3070 Rema : Upah orang benar

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. 

Ayat renungan malam hari ini diambil dari


 *Daniel 12 : 10* 

Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.


Tema :


 *Upah orang benar* 


Ada suatu ilustrasi yang menceritakan tentang seorang bapak yang memberikan segelas air garam kepada anaknya ketika anak tersebut sedang mengalami pergumulan. Anak ini diminta bapaknya meminum segelas air garam dan ditanya apa yang dirasakan. Lalu dijawab air itu asin sekal, tidak enak dan pahit di lidah. Kemudian bapak ini mengajak anaknya ke suatu kolam air yang sangat jernih sambil membawa segelas air garam. Lalu anak ini diminta menuang segelas air garam tsb ke dalam kolam dan mengaduk semampunya. Setelah itu bapak meminta untuk mengambil gelas dan meminum air kolam. Ketika ditanya apa rasa air tsb, jawab anaknya air ini segar dan enak. 

Segelas air garam ibarat masalah, jika kita hanya memikirkan masalah dan hanyut di dalamnya maka akan merasakan beban yang berat menindih dan tidak enak. Tetapi jika masalah itu kita curahkan atau berikan kepada Sang Sumber Air Kehidupan maka kita akan merasakan ringan bahkan menguatkan. 

Di sinilah iman bertumbuh karena setiap masalah membawa kepada solusi yang menguatkan dengan memperhatikan dan melakukan ajaran sehat yang diberikan Tuhan Yesus dalam FirmanNya. 


Saat pandemi sekarang ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menyucikan, memurnikan dan menguji iman. Masalah ekonomi, interaksi sosial dari keluarga, lingkungan, pelayanan dan masyarakat yang lebih luas, menguji kekuatan juga ketahanan kita, bagaimana kita menghadapinya. Apakah kita hadapi dengan perbuatan daging ( Galatia 5: 19 - 21 ) ? 

Atau kita hadapi dengan melakukan buah Roh ( Galatia 5 : 22 - 23). 

Jika dihadapi dengan melakukan perintahNya yaitu dengan buah Roh maka akan membawa kita kepada kebenaran kekal yang menyucikan dan memurnikan iman. Tetapi sebaliknya jika dihadapi dengan perbuatan daging akan melemahkan iman dan membawa kita pada maut atau kebinasaan. 


Jalan / plilhan mana yang dituju di perhentian akhir kelak, sesungguhnya diputuskan berdasarkan kehidupan iman di atas bumi sekarang. Orang benar akan bertekun, menjaga kesucian, bersabar menerima tempaan (disucikan dan dimurnikan dan diuji ), karena memahami kehendak dan rencana Allah; Orang fasik justru menuruti hawa nafsunya menjalankan kejahatan. 


 *1 Korintus 3 : 13* 

sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

1 *Korintus 3 : 14* 

Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.


Semua pilihan akan dipertanggungjawabkan kelak dihadapan Tuhan Yesus, siap atau tidak. Dan semua akan diuji oleh api. Tidak akan diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan. Bagi yang tahan uji atau yang tidak akan mendapatkan upahnya masing masing. 


 *Amsal 10 : 16* 

Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.


Upah yang menghadapi masalah kehidupan dengan melakukan Firman adalah kehidupan kekal yang Kudus dan penuh sukacita.  Tetapi upah yang menghadapi dengan perbuatan daging adalah dosa yaitu maut dimana terdapat kengerian. 

Marilah memohon kekuatan kepada Tuhan Yesus untuk dapat mempergunakan kesempatan yang ada dengan mengoreksi diri dan meninggalkan hidup kedagingan mengenakan hidup buah Roh supaya kelak kita dapat masuk ke dalam kerajaan Surga. Terus berjuang dan tetap semangat. Tuhan Yesus memberkati. Amin 


*PD Autopia Malang*

Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR