2268 Rema: Ucapan yang sia-sia
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach .
Renungan malam ini dengan tema :
*Ucapan yang sia-sia* .
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, Allah menciptakan bagi kita pancaindra yang lengkap dan sempurna , yang salah satunya adalah mulut kita .
Dengan mulut kita bisa berbicara untuk menyampaikan ucapan yang baik dan yang jelek , dan dengan mulut juga kita bisa menyampaikan ucapan berupa pujian untuk memuliakan nama-Nya .
Setiap ucapan yang kita keluarkan itu sama dengan doa kita, kalau ucapan kita baik, akan mendatangkan berkat dan kebaikan bagi kita dan sesama , tetapi kalau ucapan kita jelek dan jahat , akan membuat ketidak nyamanan bagi sesama kita .
Mari kita lihat firman-Nya di
*Mazmur 141 : 3*
*Awasilah mulutku, ya Tuhan , berjagalah pada pintu bibirku* .
Dalam kehidupan kita sehari-hari , kita tidak dapat menghitung berapa banyak ucapan yang sudah keluar dari mulut kita, apakah itu ucapan yang baik dan berkenan kepada Allah , atau bahkan ucapan yang jelek. Sebagai anak-anak pilihan--Nya , haruslah kita berusaha untuk bisa mengekang dan mengendalikan mulut kita , karena baik atau buruknya ucapan dan tingkah kita , bisa menjadi cerminan pribadi kita sebagai anak-anak pilihan-Nya .
Kitapun di tuntut untuk berlaku bijak dalam mengeluarkan ucapan kita , kita lihat di :
*Amsal 15 : 2 .* Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan , tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan .
Kita semua pasti bisa membedakan mana orang bijak dan mana orang bebal , kita bisa dengar dari ucapan yang di keluarkan dari mulutnya .
Orang bijak dalam mengeluarkan ucapan nya selalu disertai dengan pengetahuan , kebenaran , nasihat dan penghiburan bagi sesama , contohnya raja Salomo yang sangat bijaksana dalam memerintah di kerajaannya , sehingga Allah berkenan memberkati di dalam pemerintahannya.
Tetapi orang bebal dalam setiap ucapannya selalu di sertai dengan kebohongan , kesombongan dan caci maki yang bertujuan untuk merendahkan orang lain .
Dan kita lihat jga firman--Nya di :
*Matius 12 : 36 dan 37* .
36 Tetapi Aku berkata ke padamu : Setiap kata sia-sia yang di ucapkan orang harus dipertanggung jawabkan pada hari penghakiman.
37 Karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan , dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum .
Saudaraku kekasih Kristus , firman Tuhan diatas sangat keras , walaupun tidak ada batasan bagi kita untuk menyampaikan ucapan , tetapi kita harus mempunyai kendali terhadap ucapan kita , dan setiap apa yang kita ucapkan haruslah kita saring dahulu , sebab apa yang kita ucapkan harus kita pertanggungjawabkan kelak pada hari penghakiman.
Dan pada hari penghakiman itulah Tuhan Yesus akan memeriksa seluruh kehidupan kita , baik melalui ucapan atau tingkah langkah yang semuanya sudah tertulis di dalam buku kehidupan kita masing-masing .
Oleh karena itu saudaraku , marilah kita mohon pertolongan Roh Kudus , agar kita dimampukan untuk menjaga ucapan kita , sehingga kita bisa menjadi orang yang bijak di dalam setiap ucapan dan tingkah kita , agar kelak kita tidak dihukum pada hari penghakiman .
Bersama Tuhan Yesus , kita pasti bisa .
Saudaraku sedikit dari saya , tentang firman di *Matius 12 : 36 dan 37* .
Beberapa bulan yang lalu , saat saya di jemput Yanti untuk ke rumahnya P Eddy, saya sempat omong begini , bahwa saya pingin nggak njagai Arga 2 hari aja , dan ternyata ucapan saya di dengar Tuhan Yesus , pas spedanya mau keluar ke jalan besar itu , saya njungkel ( terjatuh ) dari spedamotor itu , sehingga membuat spedamotornya rubuh dan tulang lambung sakit, kena tulang siku saya , sehingga untuk bernafas sakit .
Saya memang ndak menjagai Arga 2 hari .
Itulah saudaraku ucapan saya yang sia-sia itu sudah saya pertanggungjawabkan detik itu juga sebelum hari penghakiman untuk saya .
Selamat malam , Tuhan Yesus memberkati kita semua,AMIN .
*PD AUTOPIA MALANG*
Sri Pujiastuti
Renungan malam ini dengan tema :
*Ucapan yang sia-sia* .
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, Allah menciptakan bagi kita pancaindra yang lengkap dan sempurna , yang salah satunya adalah mulut kita .
Dengan mulut kita bisa berbicara untuk menyampaikan ucapan yang baik dan yang jelek , dan dengan mulut juga kita bisa menyampaikan ucapan berupa pujian untuk memuliakan nama-Nya .
Setiap ucapan yang kita keluarkan itu sama dengan doa kita, kalau ucapan kita baik, akan mendatangkan berkat dan kebaikan bagi kita dan sesama , tetapi kalau ucapan kita jelek dan jahat , akan membuat ketidak nyamanan bagi sesama kita .
Mari kita lihat firman-Nya di
*Mazmur 141 : 3*
*Awasilah mulutku, ya Tuhan , berjagalah pada pintu bibirku* .
Dalam kehidupan kita sehari-hari , kita tidak dapat menghitung berapa banyak ucapan yang sudah keluar dari mulut kita, apakah itu ucapan yang baik dan berkenan kepada Allah , atau bahkan ucapan yang jelek. Sebagai anak-anak pilihan--Nya , haruslah kita berusaha untuk bisa mengekang dan mengendalikan mulut kita , karena baik atau buruknya ucapan dan tingkah kita , bisa menjadi cerminan pribadi kita sebagai anak-anak pilihan-Nya .
Kitapun di tuntut untuk berlaku bijak dalam mengeluarkan ucapan kita , kita lihat di :
*Amsal 15 : 2 .* Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan , tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan .
Kita semua pasti bisa membedakan mana orang bijak dan mana orang bebal , kita bisa dengar dari ucapan yang di keluarkan dari mulutnya .
Orang bijak dalam mengeluarkan ucapan nya selalu disertai dengan pengetahuan , kebenaran , nasihat dan penghiburan bagi sesama , contohnya raja Salomo yang sangat bijaksana dalam memerintah di kerajaannya , sehingga Allah berkenan memberkati di dalam pemerintahannya.
Tetapi orang bebal dalam setiap ucapannya selalu di sertai dengan kebohongan , kesombongan dan caci maki yang bertujuan untuk merendahkan orang lain .
Dan kita lihat jga firman--Nya di :
*Matius 12 : 36 dan 37* .
36 Tetapi Aku berkata ke padamu : Setiap kata sia-sia yang di ucapkan orang harus dipertanggung jawabkan pada hari penghakiman.
37 Karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan , dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum .
Saudaraku kekasih Kristus , firman Tuhan diatas sangat keras , walaupun tidak ada batasan bagi kita untuk menyampaikan ucapan , tetapi kita harus mempunyai kendali terhadap ucapan kita , dan setiap apa yang kita ucapkan haruslah kita saring dahulu , sebab apa yang kita ucapkan harus kita pertanggungjawabkan kelak pada hari penghakiman.
Dan pada hari penghakiman itulah Tuhan Yesus akan memeriksa seluruh kehidupan kita , baik melalui ucapan atau tingkah langkah yang semuanya sudah tertulis di dalam buku kehidupan kita masing-masing .
Oleh karena itu saudaraku , marilah kita mohon pertolongan Roh Kudus , agar kita dimampukan untuk menjaga ucapan kita , sehingga kita bisa menjadi orang yang bijak di dalam setiap ucapan dan tingkah kita , agar kelak kita tidak dihukum pada hari penghakiman .
Bersama Tuhan Yesus , kita pasti bisa .
Saudaraku sedikit dari saya , tentang firman di *Matius 12 : 36 dan 37* .
Beberapa bulan yang lalu , saat saya di jemput Yanti untuk ke rumahnya P Eddy, saya sempat omong begini , bahwa saya pingin nggak njagai Arga 2 hari aja , dan ternyata ucapan saya di dengar Tuhan Yesus , pas spedanya mau keluar ke jalan besar itu , saya njungkel ( terjatuh ) dari spedamotor itu , sehingga membuat spedamotornya rubuh dan tulang lambung sakit, kena tulang siku saya , sehingga untuk bernafas sakit .
Saya memang ndak menjagai Arga 2 hari .
Itulah saudaraku ucapan saya yang sia-sia itu sudah saya pertanggungjawabkan detik itu juga sebelum hari penghakiman untuk saya .
Selamat malam , Tuhan Yesus memberkati kita semua,AMIN .
*PD AUTOPIA MALANG*
Sri Pujiastuti
Komentar
Posting Komentar