603 Regi: Ikat Pinggang

Shalom Aleichem b’shem Yesua Ha Machiah.

Topik renungan pagi ini adalah: *Ikat Pinggang.*

*Lukas 12:35* _“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala."_

Ikat pinggang sudah dikenal sejak zaman Perunggu, biasanya terbuat dari kulit dan dikenakan melingkari pinggang. Berfungsi mengikat celana atau rok agar tidak melorot. Pada jaman modern ini, pada saat _fitness_ anda bisa mengenal sabuk yang bernama _power belt_ yang berfungsi untuk menopang tulang belakang dan perut pada saat melakukan angkatan yang berat, agar terhindar dari cedera pinggang, tulang belakang dan mencegah hernia serta menambah tenaga. Jadi, selain untuk menahan pakaian, ikat pinggang juga berfungsi untuk kesehatan

*Tuhan Yesus* menggunakan istilah *ikat pinggang* ini untuk hal-hal:

1. _kebenaran:_

*Efesus 6: 14* _“Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan.”_

2. _kebenaran dan kesetiaan:_

*Yesaya 11:5* _"Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang."_

*Ikat pinggang* menggambarkan _kebenaran_ dan_ kesetiaan_ yang harus tetap kita kenakan setiap hari, agar kebenaran dan kesetiaan dijumpai hingga *kedatangan Yesus untuk kedua kalinya.*

3. _kewaspadaan:_

*Luk. 12: 35* _“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.”_

Pinggang _tetap berikat_ menunjukkan *kewaspadaan diri* akan *kesiapan* menghadapi segala sesuatu yang tidak terduga.

*Lukas 12: 35-38,* menggambarkan seorang Tuan yang diundang acara perkawinan. Jaman itu pesta pernikahan bisa berlangsung beberapa hari dan bagi Tuan yang diundang pada acara itu perjalanan pulang-perginya bisa membutuhkan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Sekembalinya Tuan (yang disebutkan pada *Luk.12: 36* dan *37*) bisa tiba di rumah pada tengah malam atau dini hari.

Dan ketika tuan itu tiba kembali di rumahnya, ketika mengetuk pintu, sangat berharap agar pintu *segera dibuka* oleh *hamba* dengan *raut wajah sukacita* karena telah sekian lama berpisah dengan tuannya.

*Kesegeraan* dan *kesukacitaan* ini yang *dihargai oleh Tuannya*, sehingga Tuan itu *merespon* para hamba dengan mempersilahkan duduk makan dan *sang Tuan berkenan melayani para hambanya*, karena puas dengan kesiapan para hambanya dalam menyongsong kedatangan dia. Meskipun demikian, *reaksi sang tuan sungguh tidak diduga sama sekali oleh para hamba yang telah berjaga-jaga dengan baik itu,* (ayat 37 MILT _“Berbahagialah hamba-hamba itu, yang ketika datang, tuannya mendapatinya sedang berjaga-jaga. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa dia akan mengikat pinggangnya dan akan mempersilakan mereka duduk makan, dan sambil menghampiri, dia akan melayani mereka.”_)

*Marilah mengenakan ikat pinggang kita* masing-masing agar 1) *kebenaran*, 2) *kesetiaan* dan 3) *kewaspadaan* senantiasa menguasai kita sehingga suatu hari kelak, *Tuhan Yesus berkenan merespon dengan kasih-Nya yang sama sekali tidak bisa kita duga,* seperti yang digambarkan pada *1 Kor. 2: 9.*
Haleluya!


*PD Autopia Malang*
25012017
*GunawanWibisono*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR