2239 Regi: JANGAN MUDAH BERNAZAR
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi ini:
*JANGAN MUDAH BERNAZAR*
Dasar firman dari:
*Ulangan 23:23 (TB)* Apa yang keluar dari bibirmu haruslah kaulakukan dengan setia, sebab dengan sukarela kaunazarkan kepada TUHAN, Allahmu, sesuatu yang kaukatakan dengan mulutmu sendiri."
Saudaraku kekasih Kristus, banyak orang termasuk orang-orang Kristen,mudah sekali mengucap kan nazar kepada Tuhan.
Bernazar bisa diartikan membuat atau mengucapkan suatu janji yang sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk melakukan sesuatu.
Misalnya:"Aku akan semakin melayani di ladang Tuhan jika nanti aku sembuh dari sakitku" atau
"Jika aku ada rezeki lebih maka aku akan membantu pembangunan gereja di wilayahku"...dan masih banyak lagi nazar yang lain.
Saudaraku terkasih, berhati-hatilah dengan bernazar karena apa yang kita nazarkan itu, kita ucapkan di hadapan Tuhan yang Maha mendengar dan yang pasti mencatat setiap kata yang kita ucapkan .Tidak ada sesuatu yang tersembunyi di hadapan Tuhan.
*Markus 4:22 (TB)* Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Mari kita ingat bahwa setiap kata yang kita ucapkan di hadapan Tuhan akan diminta olehNya pertanggungjawabannya. Segala ucapan yang tidak disertai perbuatan nyata adalah suatu kesia-siaan.
Sekalipun demikian hal itu tetap *harus dipertanggungja-wabkan kepada Tuhan*
*Matius 12:36 (TB)* Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Jika kita bernazar kepada Tuhan, *jangan tunda-tunda waktu* untuk menyatakannya dalam perbuatan agar kita tidak berdosa di hadapan Tuhan.
*Ulangan 23:21 (TB)* "Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu.
Maka lebih baik tidak bernazar jika nantinya tidak dapat menepatinya.
Janganlah kita menjadi *orang yang bodoh* di hadapan Tuhan, hanya bisa berkata-kata tetapi tidak bisa melakukannya.
*Pengkhotbah 5:3-5 (TB)* (5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
(5-4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
(5-5) Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
Mari saudaraku kita berhati-hati dengan segala ucapan kita di hadapan Tuhan karena semua ada konsekwensinya.
Allah Bapa kita mendengar ucapan kita dan mengetahui isi hati kita masing-masing.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Tema renungan pagi ini:
*JANGAN MUDAH BERNAZAR*
Dasar firman dari:
*Ulangan 23:23 (TB)* Apa yang keluar dari bibirmu haruslah kaulakukan dengan setia, sebab dengan sukarela kaunazarkan kepada TUHAN, Allahmu, sesuatu yang kaukatakan dengan mulutmu sendiri."
Saudaraku kekasih Kristus, banyak orang termasuk orang-orang Kristen,mudah sekali mengucap kan nazar kepada Tuhan.
Bernazar bisa diartikan membuat atau mengucapkan suatu janji yang sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk melakukan sesuatu.
Misalnya:"Aku akan semakin melayani di ladang Tuhan jika nanti aku sembuh dari sakitku" atau
"Jika aku ada rezeki lebih maka aku akan membantu pembangunan gereja di wilayahku"...dan masih banyak lagi nazar yang lain.
Saudaraku terkasih, berhati-hatilah dengan bernazar karena apa yang kita nazarkan itu, kita ucapkan di hadapan Tuhan yang Maha mendengar dan yang pasti mencatat setiap kata yang kita ucapkan .Tidak ada sesuatu yang tersembunyi di hadapan Tuhan.
*Markus 4:22 (TB)* Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Mari kita ingat bahwa setiap kata yang kita ucapkan di hadapan Tuhan akan diminta olehNya pertanggungjawabannya. Segala ucapan yang tidak disertai perbuatan nyata adalah suatu kesia-siaan.
Sekalipun demikian hal itu tetap *harus dipertanggungja-wabkan kepada Tuhan*
*Matius 12:36 (TB)* Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Jika kita bernazar kepada Tuhan, *jangan tunda-tunda waktu* untuk menyatakannya dalam perbuatan agar kita tidak berdosa di hadapan Tuhan.
*Ulangan 23:21 (TB)* "Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu.
Maka lebih baik tidak bernazar jika nantinya tidak dapat menepatinya.
Janganlah kita menjadi *orang yang bodoh* di hadapan Tuhan, hanya bisa berkata-kata tetapi tidak bisa melakukannya.
*Pengkhotbah 5:3-5 (TB)* (5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
(5-4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
(5-5) Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
Mari saudaraku kita berhati-hati dengan segala ucapan kita di hadapan Tuhan karena semua ada konsekwensinya.
Allah Bapa kita mendengar ucapan kita dan mengetahui isi hati kita masing-masing.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar