2284 Rema: Konsekuensi Pilihan Iman
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan malam ini dengan tema:
*Konsekuensi Pilihan Iman*
Dasar firmanNya dari:
*Yohanes 15: 18-21*
Nats.
*Yohanes 15:18:* _"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu._
Saudara terkasih,
Ketika kita berteman atau ikut dalam suatu kelompok lalu mendengar ucapan dari teman atau membaca moto kelompok seperti ini, Jikalau lingkungan sekitar membenci kamu, ingatlah bahwa Anda bukan orang yang pertama.
Individu dalam kehidupan bersosial melekat kuat interaksi sosial, pergaulan sosial, dinamika sosial dan ketegangan sosial. Kempat unsur merupakan pondasi bermasyarakat. Hidup bermasyarakat secara umum memiliki sifat assosiatif dan dissosiatif. Assosiatif artinya bahwa dampak pergaulan sosial masyarakat makin terintegrasi, sebaliknya ketika punya sifat dissosiatif maka terjadinya keretakan, berujung perpecahan.
Bermasyarakat memuat beragam latar sosial, proses sosial, tujuan sosial, dan budaya sosial. Salah satu konsekuensi keberagaman latar sosial, proses sosial, tujuan sosial dan budaya sosial itulah muncul konsekuensi, ada penolakan dari subjek sosial lain.
Kaitannya dengan firman bahwa jika ada penolakan dari pihak lain atas keberadaan diri kita-tidak perlu kaget. Tidak perlu kaget maksudnya tidak perlu berkecil hati, tidakperlu risau, tidak perlu heboh. Contohnya, dikalangan pekerjaan atau ruang public atau organisasi sosial, terkadang mendjumpai, melihat, merasakan, ada perlakukan-perlakuan tidak mengenakkan, diskriminasi, atau bahkan pelecehan dalam kondisi tertentu.
Firman malam ini mengingatkan, menyadarkan bahwa pilihan Iman membawa konsekuensi sosial salah satunya penolakan sosial. Hal tersebut hendaknya makin memperkokoh keyakinan Iman bahwa firman Allah sungguh nyata. Bahwa saya mengalami yang telah difirmankan, dituliskan dalam Kitab Suci.
Karena ber-Iman pada Allah Bapa maka kita ditolak secara sosial. Allah Bapa lebih dahulu ditolak melalui Yesus Kristus. Demikian pula jika kita ditolak maka Imanilah bahwa Yesus Kristus lebih dahulu ditolak. Artinya Iman kepada Allah Bapa memberikan pengalaman Iman secara pribadi, saya ikut mengalami sepertiNya.
Mari terus berjuang berproses mengalami penolakan sosial secara sebagai konseskuensi pilihan Iman dalam kerangka Allah Bapa. Sepanjang kita berjuang memperoses Iman, kita tidak seorang diri tetapi Allah Bapa terus menyertai perjuangan kita. Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
*Konsekuensi Pilihan Iman*
Dasar firmanNya dari:
*Yohanes 15: 18-21*
Nats.
*Yohanes 15:18:* _"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu._
Saudara terkasih,
Ketika kita berteman atau ikut dalam suatu kelompok lalu mendengar ucapan dari teman atau membaca moto kelompok seperti ini, Jikalau lingkungan sekitar membenci kamu, ingatlah bahwa Anda bukan orang yang pertama.
Individu dalam kehidupan bersosial melekat kuat interaksi sosial, pergaulan sosial, dinamika sosial dan ketegangan sosial. Kempat unsur merupakan pondasi bermasyarakat. Hidup bermasyarakat secara umum memiliki sifat assosiatif dan dissosiatif. Assosiatif artinya bahwa dampak pergaulan sosial masyarakat makin terintegrasi, sebaliknya ketika punya sifat dissosiatif maka terjadinya keretakan, berujung perpecahan.
Bermasyarakat memuat beragam latar sosial, proses sosial, tujuan sosial, dan budaya sosial. Salah satu konsekuensi keberagaman latar sosial, proses sosial, tujuan sosial dan budaya sosial itulah muncul konsekuensi, ada penolakan dari subjek sosial lain.
Kaitannya dengan firman bahwa jika ada penolakan dari pihak lain atas keberadaan diri kita-tidak perlu kaget. Tidak perlu kaget maksudnya tidak perlu berkecil hati, tidakperlu risau, tidak perlu heboh. Contohnya, dikalangan pekerjaan atau ruang public atau organisasi sosial, terkadang mendjumpai, melihat, merasakan, ada perlakukan-perlakuan tidak mengenakkan, diskriminasi, atau bahkan pelecehan dalam kondisi tertentu.
Firman malam ini mengingatkan, menyadarkan bahwa pilihan Iman membawa konsekuensi sosial salah satunya penolakan sosial. Hal tersebut hendaknya makin memperkokoh keyakinan Iman bahwa firman Allah sungguh nyata. Bahwa saya mengalami yang telah difirmankan, dituliskan dalam Kitab Suci.
Karena ber-Iman pada Allah Bapa maka kita ditolak secara sosial. Allah Bapa lebih dahulu ditolak melalui Yesus Kristus. Demikian pula jika kita ditolak maka Imanilah bahwa Yesus Kristus lebih dahulu ditolak. Artinya Iman kepada Allah Bapa memberikan pengalaman Iman secara pribadi, saya ikut mengalami sepertiNya.
Mari terus berjuang berproses mengalami penolakan sosial secara sebagai konseskuensi pilihan Iman dalam kerangka Allah Bapa. Sepanjang kita berjuang memperoses Iman, kita tidak seorang diri tetapi Allah Bapa terus menyertai perjuangan kita. Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
Komentar
Posting Komentar