka meragukan kemampuan dan kuasa Tuhan Yesus untuk menyelamatkan hidupnya.


*Markus 4:38 (TB).*

Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"


Percaya, beriman kepada Tuhan Yesus ternyata harus banyak belajar.

Para murid sudah sangat sering menerima pengajaran, nasehat, secara langsung dari Tuhan Yesus, bahkan tidak jarang menyaksikan, mengalami mujijat  dan pertolonganNya.

Namun ketika iman, percayanya diuji melalui peristiwa kehidupan, ternyata mereka belum lulus.


Saudaraku kekasih Kristus,

Bagaimanakah dengan iman, percaya kita ? 

Sebagai orang percaya, kitapun sering bersikap tidak berbeda dengan para murid.

Ketika ujian iman tiba, melalui pergumulan, permasalahan, bahkan penderitaan yang kita alami, seringkali akal pikiran, emosional, serta kemanusiawian yang  dominan. 

Timbullah keraguan bahkan ketidakpercayaan akan kuasaNya, akan kasihsetiaNya.

Sering kali akal pikiran berada di depan mengalahkan iman percaya kita.


Kita berseru-seru dalam doa kepada Allah ,tetapi tidak dengan iman, malahan timbul ketidapercayaan, terucap kata-kata protes, menyalahkan Allah.


Saudaraku kekasih Kristus,

Betapa manusia itu sangat lemah, rapuh, dan penuh keterbatasan.Tetapi seringkali manusia sombong di hadapan Allah juga kepada sesamanya.

Ketika mengalami kesesakan dan pergumulan seharusnyalah manusia sadar diri, koreksi diri, merenungi akan keberadaan hidupnya  serta memohon pengampunanNya; karena sesungguhnya tangan Tuhan mampu menolong dan menyelamatkan. 

Namun, karena dosa dan kejahatan manusia maka  Dia menyembunyikan diri, tidak mendengarkan seruannya. 


*Yesaya 59:1-2 (TB)* Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 

tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. 


Ketika seseorang bersedia mengakui dosa, mohon pengampunan serta bertekad untuk melakukan yang benar, maka darah Yesus menyucikannya dan Roh Kudus akan membuat tangan bersih dan hati menjadi murni; perkataan tidak lagi menipu ataupun bersumpah palsu, sehingga diperkenan bertemu di gunungNya yang kudus untuk menerima berkat berkat Allah.


*Mazmur 24:3-5 (TB)* "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" 

"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 

Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. 


Marilah meneladan Daud yang memiliki iman percaya bahwa Tuhan adalah terang dan keselamatanku, benteng hidupku. Aku tidak perlu takut menghadapi pergumulan, dengan iman, berdoa, dan bersyukur kepada Tuhan Yesus, aku dapat melewati gunung gunung kesusahan, dan pencobaan. 



Selamat pagi, selamat beraktifitas Tuhan Yesus memberkati, Amin.


*PD AUTOPIA MALANG*

dwicahyono.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR