1152 Rensi: Asal Ketidaktentraman

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:

Amsal 17:19-20 (TB)  *Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran. Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka.*

Dengan tema:

*Asal ketidak tentraman*

Firman Allah melalui Amsal menjelaskan bagaimana awal orang mengalami kehancuran, ketidak bahagiaan dan jatuh kedalam celaka,  semua berasal dari ketidak mampuan menguasi diri,  mengendalikan diri dan mengekang hawa nafsu, yang menimbulkan pertengkaran, hal ini karena tidak ada kejujuran yang dilakukan dalam hidupnya,  sehingga dalam kitab

Mazmur 107:17 (TB)  *Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;*

Jadi akibat kesalahan  dan dosa yang kita lakukan maka kita akan mengalami kesengsaraan, ketidak tentraman melalui sakit atau permasalahan hidup yang kita alami. Karena itu yang terpenting harus mau mawas diri, introspeksi diri dan menanyakan  mengapa hal ini terjadi dalam hidup kita. Dengan mau jujur dengan apa yang telah kita lakukan dengan tidak mencari pembenaran diri sendiri dan menyalahkan orang lain. Upah yang akan kita dapat jika hidup hanya mencari kepentingan diri sendiri adalah

Roma 2:8-9 (TB)  *tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,*

Lalu langkah apa yang harus dilakukan supaya penderitaan dan kesesakan tidak menimpa atau terus meneruskan menghantui dan tetap bersama dalam hidup kita,  yaitu hendaklah kita mau menyadari kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan, Allah mengajar melalaui rasul Yakobus yang mengatakan

Yakobus 5:16 (TB)  *Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.*

Pertanyaannya apakah kita mau  mengaku dosa dan kesalahan kita, baik kepada Tuhan atau sesama kita dan orang yang kita kasihi, tentunya hal ini tidak mudah sebab harus ada penyangkalan diri, ada harga yang harus dibayar rasa malu,  rasa salah, rasa yang bertentangan dengan batinnya. Jika sudah demikian mampukah kita untuk minta ampun dan mengampuni ? Dan mampukah kita mendoakan yang baik bagi orang yang sudah menyakiti dan membuat hati tersakiti, yang menimbulkan kekecewaan, kebencian bahkan ketidak pedulian lagi?
Saudaraku kalau kita tidak melakukan seperti  Yakobus5:16 ini, jangan harap doa kita dijawab, jangan harap kedamaian, ketentraman akan kita rasakan,  maka dari itu mari terus membangun diri ini dengan belajar hidup untuk menghargai orang lain lebih utama dari diri kita sendiri seperti yang dikehendaki dalam

Filipi 2:3-4 (TB)  *dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri,dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.*

Memang seolah mudah untuk diucapakan namun memang sulit untuk dilakukan kalau kita tidak disertai oleh kuasa Roh Kudus, kalau tidak ada kerendahan hati,  kalau tidak bisa melawan akal budi dan hawa nafsu sendiri, karena itu undang Roh Kudus agar Tuhan Yesus berkenan memberi kemampuan kita untuk menyangkal diri dan menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri.

Tuhan Yesus memberkati dan memberi terang hati kita supaya kita terlepas dari kegelapan, kesengsaraan dan penderitaan hidup, amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
25102017
Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR