3030 Rema : Sudahkah Siap Dipanggil Tuhan Yesus?
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*1 Petrus 4:10* “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.”
Tema renungan
*Sudahkah Siap Dipanggil Tuhan Yesus?*
Suatu saat, seseorang pernah bercerita tentang perlunya kehati-hatian dalam menjalani kegiatan hidup agar tidak terjadi kecelakaan yang berujung maut. Lalu bagaimana dengan seseorang yang sedang tidur di kamar dengan pagar terkunci, pintu masuk ke rumah terkunci dan tiba-tiba ada kendaraan yang nyelonong masuk ke halaman dan ke kamar tidurnya, lalu dia terkapar tak bernyawa?
Walau kita sangat rapi melindungi diri kita, dan menyangka pasti selamat karena tinggal di tempat yang terlindung, namun saat kecelakaan atau hal buruk diijinkan oleh Tuhan Yesus terjadi, kita tak dapat menghindar.
*Amos 9 : 3* Sekalipun mereka bersembunyi di puncak gunung Karmel, Aku akan mengusut dan mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka menyembunyikan diri terhadap mata-Ku di dasar laut, Aku akan memerintahkan ular untuk memagut mereka di sana.
Pertanyaan selanjutnya bagi kita *Sudahkah Siap Dipanggil Tuhan Yesus?*
Sebab ada firman demikian
*1 Tesalonika 5 : 2* karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam
Sementara kedatangan Tuhan Yesus menjemput kita mempunyai waktu yang berbeda-beda, dan berulang kali dalam ibadah Tuhan Yesus berfirman bahwa kematian itu tidak menunggu kita tua. Tuhan Yesus mempunyai hak penuh untuk memanggil ciptaanNYA kapanpun juga.
*Sudahkah Siap Dipanggil Tuhan Yesus?*
Mari kita teliti kehidupan kita, apakah kita sudah berbuah?
Bagaimana kita memelihara ranting kita masing-masing sehingga terus berbuah lebat?
*Yohanes 15 : 7-8* Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.
Untuk memelihara ranting ternyata kita harus tinggal didalam Tuhan Yesus dengan lebih mengenal firman-firmanNYA. Tidak sekedar mengenal atau membaca firmanNYA tapi harus dimengerti dan berusaha untuk selalu melakukannya. Itulah cara agar ranting kita terus berbuah lebat.
Dan ketika berbuah, tentunya buah itu harus bermanfaat, bukan buah yang busuk atau buah yang gagal tumbuh. Maka disinilah kita harus kembali meneliti kehidupan kita, apakah buah yang kita hasilkan benar-benar bermanfaat bagi orang lain?
Ataukah buah itu kita biarkan jatuh sehingga tidak bisa bermanfaat?.
Mari kita renungkan firman Allah berikut ini :
*Amsal 3 : 27-32* Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu. Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau. Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu. Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Saudaraku, mari kita pelihara buah-buah yang kita hasilkan, agar iman kita sehat dan buah yang dihasilkan bermanfaat bagi banyak jiwa,
*Titus 1 : 13* Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman.
Memelihara ranting dan buah agar tetap sehat, dibutuhkan kesediaan untuk berkorban (baik usaha membuang kehidupan lama dan mempertahankan kehidupan baru), untuk melakukan perintah dan firman Allah dengan segenap hati dan melakukan pertobatan terus menerus.
Setelah itu semua dilakukan, mari kembali kita bertanya pada diri sendiri :
*Sudahkah Siap Dipanggil Tuhan Yesus?*
Seberapa besar manfaat buah yang kita hasilkan bagi orang lain melalui pelayanan dan kegiatan hidup kita.
Selamat mempersiapkan diri untuk panggilan yang mulia dari Tuhan Yesus.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar