1119 Regi: Kebebalan Hati
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan hari ini diambil dari:
Mazmur 107:11-12 (TB) *Karena mereka memberontak terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi, maka ditundukkan-Nya hati mereka ke dalam kesusahan, mereka tergelincir, dan tidak ada yang menolong*
Dengan tema:
*Kebebalan hati*
Benar apa yang Allah firmankan dalam Amsal 21:2 (VMD) *Orang menganggap segala sesuatu yang dilakukannya baik*, tetapi TUHANlah yang menentukan alasan yang sebenarnya yang akan dilakukannya.
Sehingga hal ini membuat segala apa yang dilakukannya dianggap baik,benar dan jika apa yang orang lain lakukan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan dinilai salah, ini menjadikan kesombongan dan membuat hati bebal. Ingat kesombongan ini jika sudah menguasai jiwa maka merekapun mudah memberontak dan menista Allahnya, karena kesombongan dan kekerasan hati menjadikan manusia lupa akan jati dirinya ini siapa, sebenarnya dihadapan Allah kita ini siapa, masih yakinkah kalau hidup kita sudah benar dihadapan Allah? Dan yakin kalau orang lain pasti salah?
Dari firman diatas Allah akan menundukan hati orang sombong,orang bebal dengan cara Allah melalui badai kehidupan dengan kesusahan, permasalah hidup bahkan dimungkinkan dengan sakit, hal ini Allah lakukan agar mereka mau koreksi diri tentang apa yang telah mereka lakukan? Dengan tujuan agar mereka sadar dan bertobat.
Mazmur 107:17 (TB) *Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka*
Jadi yang dimaksud sakit ini tidak hanya secara jasmani saja dalam hal sakit fisik, tapi juga sakit ekonominya, sakit hubungan keluarganya ,sehingga tidak merasakan damai, hal ini jelas terjadi akibat dari kebebalan ,kekerasan hati, dan kesalahan yang dilakukan dihadapan Allah, ingat Amsal sudah mengatakan seperti yang diatas.
Karena itu sudah seharusnya kita mau koreksi diri dan tidak merasa diri paling benar dan orang lain pasti salah, sebab sebenarnya kitapun adalah orang yang salah dalam banyak hal
Matius 7:3 (TB) *Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?*
Kebanyakan ukuran inilah yang sering kita pakai untuk menilai orang lain dan sangat jarang sekali kita menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri, kepentingan orang lain lebih utama dari kepentingan kita sendiri, sehingga hal inilah yang menjadikan kita disebut *Kardi= Karebe dhibik*, atau mau nya sendiri yang didahulukan.
Filipi 2:3-4 (VMD) *Jika kamu melakukan sesuatu, janganlah mencari kepentinganmu sendiri atau untuk kebanggaanmu sendiri. Sebaliknya,rendahkanlah dirimu dengan menganggap orang lain lebih penting daripada dirimu sendiri.Janganlah kamu memikirkan kepentinganmu sendiri, tetapi pikirkanlah juga kepentingan orang lain.*
Bila hal ini kita lakukan maka *kebebalan hati* sudah tidak menguasi diri kita, karena itu selagi ada kesempatan pergunakan waktu ini untuk berbuat baik kepada semua orang baik keluarga ,saudara seiman juga orang lain
Galatia 6:10 (TB) *Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.*
Ingat kebebalan hati dan kesombongan diri tidak akan pernah membawa kedamaian, yang ada ketidak tenangan, dan tidak pernah ada rasa puas dan justru kebebalan dan kebodohan itu akan membawa kecelakaan ,sebagaiman firman Tuhan dalam
Pengkhotbah 10:13 (TB) *Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan*.
Saudaraku sebelum semua terlambat, sebelum waktu kita habis, dan sebelum kesia-sian menjadi upah kita, ayo kita kembali merubah sikap hati kita, untuk bisa taat,mengerti dan setia melakukan kehendak Tuhan yang baik dan mulia, supaya kitapun tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tidak sama dengan orang yang tidak mengerti kebenaran Allah.
Roma 12:2 (TB) *Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.*
Kiranya Roh Kudus membuka dan menerangi hati kita, untuk hidup berkenan dihadapan Allah yang hidup.
Tuhan Yesus memberkati,amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
09102017
Wibisono
Mazmur 107:11-12 (TB) *Karena mereka memberontak terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi, maka ditundukkan-Nya hati mereka ke dalam kesusahan, mereka tergelincir, dan tidak ada yang menolong*
Dengan tema:
*Kebebalan hati*
Benar apa yang Allah firmankan dalam Amsal 21:2 (VMD) *Orang menganggap segala sesuatu yang dilakukannya baik*, tetapi TUHANlah yang menentukan alasan yang sebenarnya yang akan dilakukannya.
Sehingga hal ini membuat segala apa yang dilakukannya dianggap baik,benar dan jika apa yang orang lain lakukan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan dinilai salah, ini menjadikan kesombongan dan membuat hati bebal. Ingat kesombongan ini jika sudah menguasai jiwa maka merekapun mudah memberontak dan menista Allahnya, karena kesombongan dan kekerasan hati menjadikan manusia lupa akan jati dirinya ini siapa, sebenarnya dihadapan Allah kita ini siapa, masih yakinkah kalau hidup kita sudah benar dihadapan Allah? Dan yakin kalau orang lain pasti salah?
Dari firman diatas Allah akan menundukan hati orang sombong,orang bebal dengan cara Allah melalui badai kehidupan dengan kesusahan, permasalah hidup bahkan dimungkinkan dengan sakit, hal ini Allah lakukan agar mereka mau koreksi diri tentang apa yang telah mereka lakukan? Dengan tujuan agar mereka sadar dan bertobat.
Mazmur 107:17 (TB) *Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka*
Jadi yang dimaksud sakit ini tidak hanya secara jasmani saja dalam hal sakit fisik, tapi juga sakit ekonominya, sakit hubungan keluarganya ,sehingga tidak merasakan damai, hal ini jelas terjadi akibat dari kebebalan ,kekerasan hati, dan kesalahan yang dilakukan dihadapan Allah, ingat Amsal sudah mengatakan seperti yang diatas.
Karena itu sudah seharusnya kita mau koreksi diri dan tidak merasa diri paling benar dan orang lain pasti salah, sebab sebenarnya kitapun adalah orang yang salah dalam banyak hal
Matius 7:3 (TB) *Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?*
Kebanyakan ukuran inilah yang sering kita pakai untuk menilai orang lain dan sangat jarang sekali kita menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri, kepentingan orang lain lebih utama dari kepentingan kita sendiri, sehingga hal inilah yang menjadikan kita disebut *Kardi= Karebe dhibik*, atau mau nya sendiri yang didahulukan.
Filipi 2:3-4 (VMD) *Jika kamu melakukan sesuatu, janganlah mencari kepentinganmu sendiri atau untuk kebanggaanmu sendiri. Sebaliknya,rendahkanlah dirimu dengan menganggap orang lain lebih penting daripada dirimu sendiri.Janganlah kamu memikirkan kepentinganmu sendiri, tetapi pikirkanlah juga kepentingan orang lain.*
Bila hal ini kita lakukan maka *kebebalan hati* sudah tidak menguasi diri kita, karena itu selagi ada kesempatan pergunakan waktu ini untuk berbuat baik kepada semua orang baik keluarga ,saudara seiman juga orang lain
Galatia 6:10 (TB) *Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.*
Ingat kebebalan hati dan kesombongan diri tidak akan pernah membawa kedamaian, yang ada ketidak tenangan, dan tidak pernah ada rasa puas dan justru kebebalan dan kebodohan itu akan membawa kecelakaan ,sebagaiman firman Tuhan dalam
Pengkhotbah 10:13 (TB) *Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan*.
Saudaraku sebelum semua terlambat, sebelum waktu kita habis, dan sebelum kesia-sian menjadi upah kita, ayo kita kembali merubah sikap hati kita, untuk bisa taat,mengerti dan setia melakukan kehendak Tuhan yang baik dan mulia, supaya kitapun tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tidak sama dengan orang yang tidak mengerti kebenaran Allah.
Roma 12:2 (TB) *Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.*
Kiranya Roh Kudus membuka dan menerangi hati kita, untuk hidup berkenan dihadapan Allah yang hidup.
Tuhan Yesus memberkati,amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
09102017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar