2248 Rema: Pilih Proses bukan Hasil
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan malam ini dengan tema:
*Pilih Proses bukan Hasil *
Dasar firmanNya dari:
*Yohanes 6:22-29*
Nats.
*Yohanes 6:26* _Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang._
Saudara terkasih,
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan akal budi manusia baik koqnitif, afektif dan psikomotor. Koqnitif yaitu aspek intelektual terkait pengetahuan, pemahaman, dan daya kritis. Aspek afketif terkait daya rasa terhadap orang lain, lingkungan, relasi bersama orang lain. Aspek psikomotor lebih pada bidang ketrampilan seseorang atas suatu bidang tertentu.
Dimensi lain dari pendidikan ialah tujuan. Tujuan pendidikan ada dua yaitu tujuan laten dan tujuan manifest. Tujuan laten pedidikan bahwa pendidikan diarahkan mengembangkan sisi manusia yang tidak tampak . Sisi tidak tampak tujuan pendidikan seperti, rela berkorban, peduli, empati, bela rasa.
Tujuan pendidikan manifest bahwa pendidikan difokuskan pada kemajuan intelektuan secara tampak atau bisa diliat dan diukur. Tujuan manifest seperti nilai ulangan mendapat angka 100, nilau Ujian mendapat “A”. Dari sekolah menengah dasar meningkat menjadi sekolah menengah pertama. Hal tersebut tampak mata.
Pendidikan ada beberapa orang lebih ke tujuan laten, yaitu proses pendidikan.Sementara, ada beberapa orang lebih ke tujuan manifest, yaitu hasil. Tidak heran jika ada orang beraliran yang penting naik kelas..entah bagaimana caranya. Yang penting anakku juara tidak penting bagaimana usahanya.
Firman Rema memiliki keterkaitan dalam proses pendidikan tujuan manifest. Artinya orang belajar hanya untuk mendapat nilai bagus tidak perlu memperhatikan caranya. Yohanes 6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Hal tersebut ada irisan bahwa manusia lebih menitik beratkan hasil/tujuan daripada proses. Yang penting tujuan proses tidak menjadi hal penting. Hal tersebut menandaskan bahwa pendidikan itu adalah proses bukan hasil akhirnya.
Sering kali ketika parkaryan Roh Kudus ditegaskan bahwa jika mencari berkat, maka sia-sia. Parkaryan mengajak, mendidik kita untuk berproses bukan sekedar menanti hasil. Mengapa ?
Karena sejatinya ajakan parkaryan untuk ikut berproses adalah hasil itu sendiri. Makin jelas bahwa mari kita berproses karena proses selalu memberikan hasil sesuai proses. Sebaliknya, jika ingi hasil maka meninggalkan proses.
Parkaryan merupakan proses mematangkan iman, mendewasakan iman, menguatkan iman. Ketiga hal tersebut ialah hasil. Bahwa hasil yang dimaksud Allah Bapa dan manusia itu berbeda.
Allah Bapa ingin hasil proses ialah kematangan iman, manusia ingin sebatas hasil saja.
Mari terus berjuang berproses imana sesuai kerangka Allah Bapa.
Perjuangan memperoses iaman, kita tidak seorang diri tetapi Allah Bapa terus menyertai perjuangan kita. Iman dewasa, iman kuat dan iman matang adalah hasil proses.
Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
*Pilih Proses bukan Hasil *
Dasar firmanNya dari:
*Yohanes 6:22-29*
Nats.
*Yohanes 6:26* _Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang._
Saudara terkasih,
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan akal budi manusia baik koqnitif, afektif dan psikomotor. Koqnitif yaitu aspek intelektual terkait pengetahuan, pemahaman, dan daya kritis. Aspek afketif terkait daya rasa terhadap orang lain, lingkungan, relasi bersama orang lain. Aspek psikomotor lebih pada bidang ketrampilan seseorang atas suatu bidang tertentu.
Dimensi lain dari pendidikan ialah tujuan. Tujuan pendidikan ada dua yaitu tujuan laten dan tujuan manifest. Tujuan laten pedidikan bahwa pendidikan diarahkan mengembangkan sisi manusia yang tidak tampak . Sisi tidak tampak tujuan pendidikan seperti, rela berkorban, peduli, empati, bela rasa.
Tujuan pendidikan manifest bahwa pendidikan difokuskan pada kemajuan intelektuan secara tampak atau bisa diliat dan diukur. Tujuan manifest seperti nilai ulangan mendapat angka 100, nilau Ujian mendapat “A”. Dari sekolah menengah dasar meningkat menjadi sekolah menengah pertama. Hal tersebut tampak mata.
Pendidikan ada beberapa orang lebih ke tujuan laten, yaitu proses pendidikan.Sementara, ada beberapa orang lebih ke tujuan manifest, yaitu hasil. Tidak heran jika ada orang beraliran yang penting naik kelas..entah bagaimana caranya. Yang penting anakku juara tidak penting bagaimana usahanya.
Firman Rema memiliki keterkaitan dalam proses pendidikan tujuan manifest. Artinya orang belajar hanya untuk mendapat nilai bagus tidak perlu memperhatikan caranya. Yohanes 6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Hal tersebut ada irisan bahwa manusia lebih menitik beratkan hasil/tujuan daripada proses. Yang penting tujuan proses tidak menjadi hal penting. Hal tersebut menandaskan bahwa pendidikan itu adalah proses bukan hasil akhirnya.
Sering kali ketika parkaryan Roh Kudus ditegaskan bahwa jika mencari berkat, maka sia-sia. Parkaryan mengajak, mendidik kita untuk berproses bukan sekedar menanti hasil. Mengapa ?
Karena sejatinya ajakan parkaryan untuk ikut berproses adalah hasil itu sendiri. Makin jelas bahwa mari kita berproses karena proses selalu memberikan hasil sesuai proses. Sebaliknya, jika ingi hasil maka meninggalkan proses.
Parkaryan merupakan proses mematangkan iman, mendewasakan iman, menguatkan iman. Ketiga hal tersebut ialah hasil. Bahwa hasil yang dimaksud Allah Bapa dan manusia itu berbeda.
Allah Bapa ingin hasil proses ialah kematangan iman, manusia ingin sebatas hasil saja.
Mari terus berjuang berproses imana sesuai kerangka Allah Bapa.
Perjuangan memperoses iaman, kita tidak seorang diri tetapi Allah Bapa terus menyertai perjuangan kita. Iman dewasa, iman kuat dan iman matang adalah hasil proses.
Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
Komentar
Posting Komentar