2275 Regi: PERINTAH SALING MENGASIHI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan pagi ini dengan tema:
*PERINTAH SALING MENGASIHI*
Dasar firmanNya dari:
*Yohanes13:31-35*
Nats
*1Yohanes 2:9 (TB)* Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.
Kita pasti sudah sering mendengar orang berbicara soal ‘wasiat’ atau ‘pesan terakhir’. Dikatakan sebagai ‘pesan terakhir’ karena biasanya pesan seperti ini hanya disampaikan pada saat-saat terakhir menjelang seseorang hendak menemui ajalnya. Kita mungkin mendengarnya dari keluarga kita, dari orang tua kita, dari sahabat kita, dari kenalan kita, atau dari siapa saja yang pernah kita jumpai.
Dalam masyarakat kita, ada keyakinan bahwa yang namanya ‘wasiat’ atau pesan terakhir itu, jangan pernah diabaikan. Kita tidak boleh melupakan begitu saja wasiat yang kita terima. Pokoknya, apapun isinya, entah mudah dilakukan atau sulit diwujudkan, setiap isi wasiat harus dipenuhi oleh si penerima wasiat. Jika tidak, maka akan terjadi sesuatu pada si penerima wasiat.
Hari ini, kita mendengar Tuhan Yesus berkata: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi” *Yohanes 13:34*.
Penginjil Yohanes mencatat bahwa perkataan Yesus tentang kasih ini disampaikan pada saat malam Perjamuan terakhir. Dengan kata lain, kata-kata ini merupakan wasiat dari Yesus.
Apa yang akan terjadi jika wasiat dari Tuhan Yesus ini tidak dijalankan?
Kita tidak dikenal sebagai murid Yesus; sebab sejatinya Tuhan Yesus berkata: “Dengan demikian (artinya dengan saling mengasishi di antara kita) maka semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi”
*Yohanes13:35*
Maka, bagi kita, kasih itu merupakan penanda identitas kita sebagai pengikut Kristus. Jika kita tidak saling mengasihi, orang tidak akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Yesus.
Ingat, Yesus tidak mengatakan “Inilah usulan-Ku”atau “Inilah anjuran-Ku” atau “Inilah ajakan-Ku”. Tidak. Ia tidak berkata demikian. Ia berkata: “Inilah perintah-Ku”. Artinya, apa yang dikatakan-Nya wajib untuk dilakukan. Dengan demikian, perbuatan ‘mengasihi yang lain’ sebagaimana yang diperintahkan-Nya, bukan lagi sekedar pilihan bagi kita melainkan merupakan suatu keharusan dan kewajiban.
Yesus tidak hanya memerintah kita supaya saling mengasihi, tetapi Ia sendiri memberi kita contoh. Ia memberikan nyawanya bagi kita, para sahabat-Nya.
*Yohanes 15:13*
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Itulah bukti nyata bahwa Ia sungguh mengasihi kita. Ia berkata:
“Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi”
*Yohanes 13:34*
Maka, mestinya, sesuai dengan perintah dan contoh dari-Nya, kita pun harus menunjukkan kasih itu kepada satu dengan yang lain.
*Jangan menjadi orang Kristen kalau tidak mau mengasihi sesamamu*
Mari kita koreksi diri, apakah kita masih tergolong pembunuh,
*1Yohanes 3:15 (TB)* Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Padahal kalau kita menjalani kasih itu menutupi banyak dosa , sebagaimana firman-nya dalam
*1Petrus 4:8*
Saudara, mari kita laksanakan perintah Tuhan Yesus untuk saling mengasihi, tidak muluk-muluk dan tidak harus yang besar-besar. Dengan saling tegur-sapa, saling tolong-menolong, bersabar dan mengampuni kepada sesama itu juga cara kita mengasihi sesama.
Semoga kita semua menjadi kepanjangan tangan Tuhan dalam menebarkan kasih-Nya kepada orang-orang lain yang ada di sekitar kita.
Selamat pagi selamat berkarya, Tuhan Yesus memberkati.Amin
*PD Autopia Malang*
_eddy muloyono-
*PERINTAH SALING MENGASIHI*
Dasar firmanNya dari:
*Yohanes13:31-35*
Nats
*1Yohanes 2:9 (TB)* Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.
Kita pasti sudah sering mendengar orang berbicara soal ‘wasiat’ atau ‘pesan terakhir’. Dikatakan sebagai ‘pesan terakhir’ karena biasanya pesan seperti ini hanya disampaikan pada saat-saat terakhir menjelang seseorang hendak menemui ajalnya. Kita mungkin mendengarnya dari keluarga kita, dari orang tua kita, dari sahabat kita, dari kenalan kita, atau dari siapa saja yang pernah kita jumpai.
Dalam masyarakat kita, ada keyakinan bahwa yang namanya ‘wasiat’ atau pesan terakhir itu, jangan pernah diabaikan. Kita tidak boleh melupakan begitu saja wasiat yang kita terima. Pokoknya, apapun isinya, entah mudah dilakukan atau sulit diwujudkan, setiap isi wasiat harus dipenuhi oleh si penerima wasiat. Jika tidak, maka akan terjadi sesuatu pada si penerima wasiat.
Hari ini, kita mendengar Tuhan Yesus berkata: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi” *Yohanes 13:34*.
Penginjil Yohanes mencatat bahwa perkataan Yesus tentang kasih ini disampaikan pada saat malam Perjamuan terakhir. Dengan kata lain, kata-kata ini merupakan wasiat dari Yesus.
Apa yang akan terjadi jika wasiat dari Tuhan Yesus ini tidak dijalankan?
Kita tidak dikenal sebagai murid Yesus; sebab sejatinya Tuhan Yesus berkata: “Dengan demikian (artinya dengan saling mengasishi di antara kita) maka semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi”
*Yohanes13:35*
Maka, bagi kita, kasih itu merupakan penanda identitas kita sebagai pengikut Kristus. Jika kita tidak saling mengasihi, orang tidak akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Yesus.
Ingat, Yesus tidak mengatakan “Inilah usulan-Ku”atau “Inilah anjuran-Ku” atau “Inilah ajakan-Ku”. Tidak. Ia tidak berkata demikian. Ia berkata: “Inilah perintah-Ku”. Artinya, apa yang dikatakan-Nya wajib untuk dilakukan. Dengan demikian, perbuatan ‘mengasihi yang lain’ sebagaimana yang diperintahkan-Nya, bukan lagi sekedar pilihan bagi kita melainkan merupakan suatu keharusan dan kewajiban.
Yesus tidak hanya memerintah kita supaya saling mengasihi, tetapi Ia sendiri memberi kita contoh. Ia memberikan nyawanya bagi kita, para sahabat-Nya.
*Yohanes 15:13*
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Itulah bukti nyata bahwa Ia sungguh mengasihi kita. Ia berkata:
“Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi”
*Yohanes 13:34*
Maka, mestinya, sesuai dengan perintah dan contoh dari-Nya, kita pun harus menunjukkan kasih itu kepada satu dengan yang lain.
*Jangan menjadi orang Kristen kalau tidak mau mengasihi sesamamu*
Mari kita koreksi diri, apakah kita masih tergolong pembunuh,
*1Yohanes 3:15 (TB)* Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Padahal kalau kita menjalani kasih itu menutupi banyak dosa , sebagaimana firman-nya dalam
*1Petrus 4:8*
Saudara, mari kita laksanakan perintah Tuhan Yesus untuk saling mengasihi, tidak muluk-muluk dan tidak harus yang besar-besar. Dengan saling tegur-sapa, saling tolong-menolong, bersabar dan mengampuni kepada sesama itu juga cara kita mengasihi sesama.
Semoga kita semua menjadi kepanjangan tangan Tuhan dalam menebarkan kasih-Nya kepada orang-orang lain yang ada di sekitar kita.
Selamat pagi selamat berkarya, Tuhan Yesus memberkati.Amin
*PD Autopia Malang*
_eddy muloyono-
Komentar
Posting Komentar