593 Regi: Kehendak Bebas Manusia

Shalom Alaichem b’shem Yesua Ha Machiah

Topik renungan ini adalah:

 *Kehendak Bebas Manusia*

*Kejadian 2:16-17*
*Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas. Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari kau memakannya, pastilah engkau mati."*

Sebelumnya, pernakah terpikir oleh kita, "Mengapa Allah meletakkan pohon pengetahuan di Taman Eden? Jika pohon itu tidak di sana, manusia kemungkinan tidak jatuh dalam dosa."

Apakah Allah salah? Apakah itu kutukan dari Allah untuk manusia? Padahal
*Kejadian 1:31* menyebutkan *Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik....* Tidak mungkin Allah salah mencipta.

Justru hadirnya pohon pengetahuan adalah perwujudan Allah memberikan kehendak bebas pada manusia. Allah sudah memberikan peringatan di
*Kejadian 2:17*
bahwa jika manusia makan buah itu, manusia akan mati. Namun Allah tidak menjaga pohon itu agar manusia menjauh, Allah memberi manusia kebebasan.

Kehendak bebas manusia sesungguhnya adalah kebebasan untuk memilih taat atau tidak.

Allah bisa saja menciptakan manusia untuk selalu taat pada Allah. Tapi jika manusia diciptakan seperti itu, apa beda manusia dengan robot? Kehendak bebas adalah anugrah yang membuat manusia menjadi manusia yang utuh.

Allah menghendaki kita menggunakan kehendak bebas kita untuk senantiasa memilih ketaatan. Tetapi ketaatan yang dimau Tuhan Yesus bukan ketaatan formalitas seperti yang dilakukan orang Farisi, yang hanya menjalankan hukum taurat saja tanpa kasih pada Allah. *Matius 5:20* *Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.*

Ketaatan sejati munculnya dari hati. Hati yang mengasihi Allah akan mengarahkan kehendak bebas untuk selalu memilih ketaatan. Itulah mengapa perintah Yesus yang terutama *Matius 22:37* *Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu.*

Kehendak bebas diberikan Allah pada manusia agar manusia bisa mengasihi Allah tanpa paksaan. Mari makin mengasihi Allah.

*PD Autopia Malang*
20012017
*Susi Indung*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR