2235 Regi: Milikilah Waktu Sendiri Bersama Tuhan Yesus

Shalom Aleichem b'Shem  Yeshua Ha Mashiach.

Judul renungan pagi hari ini:

*Milikilah Waktu Sendiri Bersama Tuhan Yesus*

Bacaan:

*Markus 9: 30-37*

Ayat Natsnya;

*Markus 9: 30*
Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang.


Para kekasih Kristus, ayat di atas menegaskan bahwa untuk mengajar murid-murid-Nya, Yesus tidak mau diketahui orang, sehingga dibutuhkan privasi, yaitu keleluasaan berbicara kepada para murid tanpa didengar oleh orang lain. Mengapa demikian?
Saat itu yang ada *dalam pikiran para murid jauh bertentangan dengan kehendak Yesus.* Ketika Yesus menjelaskan sebentar lagi akan ditangkap, mati disalib dan bangkit pada hari ketiga, mereka tidak mengerti namun enggan bertanya
*Markus 9: 31- 32*

Mereka justru memperdebatkan siapa yang terbesar di antara para murid. Sungguh ada *celah sangat lebar antara kehendak Tuhan dengan pemikiran mereka,* sehingga perlu diajar secara privat.
Padahal setiap hari, mereka mendapatkan pengajaran, didikan juga menyaksikan mujizat-mujizat Tuhan Yesus yang luar biasa, namun *masih saja gagal memahami sasaran kehendak-Nya.* Sekali lagi kita perlu bertanya lebih serius: *“Mengapa demikian?”*

Jawabnya adalah para murid gagal mewujudkan kehendak Roh ke dalam daging mereka! Tuhan Yesus yang adalah Sang Firman lahir melalui perawan Maria  mengajarkan kepada *manusia yang daging* - debu tanah yang dihembuskan nafas hidup
*Kejadian 2: 7)*,  tentang hal-hal yang bersifat rohani, sehingga *membutuhkan perubahan yang mendasar dalam diri manusia itu.*

*Perihal Roh* diajarkan kepada *daging* melalui *jiwa* (alam pikir yang sudah rusak akibat ketidakpatuhan Adam dan Hawa), untuk mengubah  sifat dan perilaku manusia merupakan hal yang sangat sulit dan bisa dikatakan mustahil!
Terbukti dari *kegagalan demi kegagalan para murid* dalam mengerti, memahami serta melakukan secara tepat akan firman Tuhan Yesus, meskipun hidup berdampingan dengan Sang Kristus.

Sebelum ayam berkokok, Petrus telah mengingkari Tuhannya hingga tiga kali. Tomas tidak percaya akan kebangkitan-Nya sebelum mencucukkan tangannya di lobang tangan Yesus bekas paku, *ketakutan para murid di tempat persembunyian,* setelah kematian-Nya menunjukkan *tidak adanya iman percaya terhadap Tuhan Yesus yang telah mengatakan sebelumnya bahwa akan bangkit pada hari ketiga.* Seolah semuanya *gatot* alias *gagal total …*

Kegenapan akan iman percaya para murid terjadi ketika *pencurahan Roh Kudus atas diri mereka*.
Petrus bersama kesebelas rasul yang tadinya takut, berubah berani, bangkit dan berdiri berkhotbah, meyakinkan orang-orang di Yerusalem bahwa Roh Kudus sudah dicurahkan kepada setiap manusia sebagai kegenapan atas nubuat Nabi Yoel. Lebih lanjut *Petrus dengan lantang menyuarakan agar orang berseru kepada nama Tuhan Yesus dari Nazaret yang telah mereka salibkan dan mereka bunuh agar melalui Yesus mereka diselamatkan.*

Dengan lantang Petrus melanjutkan khotbahnya: *“Bertobatlah dan hendaknya kalian masing-masing memberikan diri untuk dibaptis dalam nama Yesus Kristus demi pengampunan dosa dan menerima karunia Roh Kudus.”*

Begitu berani dan bersemangatnya para rasul mengabarkan hal keselamatan dalam Yesus Kristus.
Mereka berubah setelah Roh Kudus tinggal dan menguasai diri mereka. Hasilnya luar biasa, ribuan orang memberikan diri dibaptis pada hampir setiap hari dan mujizat yang terjadi melalui Petrus dan para rasul jauh melebihi akal budi manusia.

*Kita percaya bahwa Roh Kudus yang sama yang telah diterima oleh para rasul yang telah mengubahkan kehidupan mereka, juga telah diberikan kepada kita dan berada dalam hati kita masing-masing saat ini.* Pertanyaannya lagi:
“Mengapa diri kita masih seperti para murid ketika belum mendapatkan curahan Roh Kudus?”

Jawabannya juga merupakan sebuah pertanyaan:
*“Adakah waktu yang selalu kita luangkan bagi Tuhan Yesus untuk secara pribadi mengajar kita setiap hari? Adakah kita sungguh-sungguh melekat kepada firman-firman-Nya dan memohon pertolongan Roh Kudus memampukan diri kita menjalaninya?”*

Jika belum, *marilah kita memprioritaskan waktu berkualitas itu … Agar Tuhan Yesus sendiri yang mengajarkan kepada kita hal-hal yang harus kita sikapi dan lakukan dengan pertolongan Roh Kudus-Nya. Sehingga melalui pertolongan Roh Kudus, jiwa kita dapat mentransformasikan kehendak-Nya kepada daging, dengan demikian daging kita dapat menjalankan kehendak-kehendak-Nya secara tepat sasaran.*

Selamat pagi, tetap bersemangat dalam Kristus.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.

*PD Autopia – Malang*
  _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR