2247 Regi: Jangan Merasa Bangga
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan pagi ini dengan tema:
*Jangan Merasa Bangga*
Bacaan dari firman Tuhan:
*1 Samuel 2:29-30 (TB)* Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
Sebab itu — demikianlah firman TUHAN, Allah Israel — sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang — demikianlah firman TUHAN —: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! *Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah*.
Saudaraku, sering kita membanggakan diri karena kita memiliki sebutan anak-anak Allah dan dengan yakin kita memiliki harapan atau keyakinan, kelak kita pasti akan mendapatkan mahkota sorgawi yang sudah dijanjikanNya itu. Hal ini sangatlah wajar dan dapat menjadi motivasi dalam kehidupan iman kita bagaimana agar hidup ini berkenan pada Tuhan Allah kita.
Jika kita mau membaca kisah imam Eli dalam kitab Samuel ini, maka kita akan dapat bercermin bagaimana kehidupan yang sudah kita jalani ini, apakah sudah seturut kehendak Tuhan Yesus ataukah kehidupan kita tidak beda jauh seperti imam Eli ini.
Bagaimana janji Allah ketika mengangkat dan memilihnya untuk menjadi imam bagi bangsa Israel
*Sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya*
Bukankah janji serupa juga diberikan kepada kita umat yang percaya pada Tuhan Yesus?
Saudaraku, janji Tuhan Allah kita ini akan diberikan pada kita yang menjadi anak-anak pilihan Nya, *jika hidup kita berkenan dan sesuai dengan apa yang Allah kehendaki* , yaitu hidup seperti Tuhan Yesus hidup dalam ketaatan, kesetiaan, kekudusan dan kebenaran Allah.
Tuhan Yesus sudah memberikan teladan bagi kita yang harus kita lakukan.
*Yohanes 13:15*
sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, *supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu*.
Bagaimana jika hidup kita tidak seturut dengan kehendak Allah, yang artinya hidup hanya untuk menuruti kepuasan dan keinginan daging kita?
Sungguh hal ini akan menjadi kekejian bagi Tuhan Allah kita, sebagaimana yang dilakukan anak-anak imam Eli, yang pada akhirnya mereka mendapatkan upah dari perbuatannya itu.
Allah mencabut janjiNya itu sebagaimana yang tertulis dalam *1Samuel 2: 30*, sebab mereka memandang rendah, tidak menghormati dan meremehkan karya Allah.
Saudaraku kiranya hal ini menjadi koreksi, bagaimana hidup kita, yang merasa sudah dipilih dan dijadikan anak-anak Allah, agar kita tidak meremehkan , memandang rendah dan tidak menghormati karya Allah yang sudah mempercayakan harta yang terindah dalam hidup kita.
Ingat Tuhan Yesus sudah berfirman dalam
*Galatia 6:7-8 (TB)* Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Karena itu *Jangan merasa bangga*, dengan sebutan anak-anak Allah *jika hidup kita tidak hormat, tidak taat, tidak setia bahkan meremehkan karya Allah* yang sudah menyelamatkan dan memilih kita untuk menjadi alat bagi kemuliaan nama Kristus.
Karena itu haruslah kita hidup seperti
*Roma 12:2* janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, marilah sisa waktu ini kita gunakan untuk hidup mengerti tentang kehendak Tuhan Yesus, supaya harta yang terindah, tetap menjadi milik kita.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
_eddy mulyono_
*Jangan Merasa Bangga*
Bacaan dari firman Tuhan:
*1 Samuel 2:29-30 (TB)* Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
Sebab itu — demikianlah firman TUHAN, Allah Israel — sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang — demikianlah firman TUHAN —: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! *Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah*.
Saudaraku, sering kita membanggakan diri karena kita memiliki sebutan anak-anak Allah dan dengan yakin kita memiliki harapan atau keyakinan, kelak kita pasti akan mendapatkan mahkota sorgawi yang sudah dijanjikanNya itu. Hal ini sangatlah wajar dan dapat menjadi motivasi dalam kehidupan iman kita bagaimana agar hidup ini berkenan pada Tuhan Allah kita.
Jika kita mau membaca kisah imam Eli dalam kitab Samuel ini, maka kita akan dapat bercermin bagaimana kehidupan yang sudah kita jalani ini, apakah sudah seturut kehendak Tuhan Yesus ataukah kehidupan kita tidak beda jauh seperti imam Eli ini.
Bagaimana janji Allah ketika mengangkat dan memilihnya untuk menjadi imam bagi bangsa Israel
*Sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya*
Bukankah janji serupa juga diberikan kepada kita umat yang percaya pada Tuhan Yesus?
Saudaraku, janji Tuhan Allah kita ini akan diberikan pada kita yang menjadi anak-anak pilihan Nya, *jika hidup kita berkenan dan sesuai dengan apa yang Allah kehendaki* , yaitu hidup seperti Tuhan Yesus hidup dalam ketaatan, kesetiaan, kekudusan dan kebenaran Allah.
Tuhan Yesus sudah memberikan teladan bagi kita yang harus kita lakukan.
*Yohanes 13:15*
sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, *supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu*.
Bagaimana jika hidup kita tidak seturut dengan kehendak Allah, yang artinya hidup hanya untuk menuruti kepuasan dan keinginan daging kita?
Sungguh hal ini akan menjadi kekejian bagi Tuhan Allah kita, sebagaimana yang dilakukan anak-anak imam Eli, yang pada akhirnya mereka mendapatkan upah dari perbuatannya itu.
Allah mencabut janjiNya itu sebagaimana yang tertulis dalam *1Samuel 2: 30*, sebab mereka memandang rendah, tidak menghormati dan meremehkan karya Allah.
Saudaraku kiranya hal ini menjadi koreksi, bagaimana hidup kita, yang merasa sudah dipilih dan dijadikan anak-anak Allah, agar kita tidak meremehkan , memandang rendah dan tidak menghormati karya Allah yang sudah mempercayakan harta yang terindah dalam hidup kita.
Ingat Tuhan Yesus sudah berfirman dalam
*Galatia 6:7-8 (TB)* Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Karena itu *Jangan merasa bangga*, dengan sebutan anak-anak Allah *jika hidup kita tidak hormat, tidak taat, tidak setia bahkan meremehkan karya Allah* yang sudah menyelamatkan dan memilih kita untuk menjadi alat bagi kemuliaan nama Kristus.
Karena itu haruslah kita hidup seperti
*Roma 12:2* janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, marilah sisa waktu ini kita gunakan untuk hidup mengerti tentang kehendak Tuhan Yesus, supaya harta yang terindah, tetap menjadi milik kita.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar