2249 Regi: ANTARA RANCANGAN TUHAN DAN RESPON MANUSIA
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Judul renungan pagi ini adalah:
*ANTARA RANCANGAN TUHAN DAN RESPON MANUSIA*
Para kekasih Kristus marilah kita simak respon manusia yang benar maupun yang salah terhadap rancangan TUHAN dalam memberkati umat-Nya
Kepada Abraham TUHAN berfirman:
*Ibrani 6: 14-15* kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak." Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
Terhadap rancangan TUHAN dalam memberkati secara berlimpah-limpah respon Abraham adalah bersabar, sehingga dalam waktu 25 tahun, Abraham menantikan Ishak dengan penuh keyakinan bahwa TUHAN akan memberikan baginya seorang keturunan, oleh karenanya TUHAN berkenan dan memberikan kelimpahan berkat-Nya kepada Abraham dan seluruh keluarganya.
Demikian pula kepada Daud, TUHAN berfirman:
*2 Samuel 7: 16* Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Daud pun merespon firman di atas dengan menetapi ketentuan-ketentuan dan sangat mengasihi Allah, sehingga kerajaannya kokoh tidak tergoyahkan oleh karena Allah menggenapi janji-Nya. Sayangnya keturunan Daud dengan Betsyeiba yang menjadi raja berikutnya yaitu Salomo sudah mengecewakan TUHAN.
*1Raja-raja11:9-11*
Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.
Kelakuan Salomo mengabaikan ketetapan TUHAN berdampak kehancuran, baik pribadinya maupun kerajaannya, Israel. Setelah kerajaan itu terpecah menjadi dua yaitu: Israel (utara) dan Yehuda (selatan), seluruh raja utara (20 raja) telah melanggar perintah Allah, sehingga mereka kerap menjadi bulan-bulanan bangsa-bangsa di sekitarnya. Hinggga pada akhirnya mereka dibuang ke Babel.
Demikian pula halnya Yehuda, dari 20 dinasti raja hanya empat raja saja yang mematuhi sepenuhnya firman- firman TUHAN, sehingga pada zaman empat raja itulah rakyat Yehuda merasakan kedamaian mereka.
Bisa disimpulkan bahwa keberhasilan seorang raja pada zaman Perjanjian Lama sangat tergantung ketaatan sang raja terhadap TUHAN yang mengangkat dan meneguhkan mereka, baik lewat orang pilihannya maupun rakyat.
Setelah mengetahui kunci keberhasilan di atas, marilah kita tidak hanya puas sekedar mendengar dan memahami janji TUHAN, namun marilah kita berupaya merespon janji itu dengan mewujudkan perbuatan dalam kehidupan kita yang semakin mencerminkan ketaatan kita kepada TUHAN melalui buah-buah yang kita hasilkan, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, serta penguasaan diri.
Karena bisa saja kuasa kegelapan berbisik kepada kita saat ini: “Mana mungkin sebagai manusia kamu dapat melakukan hal-hal itu!”
Namun melalui pertolongan Roh Kudus marilah kita memiliki keyakinan bahwa di dalam TUHAN tidak ada yang mustahil *Lukas 18: 27.*
Sehingga kita pun mendapatkan pengalaman menikmati janji TUHAN selama hidup di dunia ini.
Selamat beraktifitas Tuhan Yesus memberkati kita, Amin
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Judul renungan pagi ini adalah:
*ANTARA RANCANGAN TUHAN DAN RESPON MANUSIA*
Para kekasih Kristus marilah kita simak respon manusia yang benar maupun yang salah terhadap rancangan TUHAN dalam memberkati umat-Nya
Kepada Abraham TUHAN berfirman:
*Ibrani 6: 14-15* kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak." Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
Terhadap rancangan TUHAN dalam memberkati secara berlimpah-limpah respon Abraham adalah bersabar, sehingga dalam waktu 25 tahun, Abraham menantikan Ishak dengan penuh keyakinan bahwa TUHAN akan memberikan baginya seorang keturunan, oleh karenanya TUHAN berkenan dan memberikan kelimpahan berkat-Nya kepada Abraham dan seluruh keluarganya.
Demikian pula kepada Daud, TUHAN berfirman:
*2 Samuel 7: 16* Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Daud pun merespon firman di atas dengan menetapi ketentuan-ketentuan dan sangat mengasihi Allah, sehingga kerajaannya kokoh tidak tergoyahkan oleh karena Allah menggenapi janji-Nya. Sayangnya keturunan Daud dengan Betsyeiba yang menjadi raja berikutnya yaitu Salomo sudah mengecewakan TUHAN.
*1Raja-raja11:9-11*
Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.
Kelakuan Salomo mengabaikan ketetapan TUHAN berdampak kehancuran, baik pribadinya maupun kerajaannya, Israel. Setelah kerajaan itu terpecah menjadi dua yaitu: Israel (utara) dan Yehuda (selatan), seluruh raja utara (20 raja) telah melanggar perintah Allah, sehingga mereka kerap menjadi bulan-bulanan bangsa-bangsa di sekitarnya. Hinggga pada akhirnya mereka dibuang ke Babel.
Demikian pula halnya Yehuda, dari 20 dinasti raja hanya empat raja saja yang mematuhi sepenuhnya firman- firman TUHAN, sehingga pada zaman empat raja itulah rakyat Yehuda merasakan kedamaian mereka.
Bisa disimpulkan bahwa keberhasilan seorang raja pada zaman Perjanjian Lama sangat tergantung ketaatan sang raja terhadap TUHAN yang mengangkat dan meneguhkan mereka, baik lewat orang pilihannya maupun rakyat.
Setelah mengetahui kunci keberhasilan di atas, marilah kita tidak hanya puas sekedar mendengar dan memahami janji TUHAN, namun marilah kita berupaya merespon janji itu dengan mewujudkan perbuatan dalam kehidupan kita yang semakin mencerminkan ketaatan kita kepada TUHAN melalui buah-buah yang kita hasilkan, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, serta penguasaan diri.
Karena bisa saja kuasa kegelapan berbisik kepada kita saat ini: “Mana mungkin sebagai manusia kamu dapat melakukan hal-hal itu!”
Namun melalui pertolongan Roh Kudus marilah kita memiliki keyakinan bahwa di dalam TUHAN tidak ada yang mustahil *Lukas 18: 27.*
Sehingga kita pun mendapatkan pengalaman menikmati janji TUHAN selama hidup di dunia ini.
Selamat beraktifitas Tuhan Yesus memberkati kita, Amin
*PD Autopia - Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar