2263 Regi: Pikiran TUHAN vs Pikiran Manusia

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Judul renungan pagi  ini adalah:

*Pikiran TUHAN vs Pikiran Manusia*

Bacaan:
*Matius 6: 25-34* Hal Kekuatiran

Nats pokok:

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." *Matius. 6: 33*


Para kekasih Kristus, ayat di atas dimulai dengan kata: *“Tetapi”*. Kata sambung ini seyogyanya didahului dengan pernyataan yang kontradiktif terhadap frasa berikutnya, misalnya: “Dia harus bersiap pukul 04.00, *tetapi* terbangun lewat jam 10.00 sehingga ketinggalan kereta api yang berangkat pukul 06.00.”
Dalam konteks Matius 6: 33 kata *tetapi* bisa berarti *menegaskan kontradiksi* antara apa yang ada dalam *hati Tuhan Yesus* versus apa yang ada dalam *pikiran manusia*.

Tuhan Yesus menekankan agar kita mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya terlebih dahulu; sementara manusia berharap terlebih dahulu mendapatkan semuanya ditambah-tambahkan kepada mereka tanpa harus berupaya terlebih dahulu, dengan pertimbangan Allah itu mahakasih, mahapenyayang, mahamurah, mahatahu terhadap kebutuhan dan keinginan kita. Manusia melupakan frasa awal pada firman Tuhan di atas, demikian pula dengan gampang kita lupa bahwa untuk mendapatkan sesuatu di dunia ini *harus ada harga yang kita bayarkan!*
Sejak kejatuhan Adam dan Hawa tidak ada sesuatu yang gratis! Ingat:

“… TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah ...”_ *Kejadian 3: 23*.

Segalanya harus dilalui *dengan cara mengusahakan atau mengupayakan*, sebagaimana Adam harus mengusahakan tanah agar menghasilkan buah dan makanan bagi keperluannya sendiri.

Dalam mencari kerajaan Allah dan kebenarannya, kita dikehendaki Allah agar berupaya untuk *tidak kuatir* akan makanan atau minuman
*Matius6: 25*.

Rasul Paulus menambahkan agar kita membuang kekuatiran tentang apapun juga, melainkan *menyatakan segala keinginan kita kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
*Filipi 4: 6*.

Rasul Petrus menegaskan agar kita *merendahkan diri* di bawah tangan Tuhan yang kuat, *menyerahkan segala kekuatiran* kita kepada Tuhan Yesus yang memelihara kita, dan secara sadar *berjaga-jaga juga melawan si Iblis* yang selalu bersiap menelan kita, serta mau menanggung penderitaan sesaat lamanya
*1 Petrus 5: 6-11*

Agar *damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal*, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus
*Filipi 4: 7*.

Dan kita pun ditinggikan-Nya pada waktunya
*1 Petrus 5: 6.*

Marilah sekarang terlebih dahulu menyerahkan segala kekuatiran, merendahkan diri, berjaga-jaga dan melawan si Iblis, mau mengalami penderitaan sesaat dalam hidup, berdoa, bermohon dengan penuh syukur. Agar dengan menjalankan perintah-perintah Allah ini, kita akan *menerima janji berkat rohani dan jasmani dari Allah yang senantiasa ditambah-tambahkan kepada kita pada waktu-Nya. Haleluya!*

Tuhan Yesus memberkati kita, Amin

*PD Autopia – Malang*
  _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR