2770 Regi : Hati yang tenang,membawa kemenangan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan firman Tuhan, pagi ini bertemakan:
*Hati yang tenang,membawa kemenangan*.
Dasar firman:
*Mazmur 62:1-2 (TB)* Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. (62-2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
(62-3) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Daud dengan luar biasa senangnya, dalam mengakui keyakinanya akan Allah dan ketergantunganya kepada Allah.
Kata-kata tenang dalam arti yang luas, tenang karena dekat dengan Allah, tenang dibisakan menguasai keadaan yang tidak baik.
Saudaraku kekasih Kristus, dalam kehidupan yang sarat dengan beban dan pergumulan hidup, manusia berharap ada ketenangan hati, ada ketenangan jiwa dalam menghadapi semuanya itu.
Agar dalam situasi tenang ( bhs jawa: lerem), teduh, kita bisa mengambil sikap dan keputusan ,apa yang harus dilakukan.
Bukankah hidup di dunia ini, tidak pernah lepas dari permasalahan hidup, silih berganti datangnya, yang membuat kita sering kehilangan kendali untuk bertindak.
Namun janganlah lupa akan firmanNya:
*Pengkhotbah 5:2 (BIMK)* (5-1) Berpikirlah sebelum berbicara, dan jangan terlalu cepat berjanji kepada Allah. Dia ada di surga dan engkau ada di bumi, jadi berhematlah dengan kata-katamu.
Untuk itu saudaraku, jangan lupa libatkan Allah , dalam setiap perkara sekecil apapun kita undang kuasa Roh kudus, hikmat surgawi terus kita pinta, supaya kita tidak salah arah dan tidak salah langkah. Kedekatan dengan Allah senantiasa kita tingkatkan dengan mengimani dan mengamini firmanNya:
*Mazmur 91:14-15 (TB)* "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Karena hanya Yesus Kristus yang mampu menolong, menuntaskan segala permasalahan kehidupan. Namun janganlah kita datang kepada Nya disaat perlu saja , seolah-olah Tuhan Yesus sebagai ban sereb (dipakai saat diperlukan).
Betapa pentingnya ketenangan hati yang harus dijaga dalam keadaan apapun, agar kemenangan lepas dari beban, jalan keluar kita peroleh, atas petunjukNya, bagaimana kita melangkah lebih lanjut.
Dengan mengesampingkan akal budi kita, kesombongan kita, bahkan merasa mampu itu semua kita buang jauh-jauh.
Biarlah Allah yang bekerja dan bertindak, karena Allah yang mengetahui masa depan kita.
Betapa bahagianya hidup ini apabila bersandar penuh kepada Allah yang empunya hidup, kita melangkahkan kaki dengan tenang,damai dan aman sebab Allah benteng kehidupan kita, gunung batu yang kokoh, sehingga iman kita tidak goyah.
Kemenangan iman bisa dirasakan di saat hati kita ada ketenangan, berdiam diri, ada pengendalian diri , penguasaan diri melawan kedagingan.
Yang akhirnya kita bisa berdoa dengan kesungguhan hati berfokus hanya kepada Yesus dengan disertai ucapan syukur yang tulus dan tidak lupa mohon pengampuanan dosa yang tiada terbatas.
*Matius 6:6 (TB)* Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Dengan demikian ketenangan hati sangat di perlukan dalam kehidupan, agar dapat dirasakan dalam lingkup hidup kita baik keluarga, pelayanan, pekerjaan, masyarakat, atau di
mana kita berada, yang selalu diperhadapkan dengan sesuatu hal yang membuat hati kecewa,tidak nyaman dsbnya.
Tuhan Yesus, kuasailah hidupku dengan firmanMU, sehingga ada kedamaian, ketenangan hati dan jiwa.
Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati.Amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus R.
Renungan firman Tuhan, pagi ini bertemakan:
*Hati yang tenang,membawa kemenangan*.
Dasar firman:
*Mazmur 62:1-2 (TB)* Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. (62-2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
(62-3) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Daud dengan luar biasa senangnya, dalam mengakui keyakinanya akan Allah dan ketergantunganya kepada Allah.
Kata-kata tenang dalam arti yang luas, tenang karena dekat dengan Allah, tenang dibisakan menguasai keadaan yang tidak baik.
Saudaraku kekasih Kristus, dalam kehidupan yang sarat dengan beban dan pergumulan hidup, manusia berharap ada ketenangan hati, ada ketenangan jiwa dalam menghadapi semuanya itu.
Agar dalam situasi tenang ( bhs jawa: lerem), teduh, kita bisa mengambil sikap dan keputusan ,apa yang harus dilakukan.
Bukankah hidup di dunia ini, tidak pernah lepas dari permasalahan hidup, silih berganti datangnya, yang membuat kita sering kehilangan kendali untuk bertindak.
Namun janganlah lupa akan firmanNya:
*Pengkhotbah 5:2 (BIMK)* (5-1) Berpikirlah sebelum berbicara, dan jangan terlalu cepat berjanji kepada Allah. Dia ada di surga dan engkau ada di bumi, jadi berhematlah dengan kata-katamu.
Untuk itu saudaraku, jangan lupa libatkan Allah , dalam setiap perkara sekecil apapun kita undang kuasa Roh kudus, hikmat surgawi terus kita pinta, supaya kita tidak salah arah dan tidak salah langkah. Kedekatan dengan Allah senantiasa kita tingkatkan dengan mengimani dan mengamini firmanNya:
*Mazmur 91:14-15 (TB)* "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Karena hanya Yesus Kristus yang mampu menolong, menuntaskan segala permasalahan kehidupan. Namun janganlah kita datang kepada Nya disaat perlu saja , seolah-olah Tuhan Yesus sebagai ban sereb (dipakai saat diperlukan).
Betapa pentingnya ketenangan hati yang harus dijaga dalam keadaan apapun, agar kemenangan lepas dari beban, jalan keluar kita peroleh, atas petunjukNya, bagaimana kita melangkah lebih lanjut.
Dengan mengesampingkan akal budi kita, kesombongan kita, bahkan merasa mampu itu semua kita buang jauh-jauh.
Biarlah Allah yang bekerja dan bertindak, karena Allah yang mengetahui masa depan kita.
Betapa bahagianya hidup ini apabila bersandar penuh kepada Allah yang empunya hidup, kita melangkahkan kaki dengan tenang,damai dan aman sebab Allah benteng kehidupan kita, gunung batu yang kokoh, sehingga iman kita tidak goyah.
Kemenangan iman bisa dirasakan di saat hati kita ada ketenangan, berdiam diri, ada pengendalian diri , penguasaan diri melawan kedagingan.
Yang akhirnya kita bisa berdoa dengan kesungguhan hati berfokus hanya kepada Yesus dengan disertai ucapan syukur yang tulus dan tidak lupa mohon pengampuanan dosa yang tiada terbatas.
*Matius 6:6 (TB)* Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Dengan demikian ketenangan hati sangat di perlukan dalam kehidupan, agar dapat dirasakan dalam lingkup hidup kita baik keluarga, pelayanan, pekerjaan, masyarakat, atau di
mana kita berada, yang selalu diperhadapkan dengan sesuatu hal yang membuat hati kecewa,tidak nyaman dsbnya.
Tuhan Yesus, kuasailah hidupku dengan firmanMU, sehingga ada kedamaian, ketenangan hati dan jiwa.
Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati.Amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus R.
Komentar
Posting Komentar