2769 Rema : MUKA YANG BERSERI

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam  ini diambil dari :

*Kejadian 4 : 7* *Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?* Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.

Dengan judul

*MUKA YANG BERSERI*


Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak suka dikategorikan sebagai orang baik. Apalagi cap kebaikan itu nyata pada perbuatannya yang baik kepada sesamanya.
Dalam melakukan perbuatan baik seringkali disertai dengan muka yang berseri-seri, bukan menampakkan wajah yang bersungut- sungut atau muka marah.

Menurut Nationalgeographic.co.id, salah satu contoh berbuat baik adalah bisa membuat orang lain tersenyum. Jika kita melihat senyum mereka secara langsung, kita pun bisa ikut bahagia. Teori kunci mengenai bagaimana kita memahami orang lain dalam ilmu saraf menyatakan bahwa melihat orang lain menunjukkan emosinya, mengaktifkan area yang sama di otak seolah-olah kita merasakannya juga.

Bila teori diatas sudah menyatakan bahwa efek berbuat baik itu mempunyai dampak positif dan membuat orang lain bahagia, maka saat kita kembali kepada ayat nats diatas, muka yang berseri adalah hasil dari hati yang gembira atau bahagia.

Pertanyaannya, bagaimana bila kita dalam tekanan hidup harus menampakkan muka yang berseri?
Jawabannya tentu tidak semudah dan secepat kilat menerapkannya, melalui proses yang didapatkan dari latihan iman seperti,

*1 Timotius 6 : 12* Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

*1 Timotius 4:8* Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.


Untuk menang dalam pertandingan iman dibutuhkan latihan iman sehingga kita terbiasa berbuat baik dan benar. Dan itu diperoleh dengan rajin merenungkan firman Tuhan Yesus,

*Roma 10 : 17* Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Karena melalui pendengaran akan firman Tuhan inilah kita bisa menguji diri bagaimana  melakukan kebaikan dan menerapkan kebenaran kepada semua orang.

Dan salah satu bentuk kebaikan adalah keramahan satu terhadap yang lain,

*Efesus 4 : 32* Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.


Seseorang yang ramah pasti akan menampakkan muka yang berseri-seri sebagai ungkap rasa syukur dan sukacita, dan ini semua meluap dari dalam hati,

*Amsal 15 : 13* Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat


Marilah saudaraku kita makin meningkatkan waktu dan mutu kedekatan kita kpada Allah dengan semakin sering merenungkan firmanNYA disertai pujian untuk kemuliaaan Tuhan Yesus sehingga dalam hidup kita terus meluap perbuatan baik sebagai ungkap syukur atas pengampunan dan penyertaan Tuhan Yesus.
Dan ingatlah saudaraku, dari ayat nats diatas, ketika kita tidak berbuat baik maka dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau.
Sebagai manusia berdosa, tidak berbuat baik adalah produk paling nyata dan paling mudah dilakukan sehingga menyebabkan kita tidak bisa mewujudkan kasih Kristus. Sementara tidak berbuat baik adalah bagian dari karya Iblis untuk menggoda kita.

Mari saudaraku, kita berlomba berbuat baik dan benar, serta tampilkan wajah berseri-seri sebagai wujud sukacita dan syukur kita.

Selamat malam.
Selamat bersaat teduh, jangan lupa tersenyum dan tampilkan muka berseri-seri.
Tuhan Yesus memberkati, amin.

Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR