580 Rensi: Hidup Harus Bersemangat
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman siang hari ini dengan tema:
*HIDUP HARUS BERSEMANGAT*
Firman dari
2 Tawarikh 15:7 (TB) Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"
Ternyata dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari apa yang namanya usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup kita baik jasmani atau kebutuhan rohani kita, sebab kebutuhan jasmani dan rohani inilah yang mempengaruhi kehidupan seseorang, contoh betapa banyak orang yang secara materi, memiliki kelimpahan harta dan hidupnya berkecukupan bahkan berkelebihan secara dunia, namun tidak dibarengi dengan kebutuhan rohani yang juga seharusnya berkembang,maka akibatnya ada ketidak seimbangan hidup, perilakunya sombong, jahat, kasar mengganggap rendah orang lain dan sebagainya.
Sebaliknya ada orang yang secara duniawi kehidupannya berkekurangan atau pas-pasan, namun memiliki kehidupan rohani yang lebih baik dan luar biasa maka ini akan menjadi lebih baik dari pada yang pertama tadi.
Intinya apapun harus kita usahakan, dan itu akan terwujud jika kita memiliki semangat yang kuat, kemauan yang kokoh, itu yang bisa membuat kita mendapat upah yaitu apa yang kita harapkan akan terwujud,namun ingat semua itu bisa didapat hanya karena *kemurahan dan belas kasih Allah saja*, kita wajib melakukan semua usaha kita namun keputusan berkat dan upah Tuhanlah yang menentukannya, maka dari itu mari kita bersikap lebih bijaksana seperti semut yang mau menyediakan apa bagi kebutuhan masa depannya, demikian juga kita harus mempersiapkan kebutuhan masa depan kita baik untuk kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani kita.
Amsal 6:6-8 (TB) *Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:*
biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
*ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan pada waktu panen.*
Artinya kita manusia yang diciptakan melebihi semut, tentunya kita memiliki hikmat yang luar biasa diatas semut, sebab manusia adalah ciptaan sempurna dari semua karya Allah, dengan demikian sudah seharusnya kita mempersiapkan masa depan kita, baik masa depan keluarga anak istri secara duniawi, juga mempersiapkan masa depan kehidupan sorgawi kita supaya mendatangkan kedamaian, karena itu lihat apa yang dikatakan dalam
Amsal 21:5 (TB) *Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan*.
Jadi dalam kehidupan manusia ini juga tidak terlepas dari perencaan, adakah kita hidup hanya menjadi manusia yang pasif saja, dan bangga dengan apa yang sudah dimiliki saat ini dan tidak menginginkan peningkatan kwalitas dan kwantitas kehidupan ini baik secara duniawi dan rohani? Apa kita sudah cukup puas dengan kondisi keluarga kita, keuangan kita,sekolah anak kita, bagaimana masa depan anak kita, atau apa kita sudah puas dengan iman kita terhadap Tuhan Yesus, yang hanya sebatas mengenal tapi belum mengerti dan memahami secara keseluruhan tentang Kristus, sehingga kalau ada orang bertanya Tuhan kok mati, kita kelabakan menjawabnya?
Saudaraku marilah kita bijak dalam menyikapi kehidupan ini dan terus bersemangat didalam apapun yang kita kerjakan dan dengan mengandalkan kuasa Tuhan Yesus maka hidup kita akan dibuatNya berhasil baik dalam sisi duniawi atau keimanan kita yang menuju rumah surgawi, ingat akal budi pikiran dan hikmat Tuhan Yesus berikan kepada kita supaya kita bisa hidup bijaksana untuk dapat memahami bagaimana kita hidup berkenan bagi Tuhan dan sesama kita.
Tuhan Yesus memberkati amin
*PD AUTOPIA MALANG*
13012017
Wibisono
*HIDUP HARUS BERSEMANGAT*
Firman dari
2 Tawarikh 15:7 (TB) Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"
Ternyata dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari apa yang namanya usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup kita baik jasmani atau kebutuhan rohani kita, sebab kebutuhan jasmani dan rohani inilah yang mempengaruhi kehidupan seseorang, contoh betapa banyak orang yang secara materi, memiliki kelimpahan harta dan hidupnya berkecukupan bahkan berkelebihan secara dunia, namun tidak dibarengi dengan kebutuhan rohani yang juga seharusnya berkembang,maka akibatnya ada ketidak seimbangan hidup, perilakunya sombong, jahat, kasar mengganggap rendah orang lain dan sebagainya.
Sebaliknya ada orang yang secara duniawi kehidupannya berkekurangan atau pas-pasan, namun memiliki kehidupan rohani yang lebih baik dan luar biasa maka ini akan menjadi lebih baik dari pada yang pertama tadi.
Intinya apapun harus kita usahakan, dan itu akan terwujud jika kita memiliki semangat yang kuat, kemauan yang kokoh, itu yang bisa membuat kita mendapat upah yaitu apa yang kita harapkan akan terwujud,namun ingat semua itu bisa didapat hanya karena *kemurahan dan belas kasih Allah saja*, kita wajib melakukan semua usaha kita namun keputusan berkat dan upah Tuhanlah yang menentukannya, maka dari itu mari kita bersikap lebih bijaksana seperti semut yang mau menyediakan apa bagi kebutuhan masa depannya, demikian juga kita harus mempersiapkan kebutuhan masa depan kita baik untuk kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani kita.
Amsal 6:6-8 (TB) *Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:*
biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
*ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan pada waktu panen.*
Artinya kita manusia yang diciptakan melebihi semut, tentunya kita memiliki hikmat yang luar biasa diatas semut, sebab manusia adalah ciptaan sempurna dari semua karya Allah, dengan demikian sudah seharusnya kita mempersiapkan masa depan kita, baik masa depan keluarga anak istri secara duniawi, juga mempersiapkan masa depan kehidupan sorgawi kita supaya mendatangkan kedamaian, karena itu lihat apa yang dikatakan dalam
Amsal 21:5 (TB) *Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan*.
Jadi dalam kehidupan manusia ini juga tidak terlepas dari perencaan, adakah kita hidup hanya menjadi manusia yang pasif saja, dan bangga dengan apa yang sudah dimiliki saat ini dan tidak menginginkan peningkatan kwalitas dan kwantitas kehidupan ini baik secara duniawi dan rohani? Apa kita sudah cukup puas dengan kondisi keluarga kita, keuangan kita,sekolah anak kita, bagaimana masa depan anak kita, atau apa kita sudah puas dengan iman kita terhadap Tuhan Yesus, yang hanya sebatas mengenal tapi belum mengerti dan memahami secara keseluruhan tentang Kristus, sehingga kalau ada orang bertanya Tuhan kok mati, kita kelabakan menjawabnya?
Saudaraku marilah kita bijak dalam menyikapi kehidupan ini dan terus bersemangat didalam apapun yang kita kerjakan dan dengan mengandalkan kuasa Tuhan Yesus maka hidup kita akan dibuatNya berhasil baik dalam sisi duniawi atau keimanan kita yang menuju rumah surgawi, ingat akal budi pikiran dan hikmat Tuhan Yesus berikan kepada kita supaya kita bisa hidup bijaksana untuk dapat memahami bagaimana kita hidup berkenan bagi Tuhan dan sesama kita.
Tuhan Yesus memberkati amin
*PD AUTOPIA MALANG*
13012017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar