1120 Rensi: Menjadi Sembuh


Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan siang ini diambil dari:

*Lukas 5: 12-13 (TB)* Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. *Keika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.*

Dengan tema:

 *MENJADI SEMBUH*

Saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus,
Siapa pun jika dalam kondisi sakit pasti ingin sembuh. Ya, sembuh atau pulih adalah harapan semua orang yang sedang menderita sakit. Jika saat sakit orang yang tidak percaya merasa kebingungan, hal itu mestinya tidak terjadi pada kita. Mereka  melakukan apa saja asal sembuh, misalnya datang kepada orang pintar, orang tua, dukun, atau semacamnya. Semua dilakukannya dengan satu tujuan ‘sembuh’. Nah, kita beruntung memiliki tabib yang luar biasa, yang sanggup menyembuhkan sakit-penyakit kita.

Tahun 1982 saya mengalami sakit lumayan lama: _tujuh bulan_! Selama sakit saya membayangkan bagaimana Tuhan Yesus mengalami penyiksaan hingga penyaliban yang luar biasa. Sementara itu, saya sebenarnya tidak merasakan sakit. Hanya perdarahan yang mengharuskan saya tidak banyak bergerak. Justru ini sangat menyiksa! Namun, jujur saya _ndableg_ karena saya tidak bisa melakukan satu hal penting sambil telentang. Itu juga yang mungkin membuat saya tidak segera pulih.

Saya  ingat saat itu setiap jam dua belas malam selama beberapa saat, kedua almarhum senior kita, yakni Bpk. dr. Atmodjo dan Bpk. Mardyo Sanyoto dengan setia berdoa di samping bed saya di RSB Mardi Waluyo, Rampal. Akhirnya, dengan cara yang ajaib, tanpa operasi saya dipulihkan-Nya. Persis seperti yang disabdakan-Nya via pendengaran, *“Aku yang akan menyelesaikan!”*

Tujuh bulan bukan waktu yang sebentar. Secara psikologis saya bosan hingga kasur pun terasa panas dan gepeng. Setiap  saat saya bermohon sebagaimana pada

Mazmur 6:2
*“Kasihanilah aku Tuhan sebab aku merana: sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar”*

Namun, masih ada harapan sebagaimana kisah wanita yang dua belas tahun perdarahan. Berharap agar dalam waktu dekat diselesaikan-Nya sambil menghayati firman pada :

Matius 9:21-22
“Karena katanya dalam hatinya:  *‘Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh*,’ tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: ‘Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.’ *Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.”*

Saya tanamkan pada hati saya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh!” siang malam saya katakan dalam hati. Selain itu, saya menyadari kesalahan saya karena tidak menurut nasihat dan saran paramedis dengan berdoa seperti pada

Mazmur 41:4
*“TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa”*

Sebab jika kita mau mengaku dosa dengan sungguh-sungguh maka Allah akan berbelas kasih menolongnya

1 Yohanes 1:9
*“Jika  kita mengaku dosa kita,  maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”*

Terkadang  saya ketakutan. Takut jika harus dioperasi. Mendengar kata operasi saja sudah ketakutan! Apalagi secara ekonomi saat itu kondisi kami masih memprihatinkan. Karena itu, saya memuji-muji Tuhan Yesus walau dalam hati. Memohon kesembuhan tanpa operasi. Saya yakin, jika tembok Yerikho roboh dengan puji-pujian, penyakit pun enyah melalui puji-pujian.

Yeremia 17:14
*“Sembuhkanlah aku, ya Tuhan, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku.”*

Selain itu, teringat pula janji abadi-Nya jika saya mengindahkan sabda-Nya untuk senantiasa berpaut, berdoa, dan bersyukur dalam kondisi seperti itu, Bapa akan mendengar dan mengabulkan doa kita sebagaimana firman pada:

Maleakhi 4:2a
*“Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan* pada sayapnya.”

Saudaraku, ternyta benar! Tuhan Yesus mendengar dan mengabulkan doa saya, doa kami. Saya dipulihkan-Nya tanpa operasi. Penyakit itu dikeluarkan-Nya dengan cara ajaib sehingga tuntas! Saya dipulihkan-Nya sebagaimana orang kusta yang tersungkur mohon ditahirkan-Nya.

Saudaraku, banyak kesaksian yang kita dengar dari beberapa saudara kita yang telah dipulihkan-Nya. Sakit bukan mengenai jasmani saja. Bisa juga sakit dalam hal lain. Sakit perekonomian kita, sakit hubungan kita antar sesama, sakit rohani karena pergumulan dalam hidup kita, dan lain-lain. Oleh karena itu, mari kita tetap berpaut senantiasa agar pemulihan demi pemulihan kita nikmati. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

*PD AUTOPIA MALANG*
09102017
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR