3034 Rema : CARA HIDUP YANG BAIK SESUAI NASIHAT-NYA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini dengan tema:
*CARA HIDUP YANG BAIK SESUAI NASIHAT-NYA*
Diambil dari:
*1 Petrus 2:11-12* (TB) (11) Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. (12) *Milikilah cara hidup yang baik* di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
Saudaraku kekasih Kristus,
Kali ini Tuhan Yesus mengingatkan dan menasihati agar kita memiliki cara hidup yang baik. Cara hidup yang baik yang dikehendakinya tersebut, antara lain, hidup sebagai orang-orang yang sopan.
*1 Tesalonika 4: 10b - 12* (TB) (10) Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya. (11) Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu, (12) sehingga kamu *hidup sebagai orang-orang yang sopan* di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.
Orang yang hidup sopan dalam penggal sabda di atas adalah mereka yang hidup tenang, mengurus persoalan sendiri, dan bekerja dengan tangannya sendiri. Artinya, tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain, tidak sebagai benalu atau parasit yang hidup bergantung kepada orang lain karena yang bersangkutan mampu melakukan pekerjaan yang dapat menghidupi diri sendiri.
Hidup secara sopan juga dapat kita terapkan di mana pun, misalnya di rumah, di jalan raya, di masyarakat, saat bertamu, dan sebagainya. Kita akui bahwa Tuhan Yesus sungguh luar biasa! Tuhan Yesus tidak pernah menyepelekan hal kecil! Kita dikehendaki-Nya menjadi orang yang sopan, termasuk dalam hal bertamu! Hal yang sering kita sepelekan dan bahkan tidak terpikirkan.
*Amsal 25:17* (TB) Janganlah *kerap kali datang ke rumah sesamamu*, supaya ia jangan bosan lalu membencimu.
Selain itu, kita juga diminta tidak mengutamakan kepentingan sendiri, tetapi justru mengutamakan kepentingan orang lain:
*Filipi 2:3-4* (TB) (3) dengan *tidak mencari kepentingan sendiri* atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (4) dan janganlah tiap-tiap orang *hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga*.
Jika kita menggunakan jalan raya, misalnya, kita diminta menggunakannya dengan sopan, memikirkan dan mendahulukan kepentingan orang lain. Berkendara dengan sopan pasti menaati rambu lalin. Saat memarkir kendaraan, misalnya, kita harus memikirkan agar orang lain tidak terganggu oleh kendaraan kita. Saat berbelok, kita tidak lupa menyalakan lampu _sign_ , dan jika usai berbelok segera mengembalikan kondisi lampu _sign_ yang tidak otomatis. Ini semua dikehendaki-Nya supaya dengan demikian kita tidak bercacat dan membungkamkan kepicikan orang bodoh sebagaimana sabda-Nya pada:
*1 Petrus 2: 15* (TB) Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
Akhirnya, mari kita ingat pesan atau nasihat ini: “Janganlah engkau menolak didikan Tuhan dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya ( *Amsal 3:11* )
Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar