1162 Rensi: Sikap Seorang Karyawan Kristen
Damai Sejahtera ALLAH didalam KRISTUS YESUS menyertai saudara sekalian.
Renungan siang ini bertemakan :
*Sikap Seorang Karyawan Kristen*
Untuk 3 Minggu kedepan kita akan melihat secara khusus nasihat Rasul Petrus supaya karyawan Kristen tunduk kepada majikan-majikan mereka.
Nasihat-nasihat ini terdapat dalam
*1 Petrus 2:18-21b*.
Mengapa demikian? Mari kita sama-sama perhatikan alasan-alasannya.
📖 *1 Petrus 2:18a*
*_"Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah..."_*
🔷 Alasan yang pertama: *Karena Tunduk Merupakan Kewajiban*
🔹Kata _hamba-hamba,_ terjemahan dari kata *οικεται* _(oiketai - Yunani)_ yang arti literalnya hamba-hamba (budak-budak) yang dipekerjakan dalam rumah tangga.
Tugasnya adalah mengerjakan pekerjaan menurut kehendak tuannya, tidak ada bantah-bantahan. Suatu sikap penyerahan segala *"hak pribadi"* secara utuh untuk *diatur* oleh majikannya. Berarti ia (hamba/budak) sedang _menyangkal dirinya_ atau tidak berhak lagi atas hak pribadinya.
Dari nasihat ini jelas sekali bahwa diantara anggota jemaat _waktu itu_ terdapat budak-budak.
*Tetapi karena* mereka telah menjadi orang percaya, *maka* didalam TUHAN mereka mempunyai _kedudukan yang sama_ dengan siapa saja, _termasuk dengan tuannya!_
Pengertian ini perlu diperjelas dalam praktek hidup.
*Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.* (Galatia 3:28)
🔹 Kata yang diterjemahkan *_"tunduklah"_* memang mempunyai makna perintah! Jadi ketundukan seorang hamba terhadap tuannya (walaupun dihadapan TUHAN mempunyai kedudukan yang sama) adalah merupakan _kewajiban_ dan bukan merupakan _pilihan._
Kata (partisip) ini mempunyai kala (tense) kini (present) yang berarti bahwa ketundukannya itu merupakan suatu *keharusan* yang _terus-menerus_ atau merupakan suatu _kebiasaan._
Seorang karyawan (pegawai/hamba) Kristen, harus mempunyai kebiasaan tunduk kepada majikannya (tuannya).
🔹 Ketundukan seorang karyawan Kristen ditujukan kepada majikan tanpa memandang *sifat* majikan.
1⃣ Ada kecenderungan dari seorang karyawan Kristen yang _kurang baik_ apabila mempunyai majikan Kristen. Oleh karena sama-sama seiman, mereka merasa mempunyai kedudukan yang sama (memang benar didalam TUHAN), sehingga penghormatan terhadap tuannya berkurang.
2⃣ Ketundukan tidak ditujukan kepada sifat yang *baik* maupun yang *jahat,* tetapi ditujukan kepada orang yang diizinkan TUHAN mempunyai kedudukan sebagai tuan atau majikan. Jadi apapun *sifat* majikan, *ketundukan* seorang karyawan terhadapnya tetap merupakan *kewajiban.*
🔶 *Penerapan:*
Fakta yang tidak bisa kita pungkiri adalah, bahwa kebanyakan orang percaya mempunyai pimpinan seorang yang belum percaya TUHAN YESUS. Tunduk merupakan keharusan!
Jadi, tunjukkan ketundukkan kita dengan menaati peraturan-peraturan yang ada. Masuklah tepat waktu dan pulanglah jika memang sudah waktunya.
ℹ Sedikit peringatan: Bukan berarti kalau disuruh yang aneh-aneh (korupsi, mencuri, menjatuhkan kolega, dlsb) kita _ikut aja/manut wae._ Ingat konteks!
TUHAN YESUS memberkati😇
*PD Imanuel Jakarta*
30102017
Roberto Mogot
Renungan siang ini bertemakan :
*Sikap Seorang Karyawan Kristen*
Untuk 3 Minggu kedepan kita akan melihat secara khusus nasihat Rasul Petrus supaya karyawan Kristen tunduk kepada majikan-majikan mereka.
Nasihat-nasihat ini terdapat dalam
*1 Petrus 2:18-21b*.
Mengapa demikian? Mari kita sama-sama perhatikan alasan-alasannya.
📖 *1 Petrus 2:18a*
*_"Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah..."_*
🔷 Alasan yang pertama: *Karena Tunduk Merupakan Kewajiban*
🔹Kata _hamba-hamba,_ terjemahan dari kata *οικεται* _(oiketai - Yunani)_ yang arti literalnya hamba-hamba (budak-budak) yang dipekerjakan dalam rumah tangga.
Tugasnya adalah mengerjakan pekerjaan menurut kehendak tuannya, tidak ada bantah-bantahan. Suatu sikap penyerahan segala *"hak pribadi"* secara utuh untuk *diatur* oleh majikannya. Berarti ia (hamba/budak) sedang _menyangkal dirinya_ atau tidak berhak lagi atas hak pribadinya.
Dari nasihat ini jelas sekali bahwa diantara anggota jemaat _waktu itu_ terdapat budak-budak.
*Tetapi karena* mereka telah menjadi orang percaya, *maka* didalam TUHAN mereka mempunyai _kedudukan yang sama_ dengan siapa saja, _termasuk dengan tuannya!_
Pengertian ini perlu diperjelas dalam praktek hidup.
*Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.* (Galatia 3:28)
🔹 Kata yang diterjemahkan *_"tunduklah"_* memang mempunyai makna perintah! Jadi ketundukan seorang hamba terhadap tuannya (walaupun dihadapan TUHAN mempunyai kedudukan yang sama) adalah merupakan _kewajiban_ dan bukan merupakan _pilihan._
Kata (partisip) ini mempunyai kala (tense) kini (present) yang berarti bahwa ketundukannya itu merupakan suatu *keharusan* yang _terus-menerus_ atau merupakan suatu _kebiasaan._
Seorang karyawan (pegawai/hamba) Kristen, harus mempunyai kebiasaan tunduk kepada majikannya (tuannya).
🔹 Ketundukan seorang karyawan Kristen ditujukan kepada majikan tanpa memandang *sifat* majikan.
1⃣ Ada kecenderungan dari seorang karyawan Kristen yang _kurang baik_ apabila mempunyai majikan Kristen. Oleh karena sama-sama seiman, mereka merasa mempunyai kedudukan yang sama (memang benar didalam TUHAN), sehingga penghormatan terhadap tuannya berkurang.
2⃣ Ketundukan tidak ditujukan kepada sifat yang *baik* maupun yang *jahat,* tetapi ditujukan kepada orang yang diizinkan TUHAN mempunyai kedudukan sebagai tuan atau majikan. Jadi apapun *sifat* majikan, *ketundukan* seorang karyawan terhadapnya tetap merupakan *kewajiban.*
🔶 *Penerapan:*
Fakta yang tidak bisa kita pungkiri adalah, bahwa kebanyakan orang percaya mempunyai pimpinan seorang yang belum percaya TUHAN YESUS. Tunduk merupakan keharusan!
Jadi, tunjukkan ketundukkan kita dengan menaati peraturan-peraturan yang ada. Masuklah tepat waktu dan pulanglah jika memang sudah waktunya.
ℹ Sedikit peringatan: Bukan berarti kalau disuruh yang aneh-aneh (korupsi, mencuri, menjatuhkan kolega, dlsb) kita _ikut aja/manut wae._ Ingat konteks!
TUHAN YESUS memberkati😇
*PD Imanuel Jakarta*
30102017
Roberto Mogot
Komentar
Posting Komentar