1147 Regi: Masih Diberi Kesempatan

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan hari ini diambil dari:

Lukas 13:8-9 (TB)  *Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!*

Dengan tema:

*Masih diberi kesempatan*

Perumpamaan pohon ara yang tidak berbuah, adalah kiasan terhadap kita yang sudah dipilih Allah, untuk dijadikan anak-anak Allah supaya kita terus dapat mewartakan,memberitakan dan berkeja untuk menghasilkan buah dalam pekerjaan Allah. Waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anak pilihanNya adalah supaya bisa menghasilkan buah sebagaimana yang Allah kehendaki.

Adakah buah iman yang matang dalam hidup kita sebagai anak pilihan Allah?
Adakah perwujudan iman dalam tindakan dan perilaku kita?
Adakah perwujudan iman dalam kasih baik terhadap anak, istri, suami, orang tua dan orang lain?
Sudahkah hidup ini menjadi berkat untuk keluarga dan orang lain?
Apakah setiap ucapan,perbuatan dan tingkah laku kita membuat damai, sukacita bagi keluarga dan orang lain?
Atau justru semua yang kita lakukan hanya untuk kepuasan diri kita sendiri, hawa nafsu kita sendiri dengan merasa benar sendiri?

Saudaraku mari kita renungkan apa yang sudah kita lakukan ini, ingat kesempatan manusia ini sangat terbatas dan tidak ada satupun yang tahu akan jalan hidupnya,apakah kedepan kita selamat atau celaka, beruntung atau gagal,sehat atau sakit. Karena itu selagi ada kesempatan gunakan waktu yang ada ini supaya hidup ini menjadi berkat dan berbuah bagi kemuliaan TUHAN, bukan hanya untuk memuaskan kesenangan sendiri.

Sebagaimana bila kita menyanyikan lagu

*Hidup ini adalah kesempatan*

Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-sia kan apa yang Tuhan beri
Hidup ini harus jadi berkat

Reff :

Oh Yesus pakailah hidupku
Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti
Ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat

Ingat waktu Tuhan sangat terbatas sebab jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya, apakah yang akan dapat dilakukannya?

Ayub 14:7-10 (TB)  Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,
maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
*Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?*

Saudaraku mumpung Tuhan Yesus, masih berkenan memberi kesempatan dan sebelum kita ditebang seperti pohon ara yang tidak berbuah maka hendaknya kita harus terus berjuang hidup seperti

Roma 12:2 (TB)  *Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.*

Dengan demikian kita tidak menganggap remeh akan kasih dan kemurahan Allah dalam hidup kita sebab kita yang masih hidup ini dipilih Allah dan dikehendaki untuk menghasilkan buah yang berguna bagi orang lain untuk kemuliaan Kristus. Adapun buah yang diharapkan Allah adalah sebagaimana sabdaNya dalam

Galatia 5:22-24 (TB)  Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
*Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya*

Buah-buah roh ini akan dapat dihasilkan, jika hidup kita hanya mengandalkan Tuhan Yesus dan tidak mengandalkan akal budi atau hawa nafsu kita maka dari itu

Amsal 3:5-7 (TB)  *Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;*

Selamat berjuang untuk dapat menghasilkan buah, sehingga hidup ini diperkenan Allah untuk  kemuliaan namaNya dan gunakan kesempatan yang ada ini supaya hidup ini menjadi berkat bagi banyak orang.
Kiranya dengan semangat iman dan ketulusan hati ,Roh Kudus memampukanku menghasilkan buah supaya tidak ditebang.
Tuhan Yesus memberkati, amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
23102017
Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR