2768 Regi : Perpanjangan Waktu
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini berjudul:
*Perpanjangan Waktu*
Para kekasih Kristus, orang berusaha keras menghindari kematian, minimal menjauhinya, bahkan enggan membicarakannya. Tetapi di Korea Selatan, tepatnya di Hyowon Healing Centre di Seoul, sejak 2012 telah dilayani lebih dari 25.000 pemakaman gratis bagi orang yang masih hidup, melalui program: _Dying Well_ (Persiapan Mati dengan Baik). Mereka memakai baju kematian dan merasakan menjadi mayat selama 1 hari dalam peti mati. Latihan ini bertujuan untuk menghargai makna sebuah kehidupan.
*2 Raja-Raja 20: 1*
... Beginilah firman Tuhan: "Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati dan tidak akan sembuh lagi."
Firman di atas dianugerahkan kepada Hizkia, raja Kerajaan Yehuda yang ke-14, melalui nabi Yesaya setelah Hizkia menjadi raja selama 14 tahun dengan hidup setia di hadapan TUHAN dan berhasil menghidupkan kembali iman rakyatnya.
Secara jelas TUHAN menghendaki kematian Hizkia, sayangnya alih-alih ia menerima anugerah pemanggilan bertemu dengan TUHAN, namun menangis sekerasnya memohon kepada TUHAN penambahan usia. Mengingat jasa Hizkia, TUHAN menambahkan usia Hizkia 15 tahun lagi *(2 Raj. 20: 4-6).*
Pertanyaannya: Untuk apakah perpanjangan umur sebanyak itu? Seyogyanya Hizkia semakin menyukakan hati Allah, namun yang terjadi justru dia mengisi hidupnya dengan hal-hal yang mengecewakan Allah. Menjadi angkuh dengan memperlihatkan seluruh harta kekayaan yang dimilikinya kepada para utusan raja Babel dan dia menyombongkan harta miliknya. Hal itu mendatangkan murka Allah *(2 Raj. 20: 12-18; dan 2 Taw. 32: 25).*
Rupanya, anugerah perpanjangan usia menjadikan bumerang bagi dirinya. Dia jatuh ke dalam egoisme pribadi yang akhirnya menyeret dia menerima kutukan Allah.
Pernahkah kita berpikir bahwa doa-doa yang kita panjatkan bagi kesehatan, kesempatan berkarya dan waktu-waktu yang diberikan kepada kita merupakan jawaban yang di dalamnya terkandung perpanjangan waktu kehidupan kita? Sehingga diperlukan hal-hal yang tepat dalam *mengisi waktu kehidupan* ini.
Tuhan Yesus berfirman bahwa barangsiapa mengikut Dia, maka harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Dia *(Mat. 16: 24).* Artinya, substansi dalam mengisi waktu kehidupan kita harus fokus kepada Yesus dan meneladani perbuatan-Nya.
*Yoh. 5: 30*
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; … sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
Rasul Paulus secara tepat mengatakan:
*Fil. 1: 23 & 24*
… aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Apabila kita masih diperkenankan tinggal di dunia, marilah kita menjadi penguat iman sesama umat percaya dengan cara menjalankan segala perintah-Nya tanpa mengulur-ulur waktu lagi.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, undang Roh Kudus untuk menyertai dan memampukan kita, mengisi waktu kehidupan ini untuk kemuliaan NamaNya.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Renungan pagi ini berjudul:
*Perpanjangan Waktu*
Para kekasih Kristus, orang berusaha keras menghindari kematian, minimal menjauhinya, bahkan enggan membicarakannya. Tetapi di Korea Selatan, tepatnya di Hyowon Healing Centre di Seoul, sejak 2012 telah dilayani lebih dari 25.000 pemakaman gratis bagi orang yang masih hidup, melalui program: _Dying Well_ (Persiapan Mati dengan Baik). Mereka memakai baju kematian dan merasakan menjadi mayat selama 1 hari dalam peti mati. Latihan ini bertujuan untuk menghargai makna sebuah kehidupan.
*2 Raja-Raja 20: 1*
... Beginilah firman Tuhan: "Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati dan tidak akan sembuh lagi."
Firman di atas dianugerahkan kepada Hizkia, raja Kerajaan Yehuda yang ke-14, melalui nabi Yesaya setelah Hizkia menjadi raja selama 14 tahun dengan hidup setia di hadapan TUHAN dan berhasil menghidupkan kembali iman rakyatnya.
Secara jelas TUHAN menghendaki kematian Hizkia, sayangnya alih-alih ia menerima anugerah pemanggilan bertemu dengan TUHAN, namun menangis sekerasnya memohon kepada TUHAN penambahan usia. Mengingat jasa Hizkia, TUHAN menambahkan usia Hizkia 15 tahun lagi *(2 Raj. 20: 4-6).*
Pertanyaannya: Untuk apakah perpanjangan umur sebanyak itu? Seyogyanya Hizkia semakin menyukakan hati Allah, namun yang terjadi justru dia mengisi hidupnya dengan hal-hal yang mengecewakan Allah. Menjadi angkuh dengan memperlihatkan seluruh harta kekayaan yang dimilikinya kepada para utusan raja Babel dan dia menyombongkan harta miliknya. Hal itu mendatangkan murka Allah *(2 Raj. 20: 12-18; dan 2 Taw. 32: 25).*
Rupanya, anugerah perpanjangan usia menjadikan bumerang bagi dirinya. Dia jatuh ke dalam egoisme pribadi yang akhirnya menyeret dia menerima kutukan Allah.
Pernahkah kita berpikir bahwa doa-doa yang kita panjatkan bagi kesehatan, kesempatan berkarya dan waktu-waktu yang diberikan kepada kita merupakan jawaban yang di dalamnya terkandung perpanjangan waktu kehidupan kita? Sehingga diperlukan hal-hal yang tepat dalam *mengisi waktu kehidupan* ini.
Tuhan Yesus berfirman bahwa barangsiapa mengikut Dia, maka harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Dia *(Mat. 16: 24).* Artinya, substansi dalam mengisi waktu kehidupan kita harus fokus kepada Yesus dan meneladani perbuatan-Nya.
*Yoh. 5: 30*
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; … sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
Rasul Paulus secara tepat mengatakan:
*Fil. 1: 23 & 24*
… aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Apabila kita masih diperkenankan tinggal di dunia, marilah kita menjadi penguat iman sesama umat percaya dengan cara menjalankan segala perintah-Nya tanpa mengulur-ulur waktu lagi.
Selamat pagi, selamat beraktifitas, undang Roh Kudus untuk menyertai dan memampukan kita, mengisi waktu kehidupan ini untuk kemuliaan NamaNya.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar