2262 Rema: ANONIM

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :

*1 Raja Raja 19 : 18* Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni *semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia*.

Dengan tema:

*ANONIM*


Saudaraku, firman diatas adalah kejadian saat Elia ingin mati karena orang-orang Israel telah meninggalkan perjanjian Allah,  meruntuhkan mezbah-mezbah Tuhan dan membunuh nabi-nabi Allah dengan pedang; dan menurut Elia hanya dia seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawa Elia (1 Raja-Raja 19 : 10).

Namun Allah memerintahkan Elia untuk kembali ke jalan yang sudah ditentukan baginya antara lain melaksanakan perintah Allah untuk mengurapi Hazael
(1Raja-Raja 19 : 15).

Yang menarik dalam firman ini selama waktu kejahatan orang-orang Israel  ternyata masih ada 7.000 orang Israel lainnya yang tidak sujud menyembah Baal, merekalah yang berseru-seru kepada Allah.
Dalam kondisi semua menyimpang kehidupannya, masih ada orang yang berada di jalan yang diajarkan oleh nenek moyang mereka yaitu jalan Tuhan Allah, inilah anonim.
Anonim sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti informasi *identitas pribadi orang tersebut tidak diketahui*.

Dalam ayat diatas, 7.000 orang Israel tanpa diketahui orang lain telah setia berseru-seru kepada Allah dan tidak mengindahkan seruan untuk menyembah Baal. Sesuatu yang diperhitungkan oleh Tuhan.

Bila dibandingkan dengan kejadian setelah Tuhan Yesus bangkit, murid-murid Tuhan Yesus juga mengalami anonim, mereka ketakutan sehingga mereka menyembunyikan diri :

*Lukas 20 : 19* Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu *berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut* kepada orang-orang Yahudi


Dari 2 kejadian diatas, bagaimana dengan kita saat ini?

1. Apakah karena *”ketakutan”* membuat kita anonim?
2. Atau disaat kita *”tertekan”*, kita melakukan tindakan anonim dengan tetap setia melakukan kehendak Tuhan Yesus?
3. Ataukah supaya kita *”aman”*, kita melakukan tindakan anonim, yaitu pura-pura bukan sebagai anak-anak Allah yang seharusnya?
4. Ataukah kita melakukan tindakan anonim, karena kita mempunyai maksud untuk kepentingan pribadi? Misalnya untuk dipuja atau terkenal, padahal sudah mengetahui yang seharusnya dilakukan.

Saudaraku, apakah tindakan-tindakan anonim diatas, diperkenan oleh Tuhan Yesus, mari kita selidiki firman Tuhan Yesus berikut ini :
Yohanes 14 : 21 Barangsiapa *memegang perintah-Ku dan melakukannya*, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.
Yohanes 15 : 14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu *berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu*.
Roma 6 : 18 *Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran*.
Efesus 5 : 8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu *hiduplah sebagai anak-anak terang*

Saudaraku, dari firman-firman diatas, dapat disimpulkan kita harus hidup didalam terang dan kebenaran, karena kita telah dimerdekakan dari dosa, karena itu kita harus melakukan segala yang diperintahkan Tuhan Yesus sesuai firman dan sabdaNYA.

Ketika kita hidup didalam terang, jelas tidak ada kepura-puraan atau anonim, semua begitu terbuka di hadirat Allah sehingga hidup kita juga bagai surat yang terbuka bagi orang lain :
2 Korintus 3 : 2 Kamu adalah *surat pujian* kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan *yang dapat dibaca oleh semua orang*.

Namun kita juga diberikan hikmat bijaksana dalam menghadapi permasalahan hidup ini agar damai sejahtera Allah selalu ada pada kita dan disekitar kita :
Matius 7 : 24 Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu

Yakobus 3 : 17-18 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Salam kasih
PD Imanuel Jakarta
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR