2721 Rema : MENGHASILKAN BUAH PERTOBATAN DENGAN MENGASIHI SESAMA

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiah

Renungan malam ini bertema

*MENGHASILKAN BUAH PERTOBATAN DENGAN MENGASIHI SESAMA*

Diambil dari:

*Yohanes 15:14* (TB) Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.


Saudaraku kekasih Kristus, tema Natal nasional kita tahun ini adalah *“Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang”*.  Secara implisit kita diminta lebih peduli dengan mewujudnyatakan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari.

Saudaraku, kita sangat bersyukur karena Allah Bapa menyelamatkan kita dengan mengutus Tuhan Yesus sebagai teladan hidup kita. Bapa yang mahakasih itu memiliki rencana istimewa terhadap kehidupan rohani kita. 

Bapa menghendaki kita bertobat agar memperoleh hidup. Artinya, Bapa menghendaki kelak roh kita pulang ke surga dan beroleh hidup yang kekal, hidup bersama Bapa di surga.

“Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?”
( *Yehezkiel 18:23* )


Jika satu orang saja bertobat, akan ada sukacita besar di surga.

“Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”
( *Lukas 15:7* )

Bertobat berarti meninggalkan hidup lama yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya dan berupaya melakukan yang dikehendaki-Nya. Satu hal yang dipesankan dan diminta adalah agar kita menghasilkan buah pertobatan.

“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan,”
( *Matius 3:8* )

yakni buah-buah roh. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”
( *Galatia 5:22-23a* )


Sebagai wujud nyata dari kasih, kemurahan, dan kebaikan adalah rasa peduli terhadap sesama yang dilanjutkan dengan memberikan sesuatu sebagaimana Sabda-Nya berikut:

*Matius 25:35-36, 40* (TB) Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.


Memberikan makanan kepada para duafa, misalnya para pemulung dan tunakarya yang tersebar di beberapa tempat, meski hanya mampu membelikan dan memberikan dua bungkus, hanya untuk dua orang saja, itu sudah sangat membantu.
Kita bayangkan seandainya kita yang menjadi mereka, yang harus bersusah payah mencari sesuap nasi, alangkah bersyukurnya jika ada orang yang peduli seperti itu.

Mengunjungi, mendoakan, dan memberikan penghiburan bagi mereka yang sakit atau sedang berada dalam pergumulan juga bisa kita lakukan senyampang kita masih kuat sebelum kita didoakan dan dihibur oleh sesama kita. Jika hal itu masih belum kita lakukan karena kondisi tidak memungkinkan, kita pun bisa mendoakan sesama kita, tidak membicarakan kekurangan keburukan sesama kita, dan menghibur atau menyemangati jika seseorang sedang mencurahkan isi hatinya kepada kita, serta menyimpan dan menjaga rahasia teman tersebut dengan tidak bocor mulut.

Tuhan Yesus kiranya memampukan kita untuk melakukan apa yang diperintahkan-Nya seperti contoh kecil di atas sehingga kita layak disebut sebagai sahabat-Nya. Amin ..

*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR