2245 Regi: Seruan yang membangunkan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan pagi ini diambil dari firman Tuhan:
*Matius 8:23-27*
Nats:
*Matius 8:25 (TB)* Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
Dengan tema:
*Seruan yang membangunkan*
Mari sebelum kita merenungkan firman ini kita berdoa mohon agar Roh Kudus memberikan pengertian pada kita.
*Bapa yang kami sembah dalam Tuhan Yesus, mohon belas kasih HU, berilah tuntutan dan hikmat Roh Kudus HU agar kami dapat mengerti, memahami dan melakukan firmanHu, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, kisah Tuhan Yesus meredakan angin ribut tentunya kita sudah paham dan mengerti semua.
Namun saat ini ada sesuatu yang harus lebih kita pahami yaitu dalam kondisi yang demikian gawat, yang membuat para murid takut ,cemas, kuatir karena gelombang yang besar dan angin ribut yang sangat kencang itu, yang nantinya akan membawa kepada malapetaka dalam diri para murid- murid Tuhan Yesus, ternyata tidak bisa membangunkan Tuhan Yesus dari tidurnya.
Artinya masalah yang begitu bahaya, yang akan membawa malapetaka dan kebinasaan tidak dapat mempengaruhi Tuhan Yesus yang saat itu sedang tidur.
Namun hanya ada satu yang bisa dan membuat Tuhan Yesus bangun dari tidurnya dan melakukan tindakan serta pertolongan yaitu teriakan atau seruan dari para murid yang sedang gelisah, ketakutan dan sudah tidak punya harapan.
Teriakan dan seruan yang sungguh-sungguh dan penyerahan diri karena para murid sudah tidak memiliki harapan, itulah yang akan membawa keselamatan dan membebaskan mereka dari malapetaka.
Ingat sebagaimana yang dilakukan Daud.
*Mazmur 118:5 (TB)* Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
Karena itu mari belajar mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap perkara dan belajar melepaskan akal budi kita, sebagaimana para murid itu background nya kan nelayan atau pelaut yang sudah terbiasa mengalami hal seperti itu, namun pengalaman dan kekuatannya sendiri tidak cukup mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapinya dan baru dalam keadaan terdesak dan sudah putus asa baru teringat Tuhan Yesus dan minta tolong sebagaimana ayat nats diatas.
Mari kita koreksi diri kita, bukanlah kita tidak jauh berbeda dengan para murid ketika menemui masalah kehidupan?
Bukankah akal budi dan kekuatan kita yang sering kita andalkan dalam menghadapi masalah tersebut?
Dan baru ingat serta butuh pertolongan Tuhan Yesus ketika kita sudah kepepet dan tidak mampu menyelesaikannya sendiri?
Karena itu marilah kita belajar seperti
*Amsal 3:5-6 (TB)* Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Selamat beraktifitas mohon tuntunan Roh Kudus agar kita dimampukan untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup dalam jalan kebenaran Kristus.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
*Matius 8:23-27*
Nats:
*Matius 8:25 (TB)* Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
Dengan tema:
*Seruan yang membangunkan*
Mari sebelum kita merenungkan firman ini kita berdoa mohon agar Roh Kudus memberikan pengertian pada kita.
*Bapa yang kami sembah dalam Tuhan Yesus, mohon belas kasih HU, berilah tuntutan dan hikmat Roh Kudus HU agar kami dapat mengerti, memahami dan melakukan firmanHu, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, kisah Tuhan Yesus meredakan angin ribut tentunya kita sudah paham dan mengerti semua.
Namun saat ini ada sesuatu yang harus lebih kita pahami yaitu dalam kondisi yang demikian gawat, yang membuat para murid takut ,cemas, kuatir karena gelombang yang besar dan angin ribut yang sangat kencang itu, yang nantinya akan membawa kepada malapetaka dalam diri para murid- murid Tuhan Yesus, ternyata tidak bisa membangunkan Tuhan Yesus dari tidurnya.
Artinya masalah yang begitu bahaya, yang akan membawa malapetaka dan kebinasaan tidak dapat mempengaruhi Tuhan Yesus yang saat itu sedang tidur.
Namun hanya ada satu yang bisa dan membuat Tuhan Yesus bangun dari tidurnya dan melakukan tindakan serta pertolongan yaitu teriakan atau seruan dari para murid yang sedang gelisah, ketakutan dan sudah tidak punya harapan.
Teriakan dan seruan yang sungguh-sungguh dan penyerahan diri karena para murid sudah tidak memiliki harapan, itulah yang akan membawa keselamatan dan membebaskan mereka dari malapetaka.
Ingat sebagaimana yang dilakukan Daud.
*Mazmur 118:5 (TB)* Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
Karena itu mari belajar mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap perkara dan belajar melepaskan akal budi kita, sebagaimana para murid itu background nya kan nelayan atau pelaut yang sudah terbiasa mengalami hal seperti itu, namun pengalaman dan kekuatannya sendiri tidak cukup mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapinya dan baru dalam keadaan terdesak dan sudah putus asa baru teringat Tuhan Yesus dan minta tolong sebagaimana ayat nats diatas.
Mari kita koreksi diri kita, bukanlah kita tidak jauh berbeda dengan para murid ketika menemui masalah kehidupan?
Bukankah akal budi dan kekuatan kita yang sering kita andalkan dalam menghadapi masalah tersebut?
Dan baru ingat serta butuh pertolongan Tuhan Yesus ketika kita sudah kepepet dan tidak mampu menyelesaikannya sendiri?
Karena itu marilah kita belajar seperti
*Amsal 3:5-6 (TB)* Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Selamat beraktifitas mohon tuntunan Roh Kudus agar kita dimampukan untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup dalam jalan kebenaran Kristus.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar