3057 Regi : Jangan pantang menyerah
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Selamat pagi saudara-saudaraku dalam Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini dengan tema:
*Jangan pantang menyerah*.
Bacaan:
*Lukas 18:1-8*
Nats:
*Lukas 18:7 (TB)* Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Saudaraku kekasih Kristus.
Tuhan Yesus selama berkarya di dunia secara fisik sebagai Guru dan Nabi, dalam setiap pengajaranNya sering memakai sebuah perumpamaan, seperti yang firman Tuhan saat ini.
Hal ini dimaksudkan supaya para murid bisa mengerti dengan bahasa yang sederhana, walaupun dengan perumpamaan- perumpamaan tersebut, terkadang kita sendiri juga belum mengerti dan paham, namun bersyukur Roh kudus senantiasa menolong kita untuk bisa mengerti.
Hakim yang tidak benar dan yang tidak mempunyai rasa takut baik kepada Allah apalagi kepada manusia, dengan sikap hati yang tidak peduli kepada siapapun, itu juga menggambarkan bahwa Roh Kristus yaitu Roh kudus tidak menguasai hidupnya.
Namun janda yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan supaya dapat kelegaan dari pergumulanya, tidak pernah berhenti atau pantang menyerah untuk minta keadilan dari hakim yang tidak benar itu, menggambarkan perjuangan iman yang tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan hidup.
Dan dengan ketekunan itu, akhirnya janda tersebut mendapatkan apa yang menjadi tuntutannya dari *hakim yang tadinya tidak peduli itu*.
Hal ini pasti bukan karena hakim itu adil dan berbelas kasih, bukan pula karena hakim itu takut reputasinya jelek, karena menolak janda tersebut, tetapi *Janda tersebut mendapat pembelaan , karena sang hakim merasa terganggu dengan sikap janda yang terus-menerus merongrongnya*.(ayat 4,5)
Kita juga diingatkan agar jangan jemu-jemu berseru kepada Tuhan agar mendapatkan pertolonganNya, seperti firmanNya:
*Mazmur 88:2-3 (BIMK)* Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, di waktu siang aku berseru kepada-Mu, di waktu malam aku menghadap Engkau.
(88-3) Semoga doaku sampai kepada-Mu, dengarkanlah seruanku.
Tuhan Yesus menghendaki kita melalui perumpamaan itu, agar dalam menghadapi permasalahan hidup apapun bentuknya untuk terus berdoa dan bermohon dengan tekun dan keyakinan yang sungguh seperti yang dimiliki janda itu. Tentunya ketekunan dalam berdoa harus dialaskan pada hal-hal yang jauh lebih mulia, yang artinya tidak dipakai untuk sesuatu yang tidak menghormati Allah. Sebab Allah:
Bukan hakim yang masa bodoh, tetapi Allah adalah Hakim yang adil ,yang akan membela perkara anak-anakNya terhadap kelaliman.
Karena itu ingatlah bahwa Allah kita adalah Allah yang maha kasih, maha mendengar sebagaimana firmanNya dalam
*Matius 7:11 (TB)* Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Tuhan Yesus Maha bijak dan penuh kasih, tidak hanya membela tetapi *segera menolongnya* ,asal kehidupan kita seturut dengan kehendak Bapa di surga.
Yang perlu diperhatikan dalam bermohon kepada Allah agar tidak memaksakan kehendak, kita tetap introspeksi diri, rendah hati takut dan hormat akan Allah.
Dengan sabar menanti akan semua jawaban dan tindakan Allah dalam masa penantian itu apakah manusia masih ada *iman kepada Allah?( Lukas 18:8b).*
Saudaraku,
bagaimanakah kita bisa disebut menjadi umat pilihan Allah yang sejati? :
*Yaitu orang yang bertekun dalam iman kepada Yesus Kristus dan yang juga hidup dalam kekudusan dan kebenaran Allah*
Marilah sadaraku ,kita hadapi segala pergumulan hidup yang ada ini dengan tidak mengeluh atau bersungut-sungut, juga tidak menyalahkan siapapun terlebih kepada Allah yang memiliki hidup ini:
*Mazmur 13:1-2 (TB)* Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
(13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku? .
Doa yang tidak putus-putus,adalah perwujudan iman sejati, jangan pantang menyerah dan tetap berjuang.
Tunan Yesus memberi kekuatan pada kita , amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar