1138 Rensi: Jangan Salfok (Salah Fokus)

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudara - saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, berkat FirmanNya di siang hari ini bertemakan:
 *Jangan Salfok*
 *(Salah Fokus)*  

Dasar firman:

📖  *1 Korintus 7: 31* *Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.*

_✝Versi bahasa Indonesia sehari-hari_
*Dan orang yang berkecimpung dalam hal - hal dunia, hendaklah hidup seolah-olah ia tidak disibuki hal-hal itu.Sebab tidak lama lagi dunia ini, dalam keadaannya sekarang,akan lenyap!*

Suatu sore, Sere anak bungsu saya berkata  *Ma.. kalau Tuhan Yesus datang.. apa yg Sere punya.. mainan2 lucu.. tas2.. dan baju2 yg bagus2 akan hilang lenyap ya, ma.. ditinggal ya,ma.. jadi gak boleh keduniawiaan ya,ma..*

Ungkapan sederhana dari seorang anak kecil ini membuat saya tersenyum sepertinya sepele tapi bagi saya pernyataannya penuh hikmat dan bermakna karena Bapa sedang mengingatkan saya seperti di
*Mazmur 103 :14-16 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu. Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.*

Bagi dunia ini, kekayaan dan kehormatan adalah simbol kejayaan dan kebanggaan diri (prestisius). Manusia duniawi lebih mengutamakan kekayaan,kehebatan dan kebanggaan hidup yg dimiliki yg sebenarnya sangatlah terbatas, bisa dihitung dengan jari ( dibanding dengan kekayaan dan kemuliaan Bapa yg tidak terbatas  seperti di
*1 Tawarikh 29:12*. Bahkan manusia duniawi lebih suka untuk menggengam kekayaan dengan kuat seolah jangan sampai terlepas, bahkan menumpuk kekayaan untuk persediaan masa depan.
Ini yang dimaksud dengan *salah fokus*.

Mari kita renungkan bersama apa yang Bapa kehendaki supaya *tidak salah fokus* :

1. Sadar dan mengerti apa yang kita miliki  adalah anugerahNya semata bukan hasil perjuangan kita sendiri dan tentunya Bapa memberi berkat dan anugerah untuk suatu tujuan yang kekal seperti di
*Ulangan 8 : 17 - 18  Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan,dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.*

2. Apa yang kita punya dan miliki adalah bagian dari tujuan dan rencanaNya untuk keselamatan dan  menjadi berkat bagi sesama,  *tidak salah fokus*  hanya untuk memenuhi kepentingan duniawi dan kesenangan pribadi ,karena semuanya adalah milik Bapa seperti di
*Roma 14 :7 -8  Sebab tidak ada seorangpun  di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup ,kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati kita mati untuk Tuhan.Jadi baik hidup atau mati ,kita adalah milik Tuhan*

3. Dengan apapun kondisi dan situasi kita ( apa adanya keberadaan kita), *tidak salah fokus* pada hal - hal yang sia-sia, tetapi fokus mengikuti keteladanan Bapa dan mau dengan tulus melakukan pekerjaan-pekerjaanNya seperti di
*Yohanes 14 :12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu,ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.Sebab aku pergi kepada Bapa;*

Oleh karena itu saudara-saudaraku marilah kita bersama-sama belajar dan berjuang mengarahkan kehidupan kita  *tidak salah fokus* pada hal-hal yang bisa mendukakan hati Bapa tetapi berani melepaskan hal - hal keduniawian dan kesia-siaan,  dan bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang dan tidak bergeser dari pengharapan injil seperti di
*Kolose 1:23 (TB)*
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Sehingga hidup kita boleh berkenan di hadiratNya dan dimampukan untuk bersaksi mengatakan bahwa hidup ini milik Bapa untuk kemuliaan namaNya saja seperti di
*Mazmur 146 : 1 -2 Haleluya! Pujilah Tuhan,hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.*

KiraNya renungan ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Haleluya..Amin!

Matur nuwun,Gusti Yesus

*PD Betlehem Surabaya*
18102017
Ninis Atmodjo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR