561 Regi: Hikmat Dunia Bukan Hikmat Allah
Shalom Aleichem B’shem Yeshua Ha Machiah
Tema renungan pagi ini:
*Hikmat Dunia Bukan Hikmat Allah*
Hikmat dunia mengatakan bahwa *hidup kita kini ditentukan oleh keputusan yang kita ambil pada sekian tahun yang lampau*. Sehingga keputusan pada masa yang lalu *amat berpengaruh terhadap pekerjaan dan karier serta kondisi kesehatan kita kini.* Benarkah demikian? Siapa sebenarnya yang menentukan pekerjaan dan karier; berkat dan rejeki serta kesehatan kita?
Bukankah:
*Maz. 127: 2* _"Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah; sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."_
Bagi orang beriman, ternyata bukan keputusan kita pada masa lampau untuk kita membanting-tulang hingga saat ini yang menentukan keberhasilan pekerjaan dan karier serta berkat dan rejeki kita; namun *sejauh mana kita ini dicintai Allah.* *Jika Allah mencintai kita, berkat dicurahkan-Nya meskipun pada waktu kita tidak melakukan apa-apa (tidur).*
Bagaimana hubungannya dengan *kondisi kesehatan kita kini?* Benarkah kesehatan hidup kita kini akibat pengambilan keputusan masa lalu yang salah?
Bukankah:
*Maz. 107: 17* _"Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka";_
Ternyata, bagi orang percaya, *sakit itu adalah akibat dosa dan kesalahan-kesalahan* orang itu.
Oleh karenanya, marilah *berjerih-lelah* agar kita *dicintai Allah* agar *diberkati* dan *berjuang* untuk *meminimasi kesalahan* dan *dosa* secara terus-menerus agar kita *menerima kesehatan dari-Nya.*
Selamat beraktivitas untuk mendapatkan berkat dan kesehatan dari sumber yang tepat, yaitu Allah Bapa di sorga. Haleluya!
*PD Autopia Malang*
04012016
Gunawan Wibisono
Tema renungan pagi ini:
*Hikmat Dunia Bukan Hikmat Allah*
Hikmat dunia mengatakan bahwa *hidup kita kini ditentukan oleh keputusan yang kita ambil pada sekian tahun yang lampau*. Sehingga keputusan pada masa yang lalu *amat berpengaruh terhadap pekerjaan dan karier serta kondisi kesehatan kita kini.* Benarkah demikian? Siapa sebenarnya yang menentukan pekerjaan dan karier; berkat dan rejeki serta kesehatan kita?
Bukankah:
*Maz. 127: 2* _"Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah; sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."_
Bagi orang beriman, ternyata bukan keputusan kita pada masa lampau untuk kita membanting-tulang hingga saat ini yang menentukan keberhasilan pekerjaan dan karier serta berkat dan rejeki kita; namun *sejauh mana kita ini dicintai Allah.* *Jika Allah mencintai kita, berkat dicurahkan-Nya meskipun pada waktu kita tidak melakukan apa-apa (tidur).*
Bagaimana hubungannya dengan *kondisi kesehatan kita kini?* Benarkah kesehatan hidup kita kini akibat pengambilan keputusan masa lalu yang salah?
Bukankah:
*Maz. 107: 17* _"Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka";_
Ternyata, bagi orang percaya, *sakit itu adalah akibat dosa dan kesalahan-kesalahan* orang itu.
Oleh karenanya, marilah *berjerih-lelah* agar kita *dicintai Allah* agar *diberkati* dan *berjuang* untuk *meminimasi kesalahan* dan *dosa* secara terus-menerus agar kita *menerima kesehatan dari-Nya.*
Selamat beraktivitas untuk mendapatkan berkat dan kesehatan dari sumber yang tepat, yaitu Allah Bapa di sorga. Haleluya!
*PD Autopia Malang*
04012016
Gunawan Wibisono
Komentar
Posting Komentar