2264 Rema: Pendidikan Refleksi Iman
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan malam ini dengan tema:
*Pendidikan Refleksi Iman*
Dasar firmanNya dari:
*Yohanes 12: 44-50*
Nats.
*Yohanes 12:44-45* Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
Saudara terkasih, dalam pendidikan modern relasi guru dengan siswa berbeda dengan pendidikan konvensional. Pendidikan modern menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, pendidikan konvensional guru sebagai pusat pendidikan.
Dua aliran pendidikan membawa dampak relasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru.
Pendidikan modern mengandung beberapa unsur yaitu mengajar, mendidik, menasehati, dan menegaskan.
Namun ada satu perbedaan antara dua aliran, menarik untuk dicermati. Hal menarik tersebut, pendidikan modern ada satu fase refleksi.
Fase refleksi, siswa diminta untuk memutar kembali hal-hal terkait kegiatan belajar mengajar. Fase refleksi merupakan upaya bagi peserta didik untuk menemukan kembali hal-hal baru, hal-hal bermanfaat selama kegiatan belajar mengajar.
Fase refleksi ini siswa diajak untuk melihat, membaca hal sekitar berdasar kegiatan belajar mengajar. Apa yang terjadi, apa mengapa terjadi, apa factor penyebab, apa solusinya.
Fase refleksi dalam dunia pendidikan modern, sesungguh juga terjadi dalam setiap pakaryan Roh Kudus.
Setiap pakaryan Karya Roh Kudus selalu memberi nasehat, memberi pengetahuan, menegur dan memberi penegasan. Apa yang dirasakan, coba rasa-rasakan hidupmu ikut Tuhan Yesus sekarang bagaimana-seperti apa?
Coba rasa-rasakan jika tidak ikut Tuhan Yesus. Itulah fase refleksi Iman.
Refleksi Iman atas keimanan ikut-manut-nurut Tuhan Yesus. Berbagai hal pengetahuan Iman dalam Tuhan Yesus, berbagai pengajaran, berbagai didikan, berbagai teguran, berbagai nasehat dan berbagai penegasan oleh Tuhan Yesus disampaikan dalam satu rangkaian pakarya Roh Kudus.
Firman dalam *Yohanes 12: 44-50* membuktikan nasehat, ajaran, teguran, didikan dan penegasan.
*Menasehati*
Yohanes 12:44-45
Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
*Mengajar*
Yohanes 12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
*Mendidik*
Yohanes 12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
*Menegur*
Yohanes 12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
*Menegaskan*
Yohanes 12:49-50 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.
Parakaryan Roh Kudus membuktikan memenuhi unsur pendidikan modern dengan selalu memberikan refleksi.
Diakhir pakaryan Roh Kudus selalu mengajak untuk mengulang kembali tiap ayat selama proses parkarya bahkan selalu ditanyakan siapa yang bisa mengulang kembali tanpa melihat catatan, *wes ga urut ayatnya ga papa*,
Betapa pentingnya melakukan refleksi bahkan dalam satu hari sebelum menutup hari karya Roh Kudus mengajar dan mengingkatkan kita untuk Refleksi Iman.
Refleksi Iman artinya dalam proses mengulang melibatkan Roh Kudus.
Mari terus berjuang berproses refleksi Iman dalam kerangka Allah Bapa.
Perjuangan memperoses Iman, kita tidak seorang diri tetapi Allah Bapa terus menyertai perjuangan kita. Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
*Pendidikan Refleksi Iman*
Dasar firmanNya dari:
*Yohanes 12: 44-50*
Nats.
*Yohanes 12:44-45* Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
Saudara terkasih, dalam pendidikan modern relasi guru dengan siswa berbeda dengan pendidikan konvensional. Pendidikan modern menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, pendidikan konvensional guru sebagai pusat pendidikan.
Dua aliran pendidikan membawa dampak relasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru.
Pendidikan modern mengandung beberapa unsur yaitu mengajar, mendidik, menasehati, dan menegaskan.
Namun ada satu perbedaan antara dua aliran, menarik untuk dicermati. Hal menarik tersebut, pendidikan modern ada satu fase refleksi.
Fase refleksi, siswa diminta untuk memutar kembali hal-hal terkait kegiatan belajar mengajar. Fase refleksi merupakan upaya bagi peserta didik untuk menemukan kembali hal-hal baru, hal-hal bermanfaat selama kegiatan belajar mengajar.
Fase refleksi ini siswa diajak untuk melihat, membaca hal sekitar berdasar kegiatan belajar mengajar. Apa yang terjadi, apa mengapa terjadi, apa factor penyebab, apa solusinya.
Fase refleksi dalam dunia pendidikan modern, sesungguh juga terjadi dalam setiap pakaryan Roh Kudus.
Setiap pakaryan Karya Roh Kudus selalu memberi nasehat, memberi pengetahuan, menegur dan memberi penegasan. Apa yang dirasakan, coba rasa-rasakan hidupmu ikut Tuhan Yesus sekarang bagaimana-seperti apa?
Coba rasa-rasakan jika tidak ikut Tuhan Yesus. Itulah fase refleksi Iman.
Refleksi Iman atas keimanan ikut-manut-nurut Tuhan Yesus. Berbagai hal pengetahuan Iman dalam Tuhan Yesus, berbagai pengajaran, berbagai didikan, berbagai teguran, berbagai nasehat dan berbagai penegasan oleh Tuhan Yesus disampaikan dalam satu rangkaian pakarya Roh Kudus.
Firman dalam *Yohanes 12: 44-50* membuktikan nasehat, ajaran, teguran, didikan dan penegasan.
*Menasehati*
Yohanes 12:44-45
Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
*Mengajar*
Yohanes 12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
*Mendidik*
Yohanes 12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
*Menegur*
Yohanes 12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
*Menegaskan*
Yohanes 12:49-50 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.
Parakaryan Roh Kudus membuktikan memenuhi unsur pendidikan modern dengan selalu memberikan refleksi.
Diakhir pakaryan Roh Kudus selalu mengajak untuk mengulang kembali tiap ayat selama proses parkarya bahkan selalu ditanyakan siapa yang bisa mengulang kembali tanpa melihat catatan, *wes ga urut ayatnya ga papa*,
Betapa pentingnya melakukan refleksi bahkan dalam satu hari sebelum menutup hari karya Roh Kudus mengajar dan mengingkatkan kita untuk Refleksi Iman.
Refleksi Iman artinya dalam proses mengulang melibatkan Roh Kudus.
Mari terus berjuang berproses refleksi Iman dalam kerangka Allah Bapa.
Perjuangan memperoses Iman, kita tidak seorang diri tetapi Allah Bapa terus menyertai perjuangan kita. Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
Komentar
Posting Komentar