600 Rensi: Kedewasaan Rohani
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach
Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, renungan siang ini dengan tema :
*KEDEWASAAN ROHANI*
Efesus 4:13 (TB) … _sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.._
Kedewasaan seseorang secara jasmani dapat di lihat secara kasat mata, orang akan dapat dengan mudah mengenali keadaan seseorang secara fisik., tetapi bagaimana mengenali kedewasaan rohani seseorang? tidak lah mudah,karena dewasa rohani tidak bisa di lihat secara langsung.
Mengukur kedewasaan fisik lebih mudah ketimbang mengukur kedewasaan rohani seseorang. Dari usia, bentuk tubuh dan caranya berbicara saja mungkin kita bisa menilai kedewasaan seseorang. Tetapi cara-cara seperti itu tidak berlaku untuk menilai kedewasaan rohani. Lamanya seseorang menjadi pengikut Tuhan, kefasihannya dalam berdoa panjang-panjang, kesibukannya dalam mengikuti kegiatan pelayanan, bahkan kemurahan hatinya dalam memberi bantuan, bukanlah ukuran yang tepat. Mengapa? Bisa jadi ia melakukan semua itu hanya demi mengejar ambisi pribadi, mendapatkan pujian, atau bahkan mengurangi rasa bersalah.
Lalu, bagaimana kita dapat menilai kedewasaan rohani? Salah satunya: mau menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan kemauan kita. Dengan belajar dari seorang Ayub,
*Ayub 2:10 (TB) Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! _Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk_?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.*
Pertumbuhan fisik seorang anak akan dibarengi dengan berubahnya apa yang dikonsumsinya. Ketika bayi, susu lah yang menjadi makanan pokoknya, tetapi beranjak lebih besar lagi, dia akan memerlukan makanan yang jauh lebih padat dan ketika sudah saatnya, dia juga akan mencoba makanan yang keras.
Demikian juga rohani kita. Tidak normal bila dalam pengiringan kita akan Kristus, kita hanya mau berkat, mujizat dan Firman yang enak didengar telinga saja, rohani kita akan terus menjadi bayi, tak bertumbuh atau bisa dibilang "cacat"
1 Korintus 3:2 (TB) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
Allah _mengijinkan_ ujian datang kepada kita, ada suatu maksud yang mungkin saat ini kita tidak mengerti,ada rencana Allah yang Agung dan tak terselami untuk meningkatkan kedewasaan rohani kita,bukan untuk melemahkan, bukan untk mencobai kita, tetapi seperti seorang murid yang harus melalui ujian untuk kenaikan tingkat yang lebih tinggi, begitulah kira-kira Allah mengijinkan ujian kita alami,ujian itu akan semakin memurnikan iman kita, sebagaimana rasul Petrus menulis
1 Petrus 1:7 (TSI) Dengan demikian Tuhan mengijinkan kita diuji, untuk membuktikan apakah kita sungguh-sungguh yakin kepada Kristus, atau tidak. Keyakinan kita itu bisa dibandingkan dengan emas, yang juga diuji dan dimurnikan dengan membakarnya di dalam api. Padahal emas juga tidak bisa tahan selamanya. Jadi keyakinan yang kita miliki itu lebih berharga dari emas, karena itulah yang akan membuat kita menerima hormat, pujian, dan kemuliaan ketika Kristus Yesus menyatakan diri-Nya pada hari terakhir.
Saudara terkasih, percayalah, *segala sesuatu yang baik* berasal dari atas, dari Allah,kalau saat ini kita sedang mengalami sesuatu yang "buruk", Allah sedang membentuk kita supaya sesuai dengan kehendakNya, jangan lari, jangan menjauh,mohon hikmat, semakin mendekat kepada Nya, supaya nanti di akhir ujian pendewasaan itu kita dpt berkata:
*Ayub 42:5 (TB) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau..*
Ingat,
*Kedewasaan rohani seseorang bukan dinilai dari lamanya dia mengikut Kristus, melainkan dari kerelaannya menerima dan melakukan apa yang menjadi kehendakNya..*
Selamat siang, Selamat ber aktifitas kembali, TuhanYesus memberkati, amin.
*by PD Autopia Malang*
23012017
_hasannysantoso_
Saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, renungan siang ini dengan tema :
*KEDEWASAAN ROHANI*
Efesus 4:13 (TB) … _sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.._
Kedewasaan seseorang secara jasmani dapat di lihat secara kasat mata, orang akan dapat dengan mudah mengenali keadaan seseorang secara fisik., tetapi bagaimana mengenali kedewasaan rohani seseorang? tidak lah mudah,karena dewasa rohani tidak bisa di lihat secara langsung.
Mengukur kedewasaan fisik lebih mudah ketimbang mengukur kedewasaan rohani seseorang. Dari usia, bentuk tubuh dan caranya berbicara saja mungkin kita bisa menilai kedewasaan seseorang. Tetapi cara-cara seperti itu tidak berlaku untuk menilai kedewasaan rohani. Lamanya seseorang menjadi pengikut Tuhan, kefasihannya dalam berdoa panjang-panjang, kesibukannya dalam mengikuti kegiatan pelayanan, bahkan kemurahan hatinya dalam memberi bantuan, bukanlah ukuran yang tepat. Mengapa? Bisa jadi ia melakukan semua itu hanya demi mengejar ambisi pribadi, mendapatkan pujian, atau bahkan mengurangi rasa bersalah.
Lalu, bagaimana kita dapat menilai kedewasaan rohani? Salah satunya: mau menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan kemauan kita. Dengan belajar dari seorang Ayub,
*Ayub 2:10 (TB) Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! _Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk_?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.*
Pertumbuhan fisik seorang anak akan dibarengi dengan berubahnya apa yang dikonsumsinya. Ketika bayi, susu lah yang menjadi makanan pokoknya, tetapi beranjak lebih besar lagi, dia akan memerlukan makanan yang jauh lebih padat dan ketika sudah saatnya, dia juga akan mencoba makanan yang keras.
Demikian juga rohani kita. Tidak normal bila dalam pengiringan kita akan Kristus, kita hanya mau berkat, mujizat dan Firman yang enak didengar telinga saja, rohani kita akan terus menjadi bayi, tak bertumbuh atau bisa dibilang "cacat"
1 Korintus 3:2 (TB) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
Allah _mengijinkan_ ujian datang kepada kita, ada suatu maksud yang mungkin saat ini kita tidak mengerti,ada rencana Allah yang Agung dan tak terselami untuk meningkatkan kedewasaan rohani kita,bukan untuk melemahkan, bukan untk mencobai kita, tetapi seperti seorang murid yang harus melalui ujian untuk kenaikan tingkat yang lebih tinggi, begitulah kira-kira Allah mengijinkan ujian kita alami,ujian itu akan semakin memurnikan iman kita, sebagaimana rasul Petrus menulis
1 Petrus 1:7 (TSI) Dengan demikian Tuhan mengijinkan kita diuji, untuk membuktikan apakah kita sungguh-sungguh yakin kepada Kristus, atau tidak. Keyakinan kita itu bisa dibandingkan dengan emas, yang juga diuji dan dimurnikan dengan membakarnya di dalam api. Padahal emas juga tidak bisa tahan selamanya. Jadi keyakinan yang kita miliki itu lebih berharga dari emas, karena itulah yang akan membuat kita menerima hormat, pujian, dan kemuliaan ketika Kristus Yesus menyatakan diri-Nya pada hari terakhir.
Saudara terkasih, percayalah, *segala sesuatu yang baik* berasal dari atas, dari Allah,kalau saat ini kita sedang mengalami sesuatu yang "buruk", Allah sedang membentuk kita supaya sesuai dengan kehendakNya, jangan lari, jangan menjauh,mohon hikmat, semakin mendekat kepada Nya, supaya nanti di akhir ujian pendewasaan itu kita dpt berkata:
*Ayub 42:5 (TB) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau..*
Ingat,
*Kedewasaan rohani seseorang bukan dinilai dari lamanya dia mengikut Kristus, melainkan dari kerelaannya menerima dan melakukan apa yang menjadi kehendakNya..*
Selamat siang, Selamat ber aktifitas kembali, TuhanYesus memberkati, amin.
*by PD Autopia Malang*
23012017
_hasannysantoso_
Komentar
Posting Komentar