596 Rensi: Bukan Katanya Tetapi ...

Shalom Alaichem b'Shem Jesua Ha Masciach

Saudara terkasih, renungan siang ini dengan tema

*Bukan katanya tetapi aku mengalaminya*


*Wahyu 2:10 (TB)  Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.*

Bagaimana perasaan kita saat kita membaca ayat diatas, apakah ada ketakutan dalam diri kita dengan kata *"DERITA"*
Manusia pada dasarnya tidak ada yang mau hidup menderita, semua manusia ingin hidup enak, hidup senang.
Tetapi pada ayat diatas justru kita malah akan mengalami penderitaan ,namun dalam menghadapi penderitaan kita tidak boleh takut, mengapa? Karena

1. Kesusahan dan penderitaan yang kita alami ada batasnya *(...kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari...)* artinya tidak selamanya kita menderita, Tuhan mengetahui kekuatan kita oleh karena itu pencobaan-pencobaan yang kita alami tidak akan melebihi kekuatan kita, dan Tuhan Yesus akan memberikan jalan keluar.

*1 Korintus 10:13 (TB)  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.*

2. Ada upah Mahkota Kehidupan yang telah dijanjikan Allah jika kita setia dan mampu bertahan dalam penderitaan.

*Yakobus 1:12 (TB)  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.*

Oleh sebab itu jangan takut jika kita mengalami penderitaan di dalam hidup kita. Bahkan justru kita harus berbahagia karena *dalam penderitaan ada pengalaman iman yang luar biasa*, karena kita dapat merasakan pertolongan kuasa Allah bekerja dalam hidup kita.

*2 Korintus 12:9-10 (TB)  Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku*.
*Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat*.

Rasul Paulus dapat merasakan kekuatan dan Kuasa Allah bekerja didalam hidupnya, justru saat dia mengalami kesukaran, siksaan dan kesesakan.
Bagaimana kita bisa merasakan Pertolongan dan Kuasa Allah bekerja dalam hidup kita jika kita tidak pernah mengalami penderitaan, hidup enak, hidup senang, sehat dan semuanya aman-aman saja. Bagaimana kita bisa menceritakan kepada orang lain dan bersaksi tetang Kuasa Allah, perlindungan dan pertolonganNya kalau kita sendiri tidak pernah mengalaminya secara pribadi, seperti yang dialami oleh pemazmur

*Mazmur 73:28 (TB)  Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya*.

Jadi kalau kita sudah mengalami dan merasakan pertolongan Allah yang memberikan kita jalan keluar , maka kita dapat saksikan pengalaman pribadi kita, *Bukan kata orang* atau *bukan pengalaman orang lain* yang kita ceritakan namun pengalaman iman kita sendiri dengan Allah untuk Kemuliaan Allah Bapa. Sehingga kitapun bisa berkata seperti Ayub

*Ayub 42:5 (TB)  Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau*.

Selamat siang, Tuhan Yesus memberkati

*by PD AUTOPIA MALANG*
21012017
lily christanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR