1693 Rensi: DENGAN CARA SEDERHANA

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:

*2 Timotius 2:23-26* (TB) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

Dengan tema:

*DENGAN CARA SEDERHANA*

Suatu  kali saya mendengar kesaksian pendeta di daerah pesisir yang merasa kalah dengan seorang nelayan. Mengapa  demikian? Pendeta itu mengatakan bahwa untuk memperoleh satu jiwa dibutuhkannya waktu berbulan-bulan, sementara nelayan itu sekaligus memperoleh beberapa orang.

Ceritanya, seorang nelayan menghadiri pemakaman saudaranya, dan dia bercerita mengapa di dalam agama Kristen seseorang yang meninggal menggunakan pakaian pesta. Itu karena dia hendak berjumpa dengan Tuhan Yesus di perjamuan pengantin, di surga! Ya, yang meninggal itu akan mengalami sukacita di surga bersama Tuhan Yesus! Lalu, mengapa di dalam agama Kristen meskipun ada yang meninggal justru jemaat menyanyi, memuji-muji Tuhan Yesus, dan bersukacita? Karena dengan kematian itu, roh yang meninggal sudah diterima di surga! Tidak perlu ditangisi, tetapi malah bersukacita karena jaminan kepastian masuk surga. Tidak ada ceritanya orang Kristen meninggal lalu menghantui (menjadi hantu, menakut-nakuti) yang masih hidup karena saat di dalam peti mati itu tidak dikafani sebagai pocongan, tetapi didandani seperti seseorang yang akan pergi ke pesta!

Cara sederhana ini ternyata dapat diterima oleh nalar kaum nelayan dan delapan orang dibawa kepada pendetanya untuk meminta dibaptiskan!

Saudaraku! Sudahkah kita membawa jiwa kepada Tuhan Yesus melalui cara hidup dan kesaksian hidup kita? Sudahkah kita membawa jiwa dengan cara sederhana? Jika belum, mari benahi mana yang kurang! Mari berintrospeksi diri! Jangan-jangan cara kita bertutur kata masih belum mampu menjadi garam dunia! Ya, apakah setiap tutur kata kita kepada siapa pun sudah lemah lembut? Jangan-jangan perilaku kita pun masih egois, masih sombong sehingga dari sana orang lain yang melihat justru merasa jijik dan tidak bersimpati dengan keyakinan yang kita anut! Mari berbenah diri!

Perihal bagaimana bersikap dan bertutur dengan lemah lembut telah kita ketahui dari dua ayat berikut:

*Galatia 5:22-23* (TB) Tetapi buah-buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

*Amsal 15: 1* (TB) Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah.

TuhanYesus dalam karya roh kudus pun sering mengingatkan bahwa hidup kita harus lebih baik agar masuk kerajaan surga sebagaimana ayat berikut:

*Matius 5: 20* (TB) maka aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga.

Jangan-jangan kita masih sering terpelicuk dengan menghakimi orang lain. Pada ayat di bawah ini dikemukakan bahwa harusnya kita tidak menghakimi, tetapi hidup takut akan Tuhan.

*Yesaya 11:2- 3* (TB) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

Nah, marilah memohon hikmat dan tuntunan Roh Kudus agar kita pun bisa membawa jiwa-jiwa kepada-Nya dengan cara sederhana melalui tutur kata yang lemah lembut, belajar hidup lebih benar di hadapan-Nya, dan tidak menghakimi sesama menurut kata atau pandangan kita saja. Imanuel.

*PD AUTOPIA MALANG*
28072018
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR