3062 Rema : MENGISI PIKIRAN DENGAN HAL YANG POSITIF
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini dengan tema:
*MENGISI PIKIRAN DENGAN HAL YANG POSITIF*
Diambil dari:
*Filipi 4:8* (TB) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Saudaraku kekasih Kristus,
Ibarat sebuah botol kosong, tidak akan bisa dituang jika tidak ada isinya. Isi tersebut sangat menentukan apa yang akan dituangkan. Baik buruknya, bermanfaat tidaknya, tergantung dari isi botol yang akan dituangkan. Demikian pula pikiran kita. Jika pikiran kita baik, baik pulalah segala sesuatu yang kita tuangkan, keluarkan, atau kemukakan baik melalui perkataan maupun sikap dan perbuatan. Sebaliknya, jika pikiran kotor, kotor pulalah yang dikeluarkan. Gampangnya saja, botol isi air comberan, dituang ke mana pun tetap akan sekotor air comberan itu. Berbau, dan bahkan bisa mencemarkan atau membahayakan sekitarnya!
Ayat nas di atas menegaskan betapa pentingnya mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif karena hal itu akan berdampak dalam kehidupan kita. Pikiran kita dapat menentukan setiap perkataan dan tindakan kita. Bila yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal yang positif, tentu hal-hal yang baik pula yang akan terjadi bagi kita.
Rasul Paulus menasihatkan agar pikiran setiap orang percaya diisi dengan hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, baik, dan semua yang patut dipuji. Dengan kata lain harus mengisi pikiran tersebut dengan hal-hal yang positif.
Nah, untuk memiliki pikiran yang selalu positif tidak ada jalan lain selain harus taat kepada firman Tuhan. Rasul Paulus telah melakukan dan meneladankannya kepada kita. Bagaimana caranya? Inilah yang dilakukan Rasul Paulus:
"Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,"
*2 Kristus 10:5b* .
Menawan atau memenjarakan pikiran manusiawi sebagai wujud penyangkalan diri seutuhnya dan menyerahkan kepada Tuhan Yesus agar diisi dengan segala sesuatu yang seturut pikiran-Nya. Artinya, tidak membiarkan pikiran manusiawi atau pikiran akal budi pribadi berkembang, tetapi justru menumbuhsuburkan pikiran Kristus di dalam hati. Menawan segala pikiran dan menaklukkan pikiran kepada Kristus ini berarti mengisi pikiran dengan firman Tuhan setiap hari. Dengan firman Tuhan tersebut kita dituntun-Nya untuk selalu berpikiran positif. Bukankah dengan gencar dalam karya Roh Kudus kita dipesankan agar melakukan ibadah setidaknya tujuh kali per hari sebagaimana Raja Daud? Inilah cara untuk menawan pikiran manusiawi itu.
Dengan kata lain, pikiran yang benar dan positif yang diberikan-Nya melalui pembacaan firman-Nya setiap hari tersebut merupakan modal bagi Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"
*Filipi 2:5*
Bagaimana dengan kita? Apakah hari-hari kita masih dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang negatif? Khawatir, takut, cemas, putus asa, iri, dan sebagainya? Mari kita tanggalkan itu semua! Jangan izinkan iblis menjajah dan menghancurkan hidup kita dengan menebar hal-hal negatif di dalam pikiran kita. Kita harus bisa melawannya!
Kuncinya terletak pada pikiran kita sendiri, hati kita sendiri, bukan pada orang lain sebagaimana dicatat dalam Amsal berikut:
*Amsal 23:7a* ( TB ) "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.
Lebih jelas lagi pada versi lain berikut ini.
*Amsal 23:7a* (AYT) "Sebab, seperti orang yang selalu membuat perhitungan dalam hatinya, begitulah ia”
Akhirnya, mari kita bawa semua beban permasalahan kepada Tuhan:
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak!”
*Mazmur 37:5*
supaya kita terbebas dari pikiran negatif, tetapi dimampukan-Nya memikirkan segala sesuatu yang positif sehingga apa yang kita ucapkan, lakukan adalah hal-hal yang positif sesuai kehendak-Nya.
Mari selalu mensyukuri segala rencana-Nya dalam hidup kita, sebab Allah kita adalah Allah yang berkehendak menyelamatkan hidup kita.
Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar